Saturday, October 29, 2011
Thursday, October 27, 2011
Drama Korea Flower Boy Ramyun Shop (2011)
Annyeonghaseyo chingudeul....
Satu lagi Drama Korea terbaru yang dijadwalkan tayang tanggal 31 Oktober, minggu depan di stasiun TvN.
Satu lagi Drama Korea terbaru yang dijadwalkan tayang tanggal 31 Oktober, minggu depan di stasiun TvN.
Flower Boy Ramyun Shop
Flower Boy Ramen Shop / Kkot-mi-nam Ra-myeon-gage
Genre : Romantic, Comedy
Episode : 16
Broadcast Network : TvN, Monday & Tuesday
Broadcast Periode : 31 Oktober 2011
Genre : Romantic, Comedy
Episode : 16
Broadcast Network : TvN, Monday & Tuesday
Broadcast Periode : 31 Oktober 2011
Cast
Jung Il Woo as Cha Chi Soo
Lee Chung As as Yang Eun Bi
Lee Ki Woo as Choi Kang Hyuk
Kim Ye Won
Ho Soo as Yoon So Yi
Jo Yun Woo as Woo Hyun Woo
Park Min Woo as Kim Ba Wool
Seo Bom Suk as Coach Seo
Drama Korea Flower Boy Ramyun Shop sendiri bercerita tentang seorang pria bernama Cha Chi Soo (diperankan oleh Jung Il Woo Oppa) yang bekerja di sebuah toko ramen bersama Choi Kang Hyeok (diperankan oleh Lee Ki Woo) dan Yang Eun Bi (diperankan oleh Lee Chung Ah). Cha Chi Soo, Choi Kang Hyeok dan Yang Eun Bi akan terlibat cinta segitiga.
Cha Chi Soo merupakan seorang chaebol dan mendapat julukan pretty Boy karena wajahnya yang sangat tampan dan senyumannya mampu membuat para wanita jatuh hati. Choi Kang Hyeok adalah seorang Koki Handal dan berpengalaman sedangkan Yang Eun Bi seorang mahasiswi berusia 25 tahun.
Omo, dramanya sepertinya bagus.....Jung Il Woo Oppa beralih profesi sekarang, setelah sebelumnya menjadi scheduler di k-drama 49 days....
Nggak sabar nungguin dramanya selesai dan Dvdnya beredar di lapak....
Press Conference
27 Oktober 2011
Jung Il Woo dan Lee Chung Ah
Lee Ki Woo, Jo Yun Woo dan Ho Soo
Pembacaan Script
Piku-Piku K-Drama Flower Boy Ramyon Shop
Jangan Lupa Nonton ya Drama Oppa.... Saranghae ^_____^
Source : allkoreandrama dan koreanvibe
Wednesday, October 26, 2011
[Recap] New Tales Of Gisaeng Episode 1
NEW TALES OF GISAENG
Memperkenalkan :
Im Soo Hyang as Dan Sa Ran
Sung Hoon as Ah Da Mo
Han Hye Rin as Geum Ra Ra
Annyeonghaseyo Chingudeul....
Dewi lagi jatuh cinta dengan drama yang satu ini walaupun baru nonton sampai episode 14. Dewi sebenarnya paling anti nonton drama yang lumayan panjang, tapi berkat rekomendasi dari sahabatku, Suci rahmadani, akhirnya dewi memutuskan untuk menontonnya dan meninggalkan dvd dewi yang lainnya....
Hasilnya, omo, aigooo, dramanya bagus banget....
Mianhae dewi hanya bisa ngebuat recapnya..... Bagi yang mau ngeliat ulasan singkatnya klik disini
Dewi usahain selesain ngerecapnya, walaupun harus tertatih-tatih....
Dewi lagi jatuh cinta dengan drama yang satu ini walaupun baru nonton sampai episode 14. Dewi sebenarnya paling anti nonton drama yang lumayan panjang, tapi berkat rekomendasi dari sahabatku, Suci rahmadani, akhirnya dewi memutuskan untuk menontonnya dan meninggalkan dvd dewi yang lainnya....
Hasilnya, omo, aigooo, dramanya bagus banget....
Mianhae dewi hanya bisa ngebuat recapnya..... Bagi yang mau ngeliat ulasan singkatnya klik disini
Dewi usahain selesain ngerecapnya, walaupun harus tertatih-tatih....
Happy reading ^________^
Di sebuah rumah sederhana terlihat seorang gadis bernama Dan Gong Joo sedang menari dengan diiringi music pop rock. Saking asiknya menari, Gong Joo sama sekali tidak menyadari seorang pencuri yang kebetulan lewat di atas pagar rumahnya ikut menari.
