Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
=============ooo=============
Sahabat-sahabatku yang dimuliakan Allah…
Kala kisahku sampai kepadamu, kuharap kamu mampu mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga dalam hidup ini, bahwa sungguh hidup yang kita jalani, waktu yang kita lewati, dan nafas-nafas yang menghembus adalah sesuatu yang sangat berharga melebihi apapun yang ada di dunia ini.
Ah, andai diriku tak pernah mengenal Al-Qur’an-Mu yang Agung, apalah jadinya diriku, hampa, sepi, gelap, gelisah….dan entah seperti apa lagi mirisnya keadaanku T.T
Perjalanan hidupku ini bukanlah sejarah yang perlu dicatat. Aku hanya manusia biasa yang tak dikenal, tidak special sama sekali, bahkan mungkin tidak pernah dianggap sama sekali ketika harus berdampingan dengan kalangan orang-orang yang ku anggap selalu kuat dan hebat. Ah, tapi kini aku merasa special karena Al-Qur’an telah menjadikanku dikenal dan sangat berharga….
Ya Rabbi…
Jika cinta adalah ketertawanan
Tawanlah aku dengan cinta kepada-Mu
Agar tak ada lagi yang menawanku
Ya Rabbi…
Jika rindu adalah rasa sakit
Yang tak menemukan muaranya
Penuhilah rasa sakitku dengan rindu pada-Mu
Dan jadikanlah kematianku
Sebagai muara pertemuan dengan-Mu
Ya Rabbi…
Hatiku hanya cukup untuk satu cinta
Jika aku tidak dapat mengisinya dengan cinta kepada-Mu
Kemanakah wajahku hendak kusembunyikan dari-Mu?
Sahabat,
Ingin kubagi rasa cinta yang kurasakan agar engkaupun dapat merasakan apa yang kurasakan saat ini dan tak ingin kulepaskan cinta ini, sehingga suatu hari nanti aku bisa menatap wajah-Mu yang Agung, Allah SWT.
Kala itu, dengan ijin Allah, sampai kepadaku sebuah hadist yang menggetarkan hatiku:
Ibnu Mas’ud berkata, bersabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu huruf”. (HR. Tarmidzi)
Hadist itulah yang membuat hatiku tergerak untuk mengenal lebih dekat Al-Qur’an. Karena saat itu, bacaanku masih sangat jauh dari lancar. Maka mulai saat itu juga, aku bertekad dalam hati, “Aku harus bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan lancar!”
Tekadku yang menghaus itu terus memburu air sejuk yang dapat membuat lidahku dapat membaca Al Qur’an, yah setidaknya itu dululah sekarang tujuanku. Dari seminar demi seminar, berusaha mendatangi halaqoh tiap pekannya, mendatangi guru demi guru meski lokasi tempat mereka berada sangat jauh, dan akhirnya aku pun beroleh hasilnya. Ya, jadilah diriku yang dapat membaca Al Qur’an dengan lancar, yang setidaknya lebih baik dari sebelumnya. Terlebih aku memiliki saudari yang sangat hebat dan dari dirinya lah begitu banyak ilmu yang kuperoleh. Dan suatu ketika dia lah yang semakin melecutkan semangatku untuk semakin giat membaca Al Qur’an (walau kita bukan berada pada satu tempat, tapi sosoknya hadir begitu nyata, mengajakku untuk tilawah tiap subuhnya, tapi ketika itu aku masih sangat malu ^.^, bacaan Qur’an mu yang pastinya jauh lebih baik, ditambah suara merdumu yang seringkali kudengar ketika kita melepas rindu membuatku merasa minder berhadapan langsung untuk tilawah bersamamu,ahh indah sekali ajakan itu sayang….)
Dari situ keberkahan demi keberkahan Al Qur’an semakin kurasakan. Selain ingin membaca lebih baik lagi, hatiku tergerak ingin mempelajari Al Qur’an, aku ingin mempelajari tafsirnya dan segala hal yang berhubungan dengan Al Qur’an. Aku pun semakin giat menuntut ilmu, bahkan aku putuskan untuk kuliah lagi. Dan subhanallah, tak hanya itu makna yang kutemukan di balik kalam yang mulia itu. Ya! Aku menjadi begitu mudah untuk melakukan hal-hal yang baik. Masih di tengah-tengah perjalanan hidupku bersama Al Qur’an, aku mengambil sebuah keputusan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku, yaitu memakai jilbab. Allahu akbar!
Kini Al Qur’an dan jilbab semakin melesatkan hidupku. Dari seorang yang sering cengengesan dalam bergaul kini jauh terlihat sedikit lebih lembut dan tentu terkesan jauh lebih bersahaja (subhanallah…efek ayat suci-Mu ya Allah). Dari seorang yang terbata-bata ketika membaca Al Qur’an kini berusaha menjadi pelempar batu bata-batu bata bagi siapa yang menginginkan rumah di Syurga, termasuk melempar batu bata untuk dirinya sendiri. Alhamdulillah…meski begitu, aku berusaha untuk tidak puas. Masih banyak yang belum ku ketahui, bahkan sangat banyak. Jika aku terus menerus melempar batu bata-batu bata hingga habis, aku punya apa? Tidak! Aku harus terus belajar, hingga dengan Al Qur’an aku sampai keharibaan-Nya, kasih sayang-Nya yang tak bertepi. Dan satu pesan yang slalu akan terus kuingat: “Dindaku terkasih…. Jangan pernah berhenti berdakwah! Karena seorang muslim tidak boleh berhenti menebar dan mencari ilmu sebelum kedua kakinya menginjak Surga” (terimakasih atas pesannya mbak ^.^)
Dari Utsman ra, beliau berkata, bersabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majjah)
“Bacalah Al Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafa’at kepada pemiliknya”. (HR. Muslim)
Barakallahufikum..semoga bermanfaat,
Banyak sayang dan cinta
Wassalamualaikum
----------------------
- Vera -
Sumber : Renungan dan Motivasi : Iftha Istiany Notes
No comments:
Post a Comment