Director Ben Affleck Cast Casey Affleck, Michelle Monaghan, Amy Ryan
Distributor Miramax Films Genre Drama, Crime
Pernah nggak, atu lebih tepatnya, pasti sering kan kita dilanda dilema? Ya, mungkin "dilema" merupakan bagian kecil dari pokok permasalahan yang diangkat dalam film yang satu ini. "Gone Baby Gone", debut penyutradaraan Ben Affleck untuk yang pertama kali pada tahun 2007 lalu. Berhasil kah?
Saya sangat menyukai film yang bisa membuat orang bertanya-tanya sepanjang film, tanpa memberikan clue yang bisa merusak kesan misterius. Bahkan lebih bagus lagi kalo diakhiri dengan paksaan bagi kita untuk mempertanyakan apa yang terjadi sesudah film. Siapa yang benar? Apa yang salah? Itulah yang saya rasakan saat nonton Gone Baby Gone. Saya singkat menjadi GBG ya, ini merupakan crime-drama-mystery debutan Ben Affleck yang diadaptasi langsung dari novel berjudul sama karya Dennis Lehane, yang juga menulis versi novel dari Mystic River dan Shutter Island (jangan kaget kalo ngerasa ada feel yg sama diantara 3buku disamping). GBG dibintangi oleh adik kandung dari si sutradara yaitu Casey Affleck (bromance project?). Casey sebelumnya sempet dapet noms Oscar berkat perannya di Jesse James (judulnya lebih panjang dan males nulisnya). Ada juga Michelle Monaghan dan juga Amy Ryan yang berkat penampilannya di film ini, dirinya diganjar noms Oscar u/ best actress. Gone Baby Gone menurut saya mengalami Oscar-snub dengan tidak dinominasikannya film ini ke beberapa noms yang harusnya pantas, terutama Best Adapted Screenplay atau bisa juga Best Director. Kenapa bisa gitu?
Mengambil kota Boston sebagai latar tempatnya, Gone Baby Gone bercerita mengenai peristiwa penculikan seorang bocah perempuan yang menyebabkan banyak pihak terlibat dalam proses investigasi kasus misterius tersebut. Dikisahkan Amanda McCready adalah bocah 4 tahun yang tinggal bersama ibunya, Helena McCready (Amy Ryan). Hidup di kota Boston memang sulit dan butuh kewaspadaan penug, wajar, kota ini memang terkenal oleh tingkat kriminalitasnya yang tinggi. Helena hanyalah seorang single-mother (tidak dijelaskan kemana dan siapa suaminya), yang hidupnya berantakan dan bergaul dengan hal-hal kelam seperti narkotika, minum-minuman keras, atau "kehidupan malam". Helena tidak pernah mengurus anaknya itu dengan benar sebagaimana seharusnya tugas utama seorang ibu. Bahkan ia seringkali membawa Amanda ke lingkungan brutalnya. Tidak mau keponakannya terlantar, Lionel McCready (Titus Welliver), yg merupakan kakak kandung Helena malah lebih sering merawat Amanda.
Lalu apa masalahnya? Suatu ketika Amanda dinyatakan menghilang setelah anak itu tidak ditemukan dirumahnya oleh Helena. Segala penelusuran di sekitar rumah pun telah dilakukan dan tetap tak ada hasil. Hingga akhirnya dinyatakan sebagai kasus penculikan, berita tersebut menyebar luas melalui berbagai media. Tidak bisa menunggu lama untuk mendapat hasil investigasi kepolisian yang terkesan mengulur-ulur, Bea McCready (Amy Madigan), yang merupakan istri dari Lionel, mencari tambahan bantuan dan pilihan pun jatuh ke sepasang detektif independen Patrick Kenzie (Casey Affleck) dan Angie Gennaro (Michelle Monaghan). Memiliki banyak relasi/kenalan pelaku kriminal, Patrick dan Angie memanfaatkan hal ini untuk mempermudah proses penyelidikan, dibantu oleh dua detektif kepolisian Remy dan Nick. Semua risiko harus ditanggung dalam kasus ini. Segala kekeliruan, fakta mengejutkan, sampai hal yang tidak sesuai ekspektasi semakin memperumit masalah ini dan berimbas pada keselamatan nyawa hingga menimbulkan masalah personal dalam pasangan Patrick dan Angie begitu juga semua yg terlibat.
