Annyeonghaseyo Chingu, gak kerasa 2 episode lagi, dewi usahain selesain bulan ini....
Soalnya selain menjadi admin Blog sœurs de Cendrillon, dewi alhamdulillah terpilih menjadi salah satu admin di Pelangi drama.
kalau Chingudeul semua pengen tau info drama terbaru, silahkan berkunjung ke Blog Pelangi drama....
Selamat membaca, semoga pada suka ya....
Soalnya selain menjadi admin Blog sœurs de Cendrillon, dewi alhamdulillah terpilih menjadi salah satu admin di Pelangi drama.
kalau Chingudeul semua pengen tau info drama terbaru, silahkan berkunjung ke Blog Pelangi drama....
Selamat membaca, semoga pada suka ya....
Nyonya Choi yang mendadak pingsan dilarikan ke rumah sakit. Di kursi tunggu terlihat Tae jun dengan setia menunggu, terlihat raut khawatir di wajahnya. Suster menghampiri Tae jun dan mengatakan kalau keadaan Nyonya Choi sudah mulai membaik dan sekarang sudah dipindahkan ke kamar.
“apa kau sudah mengetahui penyakitku?” tanya Nyonya Choi dengan suara parau “ya” jawab Tae jun singkat dan terlihat sedih “aku tidak bermaksud memberitahukan kepada siapapun” ucap Nyonya Choi “Direktur, kamu bisa pergi ke rumah sakit lain atau kita bisa menghubungi beberapa rumah sakit terkenal di Amerika” ucap Tae jun “tidak, sudah terlambat sekarang, saya lebih suka begini, mari kita kembali ke Hotel” pinta Nyonya Choi “tidak Direktur, kamu harus menerima perawatan” tolak Tae jun
“GM, saya ingin bertahan lebih dari siapapun. Aku sekarang sedang sekarat dan aku tidak ingin menyiak-nyiakan hidupku dengan perawatan di rumah sakit. Apa yang terjadi hari ini, tolong jangan beritahukan siapapun dan Yong jae, dia kan sedih jika mengetahui keadaanku, meskipun ia memiliki sifat yang temperamental tetapi dia anak yang baik. Apa kamu bisa menjaga Yong jae?dapatkah kamu menjaganya seperti adikmu sendiri?bisakah kau berjanji padaku? Aku menyesal memaksakan semua tanggung jawabku padamu” ucap Nyonya Choi sedih.
Sementara itu Yong jae, yang sama sekali tidak mengetahui keadaan ibunya mengemudikan mobilnya menuju toko Eun jae, sahabat Yun hee. Dari luar toko, Yong jae memperhatikan Yun hee yang sedang sibuk membantu Eun jae melayani pembeli. “ya, Yong jae, ah kau di luar toko, baiklah”.
Yong jae kemudian mengajak Yun hee menyalakan kembang api. Yun hee terlihat senang begitupun dengan Yong jae. Seiring hilangnya kembang api di angkasa, perlahan-lahan senyum di wajah Yun hee mulai redup. Yun hee melihat ke arah Yong jae dan merasa kasihan dengan Yong jae.
“aku berencana berhenti dari pekerjaan, aku merasa bersalah denganmu karena ibu sudah memperlakukanmu kasar sementara kamu sangat senang bekerja di Hotel” ucap Yong jae dan ikut duduk disamping Yun hee
“sebenarnya aku sudah berencana untuk berhenti dari Hotel, aku sudah menyebabkan kesusahan kepada semuanya dan ayah memintaku melanjutkan sekolah di Luar Negeri. Sekarang aku diijinkan untuk bekerja di Hotel. Ibumu adalah seorang wanita yang baik, sebenarnya ayahku dan ibumu sudah lama saling mengenal, apakah kamu tahu?” tanya Yun hee
“sebenarnya aku sudah pernah mendengarnya tetapi aku tidak yakin” jawab Yong jae
“aku mendengar bahwa ayah kamu dan ayahku adalah teman baik dan ada kemungkinan ibumu bisa menikah dengan ayahku saat itu, kalau itu terjadi mungkin kita akan menjadi saudara” ucap Yun hee
“kamu salah, aku bisa saja dilahirkan dari keluarga yang lain” ucap Yong jae
“hubungan yang aneh, apakah takdir memang benar-benar ada?” ucap Yun hee dan menatap ke langit.
Dong hyuk dan Jenny sedang bersama di apartemen Jin young, sesuai dengan kesepakatan mereka kalau Jenny akan memasak untuk kakaknya. Jenny menunjukkan kepada Dong hyuk cara membuat es serut. “apa kamu sangat suka memasak?” tanya Dong hyuk “ya, dan paman Tae jun yang sudah merekomendasikan aku bekerja di Hotel begitupun dengan Unnie Jin young yang sangat baik padaku” jawab Jenny senang. Tiba-tiba bel berbunyi, “ah, itu pasti unnie yang pulang” ucap Jenny terlihat sangat senang dan buru-buru membuka pintu. Namun dugaan Jenny salah karena yang datang bukan Jin young melainkan Tae jun. Raut wajah Dong hyuk dan Tae jun langsung berubah ketika mereka melihat satu sama lain. Jenny yang melihat mereka mencoba menengahi dan mempersilahkan Tae jun untuk duduk.