Hingga akhirnya bunyi ponselnya menyadarkannya dan Gong Joo menatap sang pencuri dengan tatapan tajam. Sebuah suara pemuda pun terdengar dan berteriak “pencuri”.
Sementara itu di tempat lain, di sebuah rumah mewah seorang gadis juga sedang menari. Dan Sa Ran nama gadis itu. Tarian yang dibawakannya berbeda dengan tarian yang dibawakan sang adik, Gong Joo. Sa Ran membawakan tarian tradisional dengan mengenakan Hanbok, pakaian khas korea. Seorang wanita paruh baya terlihat senang melihatnya dan bahkan terkesima. Begitupun dengan seorang pria bernama Ah Da Mo yang baru saja masuk ke dalam rumah.
Sekedar info chingu, Ah Da Mo adalah playboy dan tak pernah serius dengan seorang wanita pun dan bahkan menganggap rendah mereka. Hal yang paling tidak disukainya ketika pulang ke rumah adalah melihat Andre, anjing kesayangan sang Ayah. Da Mo tidak menyukai Andre karena Ayahnya lebih menyayangi Andre daripada dirinya dan Ibunya. Da Mo bahkan sering bertengkar dengan sang Ayah hanya karena masalah Andre.
Pertemuan singkat antara Da Mo dan Sa Ran meninggalkan kesan tersendiri di hati mereka, apalagi saat Jepit rambut Sa Ran meluncur dari rambutnya dan rusak. Da Mo diam-diam menyimpan patahan dari jepit rambut Sa Ran.
Hal yang paling tak disukai Da Mo akhirnya terjadi. Ayah Da Mo pulang dan langsung menggendong Andre layaknya seorang anak kecil. “Andre, Apakah kau merindukanku” ucap Da Mo mengulangi kalimat Ayahnya sepeninggal ayahnya.
Sepasang suami istri baru saja sampai di rumah mereka. Mereka berdua terlihat saling menyayangi dan siapapun yang melihatnya pasti akan cemburu. Mereka terkejut saat mengetahui rumah tetangga mereka dimasuki maling. “bagaimana Gong Joo kita?” tanya sang istri yang tak lain adalah Ibu dari Gong Joo dan Sa Ran.
Sa Ran memasuki sebuah restoran mewah tempat dirinya dan teman-temannya berjanji untuk bertemu. Tanpa disadari Sa Ran seorang wanita setengah baya diam-diam memperhatikannya dan dengan mudah mengetahui kalau Sa Ran adalah seorang penari tanpa bertanya terlebih dahulu.
Ra Ra salah satu teman Sa Ran menyadari hal tersebut dan memberitahukannya kepada yang lainnya. Beberapa menit kemudian seorang pelayan datang dan mengatakan kalau wanita tersebut ingin berbicara berdua saja dengan Sa Ran. Ra Ra terlihat tidak setuju dan mengatakan kalau wanita tersebut yang harus mendatangi mereka bukannya Sa Ran yang kesana.
Wanita tersebut pada akhirnya mendatangi Sa Ran dan memberikan kartu nama pada Sa Ran yang tertera nama sebuah tempat “Buyonggak”.
NB : Buyonggak adalah nama sebuah tempat Gisaeng.
Di perjalanan pulang, Ra Ra bertanya pada Ah Mi apakah Sa Ran benar-benar cantik sehingga hanya dia yang ditawari untuk menari di Buyonggak. Ah Mi membenarkan hal tersebut dan hal itu membuat Ra Ra menjadi kesal dan sedikit cemburu pada Sa Ran. Ra Ra bahkan memikirkan “apa Sa Ran memang lebih cantik dariku?” disaat sedang di kamar mandi.
Di sebuah rumah lainnya terlihat seorang wanita paruh baya bersama sang suami datang mengunjungi rumah orang tua suaminya. Orang tua sang suami terlihat tidak menyukainya karena baginya sang menantu hanyalah tukang memeras kekayaannya begitupun dengan hari ini. Wanita paruh baya tersebut adalah Bibi Ra Ra dan dia juga adalah ibu kandung dari Ra Ra.
Rumah Buyonggak dipimpin oleh seorang wanita setengah baya bernama Oh Hwa Ran yang sering dipanggil Madam. Beberapa orang pekerja (diantaranya Ma Dan Se,Seo Saeng Kang, Oh Bong Yi), koki (Han Son Duk, kepala Koki dan No Eun Ja) dan penari tinggal di tempat tersebut. Termasuk wanita yang sempat berbicara dengan Sa Ran tadi.