Ben Affleck memang nyatanya banyak yang nggak suka, bukan secara personal melainkan kualitasnya dalam berakting. Bahkan sering banget dia dijulukkin salah satu aktor terburuk yang pernah ada. Razzies pun juga sering ia dapet, eh, nggak tahu sih nominasi doang ato menang. Well, berlebihan nggak sih? Menurut saya iya. Ok, dia sering main di film-film jelek ato kasarnya film sampah. Dan nggak usah saya bela-belain dengan sok ngebagusin penampilannya, Affleck tidak jarang main dengan kaku dan nggak bisa memberi feel-good. Tapi ada kok beberapa filmnya yang lumayan saya suka, misalnya Pearl Harbour yang lumayan dihina itu (kalo Daredevil sih lewatin aja ya). Hey, jangan ngeliat orang sekedar dari satu sisi sehingga kesannya semua yg bagus dibuang. Robert DeNiro sampai Julie Roberts nggak jarang kok main jelek, tapi ya gitu, orang terlalu ngeliat predikat mereka sebagai kaliber Oscar sehingga apa-apa pasti dibilang bagus.
Oscar? Nah, ini dia yang banyak orang nggak tau. Jangan remehin Ben Affleck dulu, tahun 1998 lalu dia dapet Oscar berkat hasil kerjanya sebagai writer Good Will Hunting, walaupun shared with Matt Damon. Terus terang film itu belum saya tonton, jadi nggak bisa menilai terlalu gimana gitu. Well, nggak mungkin kan orang dapet Oscar tapi sebenernya dia nggak bagus? Mungkin sih, tapi untuk ajang tinggi seperti ini ya nggak gede-gede banget lah kemungkinannya. Tidak mau stuck disatu hal saja, dan sepertinya mau melepas cap jelek dari banyak orang, Ben Affleck tahun 2007 lalu melakukan debut penyutradaraannya. Langkah yang cukup berani, ditambah merangkap sebagai penulis screenplay. Lewat Gone Baby Gone, Ben Affleck sangat berhasil merubah pola pikir jutaan orang terhadap dirinya. Saya sangat suka dan akan sangat sangat mengagumi seorang sutradara yang bisa menulis sendiri naskah/screenplay cerita film itu sendiri. Itulah yang berhasil Affleck lakukan, sukses membuat saya kagum dan enjoy menikmati GBG ini dari awal sampai akhir.
Cara Affleck menyutradarai debutnya ini sangat impresif, saya suka dengan caranya yang no-frills (to the point dan tidak kebanyakan embel-embel). Saya nggak suka film yang terlalu mengeksplorisasi ceritanya terlalu jauh dan tidak terkendali, sehingga film kesannya berantakan. Tahu lah, banyak banget loh film-film drama yang terlalu dipanjang-panjangin ceritanya sampai masalah yang ada terkesan repetitif dan maksa. Beda dengan Affleck, suami dari Jennifer Garner ini lebih memilih untuk berusaha memperdalam penampilan semua aktor/aktris yang terlibat. Affleck memiliki kelebihan yaitu power intelegensi dalam menggali dalam-dalam topik utama yg dibahas sehingga tidak menyeleweng ke hal yang nggak ada gunanya. Seperti filmnya yang perseptif, itulah diri Ben Affleck. In the other hand, Daredevil-nya Affleck emang saya akui sampah, sampe mikir kok kayaknya kebanyakan adaptasi komik DC selalu gagal ya? Lucunya, Affleck punya istri, Garner, juga pernah meranin superhero sampah yaitu Elektra.
Oops, hampir lupa ngomongin filmnya. Nyadar nggak sih Boston sering banget dijadikan latar tempat buat film-film jenis crime? Ya, sering banget. Seperti yang saya katakan di sinopsis cerita tadi, Boston adalah salah satu kota yang terkenal akan persentasi kejahatannya. Boston bak forbidden city yang dikelilingi beragam sense, dari ketakutan sampai kemarahan. Semuanya berhasil digambarkan secara sempurna dan terlihat natural dalam Gone Baby Gone sehingga dapat direfleksikan dengan baik oleh penonton. Ben Affleck emang gemar merangkai jalinan cerita yang bernuansa crime dan dileburkan dengan drama humanis ke dalam frame film. Tema universal ini bisa kita lihat dari beberapa film dimana dirinya terlibat, contohnya saja film ini dan The Town. Kalau dilihat dari Gone Baby Gone dan The Town, keduanya sama-sama memiliki permasalahan mengenai pembelokkan inti kasus. Maksudnya adalah crime scene yang akhirnya membawa orang-orang yg terlibat ke dalam konflik personal.