Ibu Madam memuji kelezatan makanan yang sedang dicicipinya. Baginya tidak ada seorang pun yang bisa menandingi kelezatan makanan yang dibuat kepala Koki termasuk anaknya, Madam.
Wanita yang ditemui Sa Ran di restoran (Lee Do Hwa) mengatakan kepada Madam kalau kemarin dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan seorang murid di sekolah tari, tapi dia tidak yakin kalau Sa Ran akan meneleponnya. Madam mengatakan kalau nasib maka Sa Ran akan datang, jika tidak maka tidak akan terjadi, takdir seseorang adalah seperti itu.
Dan takdir tanpa sengaja mempertemukan Sa Ran dengan kepala Koki Buyonggak di stasiun kereta api. Sa Ran sama sekali tidak menyadari hal tersebut begitupun dengan kepala Koki Buyonggak.
Kepala Koki Buyonggak dari balik sebuah dinding memperhatikan sebuah rumah yang tak lain adalah rumah Ra Ra. Bagi kepala koki Buyonggak, Rumah Ra Ra menyimpan sesuatu yang sangat dirindukannya. Dan begitu Ra Ra keluar dari rumah bersama sang kakek, Kepala Koki Buyonggak terlihat sedih.
Sebuah mobil mendekat dan berhenti di depan rumah Ra Ra. Seorang pria setengah baya turun dari mobil tersebut dan kembali membuat Kepala Koki menjadi semakin sedih.
Pria yang dilihat Kepala Koki Buyonggak adalah Ayah Ra Ra. Sang Istri yang tak lain adalah Ibu Ra Ra dengan setia membantunya melepaskan pakaian (pasti pada bingung kan, siapa sebenarnya orang tua Ra Ra, nanti kita bahas ya satu persatu di rekapan berikutnya). Dari perbicaraan mereka dan cara Ayah Ra Ra menatap istrinya, terlihat mereka tidak saling mencintai.
Ibu Da Mo menelepon suaminya dan terkejut saat mendengar ucapan suaminya kalau dia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya. Ayah Da Mo menyuruh sang istri untuk menyiapkan diri terhadap semua kemungkinan yang terjadi. Mendengar hal tersebut, Ibu Da Mo seketika pingsan. Nenek Da Mo yang melihatnya terkejut.
Penyakit yang sempat diduga diderita oleh Ayah Da Mo adalah kanker lidah terbantahkan saat memeriksakan diri ke dokter yang tak lain adalah Ayah Ra Ra. Ayah Ra Ra mengatakan kalau lidah Ayah Da Mo hanya terluka disebabkan oleh makanan yang dimakannya.
Da Mo berlarian menuju ke rumah sakit saat mengetahui kalau Ibunya pingsan. Begitu tersadar, Ibu Da Mo menangis sambil menggenggam tangan Da Mo dan menyebut kalau Ayah Da Mo sedang sakit keras. Da Mo segera menelepon Ayahnya dan menanyakan kebenarannya. Betapa marahnya Da Mo saat mendengar Ayahnya mengatakan kalau dirinya baik-baik saja dan hanya mengalami pendarahan lidah karena makanan. “Ibu sangat terkejut dan pingsan”.
Ayah Da Mo menegur istrinya agar tak memasak makanan yang terlalu keras ataupun mempunyai sesuatu yang bisa membuat lidah terluka seperti makanan yang dimasak hari ini oleh istrinya, ikan. Da Mo yang mendengarnya menjadi kesal dan mengatakan kepada Ayahnya agar tak terlalu cepat menarik kesimpulan yang membuat seisi rumah terkejut. Dan hal yang membuatnya semakin kesal ketika sang Ayah mengatakan untuk membawa Andre bersamanya saat Da Mo pergi ke resort ski minggu depan.
Sa Ran dan teman-temannya juga berencana ke resot ski di hari yang sama dengan kepergian Da Mo.
Da Mo terlihat kesal saat menggendong Andre dan harus mengajaknya ke resort ski tempat dimana harusnya dia bisa bersenang-senang dan bermain bersama teman-temannya.
Ayah dan Ibu Sa Ran berhenti di depan sebuah bangunan terkenal bernama Buyonggak. Tujuan kedatangan mereka adalah, Ibu Sa Ran ingin bekerja di Buyonggak sebagai asisten dapur.
Kembali ke saat dimana Gong Joo melihat pencuri di pagar rumahnya.
Gong Joo dan Son Ja mengejar pencuri tersebut di kegelapan malam. Ahjussi pencuri terus saja berlari dan Gong Joo tetap mengikutinya bahkan hingga masuk ke sebuah tempat permainan bowling dan kolam renang. Ahjussi pencuri menceburkan dirinya ke kolam renang dan Gong Joo melakukan hal yang sama. Aksi kejar-kejaran yang melelahkan membuahkan hasil. Gong Joo dan Son Ja berhasil menangkap Ahjussi pencuri.
Sekedar info chingu, Ah Da Mo adalah playboy dan tak pernah serius dengan seorang wanita pun dan bahkan menganggap rendah mereka. Hal yang paling tidak disukainya ketika pulang ke rumah adalah melihat Andre, anjing kesayangan sang Ayah. Da Mo tidak menyukai Andre karena Ayahnya lebih menyayangi Andre daripada dirinya dan Ibunya. Da Mo bahkan sering bertengkar dengan sang Ayah hanya karena masalah Andre.
Pertemuan singkat antara Da Mo dan Sa Ran meninggalkan kesan tersendiri di hati mereka, apalagi saat Jepit rambut Sa Ran meluncur dari rambutnya dan rusak. Da Mo diam-diam menyimpan patahan dari jepit rambut Sa Ran.
Hal yang paling tak disukai Da Mo akhirnya terjadi. Ayah Da Mo pulang dan langsung menggendong Andre layaknya seorang anak kecil. “Andre, Apakah kau merindukanku” ucap Da Mo mengulangi kalimat Ayahnya sepeninggal ayahnya.
Sepasang suami istri baru saja sampai di rumah mereka. Mereka berdua terlihat saling menyayangi dan siapapun yang melihatnya pasti akan cemburu. Mereka terkejut saat mengetahui rumah tetangga mereka dimasuki maling. “bagaimana Gong Joo kita?” tanya sang istri yang tak lain adalah Ibu dari Gong Joo dan Sa Ran.
Sa Ran memasuki sebuah restoran mewah tempat dirinya dan teman-temannya berjanji untuk bertemu. Tanpa disadari Sa Ran seorang wanita setengah baya diam-diam memperhatikannya dan dengan mudah mengetahui kalau Sa Ran adalah seorang penari tanpa bertanya terlebih dahulu.
Ra Ra salah satu teman Sa Ran menyadari hal tersebut dan memberitahukannya kepada yang lainnya. Beberapa menit kemudian seorang pelayan datang dan mengatakan kalau wanita tersebut ingin berbicara berdua saja dengan Sa Ran. Ra Ra terlihat tidak setuju dan mengatakan kalau wanita tersebut yang harus mendatangi mereka bukannya Sa Ran yang kesana.
Wanita tersebut pada akhirnya mendatangi Sa Ran dan memberikan kartu nama pada Sa Ran yang tertera nama sebuah tempat “Buyonggak”.
NB : Buyonggak adalah nama sebuah tempat Gisaeng.
Di perjalanan pulang, Ra Ra bertanya pada Ah Mi apakah Sa Ran benar-benar cantik sehingga hanya dia yang ditawari untuk menari di Buyonggak. Ah Mi membenarkan hal tersebut dan hal itu membuat Ra Ra menjadi kesal dan sedikit cemburu pada Sa Ran. Ra Ra bahkan memikirkan “apa Sa Ran memang lebih cantik dariku?” disaat sedang di kamar mandi.
Di sebuah rumah lainnya terlihat seorang wanita paruh baya bersama sang suami datang mengunjungi rumah orang tua suaminya. Orang tua sang suami terlihat tidak menyukainya karena baginya sang menantu hanyalah tukang memeras kekayaannya begitupun dengan hari ini. Wanita paruh baya tersebut adalah Bibi Ra Ra dan dia juga adalah ibu kandung dari Ra Ra.
Rumah Buyonggak dipimpin oleh seorang wanita setengah baya bernama Oh Hwa Ran yang sering dipanggil Madam. Beberapa orang pekerja (diantaranya Ma Dan Se,Seo Saeng Kang, Oh Bong Yi), koki (Han Son Duk, kepala Koki dan No Eun Ja) dan penari tinggal di tempat tersebut. Termasuk wanita yang sempat berbicara dengan Sa Ran tadi.
Ibu Madam memuji kelezatan makanan yang sedang dicicipinya. Baginya tidak ada seorang pun yang bisa menandingi kelezatan makanan yang dibuat kepala Koki termasuk anaknya, Madam.