Apa yang seketika nge-stuck di otak saya pas nonton film ini adalah, Gone Baby Gone berbicara mengenai "dosa putih". Secara tegas film ini mentidakbenarkan apa itu "dosa putih". Apapun alasannya, setulus apapun faktor orang melakukan tindakan yg merugikan pihak lain, itu nggak bisa dibenarkan. Let me tell the term, evil is "black", whereas good is "white". Coba ambil media pewarna, campur hitam sama putih. Hasilnya nggak bakal jadi putih kan? Sebanyak-banyaknya warna putih yang dicampur, tetep aja warnanya bernuansa dark. So, kejahatan sama kebaikan tuh nggak bisa dicampur. Nggak usah berusaha memperlogis argumen, tetep, buat saya jahat ya jahat. Contoh lain yang mempertegas alasan saya kenapa nggak setuju sama yang namanya dosa putih mungkin soal capital punishment/hukuman mati. Saya orang yang nggak setuju sama cara ini, ngapain ngebunuh orang sejahat apapun dia? Toh, nggak ada guna dan nggak bedanya ngelakuin itu (a.k.a sama-sama kriminal tuh hukum). Mungkin ada yang penasaran apa kaitan masalah "dosa putih" yang saya omongin ini dengan film. *spoiler* Ya lihat aja cara-cara Lionel dan Remy menyusun konspirasi kasus dan menutup-nutupinya seakan mereka innocent. Kenapa caranya harus begitu? Sekotor dan seburuknya orang, bukan hak kita dong untuk merampas hak mereka, apalagi kalau sampai buat konspirasi tertutup seperti di film ini. Sama halnya seperti mereka-mereka yang terlalu meremehkan Helena yang sebenarnya masih punya sisi keibuan, banyak banget loh orang yang kayak mereka. Cuma bisa mandang negatif orang dari satu sisi, nggak bisa bayangin gimana sih tuh orang struggle selama ini. Coba deh kalo mau mencemooh seseorang, bayangin gimana kalo diri lo ada di posisi dia, atau sederhananya gimana kalo dia itu relasi lo? Orang tuh pasti berubah, apapun kondisinya apalagi dalam konteks seorang Helena yang mengalami hal ini.
Lalu bagaimana dengan divisi akting? Nearly flawless. Ya, nyaris sempurna. Gone Baby Gone beruntung punya pemain-pemain yang bermain dengan sangat baik dan unexpectedly-outstanding. Dimulai dari Casey Affleck yang semakin memperlihatkan acting-maturity nya. Ada juga Michelle Monaghan yang kelihatannya sekilas sebagai tempelan. Awalnya sih emang saya pikir begitu, but, then, ternyata penokohannya disini terbilang menarik dan penting dalam membantu satir yang disampaikan GBG. Nggak seperti kebanyakan film yang murni nempel dia, Michelle disini beruntung diberi karakter yang pas. Karakternya, Angie, digambarkan sebagai wanita yang sedikit keras kepala. Dari awal, Angie sudah terlihat sebagai pembelok (nggak bisa nerima kenyataan). Di awal dia udah nggak setuju dengan keterlibatan dirinya dalam kasus itu, dan di akhir ia jelas-jelas nggak mau nerima kenyataan bahwa konspirasi anak yg terjadi pada Amanda adalah kejahatan. Orang tuh nggak bisa dipaksa untuk berpikir sama seperti apa yang kita pandang. Sayang sekali karakternya kurang ditelusur lebih jauh hingga kadang terkesan tempelan. Satu hal yang membuat crime-drama seperti ini cenderung lebih menarik adalah karakter pendukung yang dibuat sangat menarik perhatian. Disini ada Morgan Freeman yang mencerminkan bagaimana kepolisian bisa juga ternoda oleh masalah humanis, Ed Harris yang mengekslorisasi berbagai sifat pada karakternya, dan yang paling penting adalah Amy Ryan dengan karakternya yang rentan dan suka susah untuk berpendirian.
Talking point...
Gone Baby Gone harus saya katakan sebagai karya outstanding dari seorang actor-turned-director, Ben Affleck. Salah satu contoh "banting stir" terbaik yang pernah ada, didukung ensemble-cast sempurna dan jalan cerita yang penuh dengan twist.
Rate :
1 2 3 4.5 5
No comments:
Post a Comment