Wanita yang ditemui Sa Ran di restoran (Lee Do Hwa) mengatakan kepada Madam kalau kemarin dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan seorang murid di sekolah tari, tapi dia tidak yakin kalau Sa Ran akan meneleponnya. Madam mengatakan kalau nasib maka Sa Ran akan datang, jika tidak maka tidak akan terjadi, takdir seseorang adalah seperti itu.
Dan takdir tanpa sengaja mempertemukan Sa Ran dengan kepala Koki Buyonggak di stasiun kereta api. Sa Ran sama sekali tidak menyadari hal tersebut begitupun dengan kepala Koki Buyonggak.
Kepala Koki Buyonggak dari balik sebuah dinding memperhatikan sebuah rumah yang tak lain adalah rumah Ra Ra. Bagi kepala koki Buyonggak, Rumah Ra Ra menyimpan sesuatu yang sangat dirindukannya. Dan begitu Ra Ra keluar dari rumah bersama sang kakek, Kepala Koki Buyonggak terlihat sedih.
Sebuah mobil mendekat dan berhenti di depan rumah Ra Ra. Seorang pria setengah baya turun dari mobil tersebut dan kembali membuat Kepala Koki menjadi semakin sedih.
Pria yang dilihat Kepala Koki Buyonggak adalah Ayah Ra Ra. Sang Istri yang tak lain adalah Ibu Ra Ra dengan setia membantunya melepaskan pakaian (pasti pada bingung kan, siapa sebenarnya orang tua Ra Ra, nanti kita bahas ya satu persatu di rekapan berikutnya). Dari perbicaraan mereka dan cara Ayah Ra Ra menatap istrinya, terlihat mereka tidak saling mencintai.
Ibu Da Mo menelepon suaminya dan terkejut saat mendengar ucapan suaminya kalau dia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya. Ayah Da Mo menyuruh sang istri untuk menyiapkan diri terhadap semua kemungkinan yang terjadi. Mendengar hal tersebut, Ibu Da Mo seketika pingsan. Nenek Da Mo yang melihatnya terkejut.
Penyakit yang sempat diduga diderita oleh Ayah Da Mo adalah kanker lidah terbantahkan saat memeriksakan diri ke dokter yang tak lain adalah Ayah Ra Ra. Ayah Ra Ra mengatakan kalau lidah Ayah Da Mo hanya terluka disebabkan oleh makanan yang dimakannya.
Da Mo berlarian menuju ke rumah sakit saat mengetahui kalau Ibunya pingsan. Begitu tersadar, Ibu Da Mo menangis sambil menggenggam tangan Da Mo dan menyebut kalau Ayah Da Mo sedang sakit keras. Da Mo segera menelepon Ayahnya dan menanyakan kebenarannya. Betapa marahnya Da Mo saat mendengar Ayahnya mengatakan kalau dirinya baik-baik saja dan hanya mengalami pendarahan lidah karena makanan. “Ibu sangat terkejut dan pingsan”.
Ayah Da Mo menegur istrinya agar tak memasak makanan yang terlalu keras ataupun mempunyai sesuatu yang bisa membuat lidah terluka seperti makanan yang dimasak hari ini oleh istrinya, ikan. Da Mo yang mendengarnya menjadi kesal dan mengatakan kepada Ayahnya agar tak terlalu cepat menarik kesimpulan yang membuat seisi rumah terkejut. Dan hal yang membuatnya semakin kesal ketika sang Ayah mengatakan untuk membawa Andre bersamanya saat Da Mo pergi ke resort ski minggu depan.
Sa Ran dan teman-temannya juga berencana ke resot ski di hari yang sama dengan kepergian Da Mo.
Da Mo terlihat kesal saat menggendong Andre dan harus mengajaknya ke resort ski tempat dimana harusnya dia bisa bersenang-senang dan bermain bersama teman-temannya.
Ayah dan Ibu Sa Ran berhenti di depan sebuah bangunan terkenal bernama Buyonggak. Tujuan kedatangan mereka adalah, Ibu Sa Ran ingin bekerja di Buyonggak sebagai asisten dapur.
Kembali ke saat dimana Gong Joo melihat pencuri di pagar rumahnya.
Gong Joo dan Son Ja mengejar pencuri tersebut di kegelapan malam. Ahjussi pencuri terus saja berlari dan Gong Joo tetap mengikutinya bahkan hingga masuk ke sebuah tempat permainan bowling dan kolam renang. Ahjussi pencuri menceburkan dirinya ke kolam renang dan Gong Joo melakukan hal yang sama. Aksi kejar-kejaran yang melelahkan membuahkan hasil. Gong Joo dan Son Ja berhasil menangkap Ahjussi pencuri.
BERSAMBUNG ^______^