Tae jun kemudian menelepon ke Hotel dan berbicara dengan Jin young. Tae jun menyuruh Jin young untuk segera pulang ke rumah. Jin young bersikeras tidak ingin pulang karena tidak ada yang menjaga di Hotel untuk menggantikannya, kecuali kalau Tae jun kembali ke Hotel dan bersedia menggantikan dirinya. “aku tidak bisa pulang sebelum kau kemari, aku ada sebuah janji penting sekarang” ucap Jin young panik dan melirik jam tangannya “dia sudah ada disini sekarang, jadi pulanglah, aku akan segera kembali ke Hotel” jawab Tae jun.
“kau tidak perlu memaksanya pulang, aku kemari untuk menemui Jenny” ucap Dong hyuk yang daritadi ikut mendengarkan percakapan Tae jun dengan Jin young di telepon “aku tidak memaksanya, aku tidak membayangkan bagaimana dengan dirinya sekarang yang duduk di meja resepsionist jika aku tidak meneleponnya”jawab Tae jun “apa semua karyawan memiliki tanggung jawab seperti itu atau hanya Jin young saja?” tanya Dong hyuk “kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu, apa kau ingin melepaskan Hotel karena Jin young yang memintamu? Apa kamu akan menyerah untuk Hotel Seoul hanya karena seorang wanita?” tanya Tae jun balik “aku tidak mengatakan seperti itu” jawab Dong hyuk “tapi, aku bisa merasakannya dari semua yang kau ucapkan” ucap Tae jun “Jenny berapa es serut yang kau buat?” tanya Tae jun kali ini pada Jenny “tiga” teriak Jenny dari dapur “simpan untuk Jin young, aku harus segera kembali ke Hotel” ucap Tae jun.
Jenny memaksa Tae jun untuk mencicipi es serut buatannya sebelum pulang, namun Tae jun tetap menolak dengan alasan yang sama. (Hiks,hiks,hiks, sepertinya Tae jun ingin membiarkan Dong hyuk bersama dengan Jin young dan Jenny).
Jin young terus melirik jam tangannya, menunggu kedatangan Tae jun untuk menggantikannya, namun orang yang ditunggu-tunggu tidak datang juga, sebaliknya malah Dong hyuk yang datang menemui Jin young. “aku bosan menunggumu di rumah” ucap Dong hyuk.
Di jalan Dong hyuk mengatakan kalau dirinya sangat mengagumi sosok Tae jun. Dong hyuk juga meminta tolong kepada Jin young untuk mengaturkan makan siang dengan Tae jun jika Tae jun mempunyai waktu kosong dan luang. Dong hyuk tiba-tiba menanyakan sesuatu yang tidak pernah disangka Jin young.
Dong hyuk : apa kau senang bersama dengan Tae jun?
Jin young : kami sekarang hanya teman
Dong hyuk : aku tidak melihatnya seperti itu, bayangan Tae jun mungkin menghilang dari hati kamu tapi bayanganmu masih berada dalam hatinya.
Dong hyuk menghancurkan semua berkas, disket dan arsip mengenai Hotel Seoul begitu kembali ke kamarnya. Leo yang melihatnya merasa heran “Bos, apa yang kamu lakukan? Apa kamu tahu informasi yang sangat bernilai yang terdapat di disket dan arsip tersebut?” “ini tidak bernilai bagi saya sekarang, ini semua hanya sampah dan aku tidak bisa menjual Hotel ke orang asing, Tuan Park sudah melewati batas dan aku harus menghentikannya” jawab Dong huk tegas “kita tidak perlu memerdulikan apa yang dilakukan Tuan Park, kita hanya harus menyelesaikan semua pekerjaan kita dan mendapatkan uang” ucap Leo berusaha memberi semangat pada Dong hyuk “aku ingin melindungi Hotel Seoul” ucap Dong hyuk, Leo sontak terkejut “semua karena wanita itu? Kamu seperti membenturkan kepalamu ke dinding, kamu akan bangkrut Bos, jika kamu ingin menyerah kamu, kamu harus melakukannya jauh-jauh hari, sekarang apa yang harus kulakukan?” tanya Leo “aku akan mengerahkan semuanya, jual semua asset yang kumiliki baik itu rumah di Santa monica dan Santiago dan kapar pesiarku, setelah itu beli semua saham Hotel Seoul” jawab Dong hyuk
“Shin Dong hyuk apa yang kamu lakukan, aku bekerja denganmu karena aku mempercayaimu dan sekarang apa yang saya dapatkan?kamu ingin menjadi pengemis demi wanita itu, kenapa kau melakukan ini padaku?kita sudah bersama-sama selama 10 tahun dan kamu sama sekali tidak mendiskusikannya denganku terlebih dahulu” tanya Leo dan kali ini tidak memanggil Dong hyuk dengan sebutan Bos melainkan dengan nama Dong hyuk. “maaf, aku sangat menyesal” pinta Dong hyuk “lupakan, kamu bukan Bos saya lagi, sekarang urus urusanmu sendiri” teriak Leo dan berlalu pergi.
Son jung yang sedang asyik menulis laporan tiba-tiba diganggu dengan kedatangan Manager Oh. “oh, kenapa aku mencium bau aneh?” gumam Son jung “bau apa?” tanya Manager Oh “bau hyena” jawab Son jung tegas. Manager Oh dengan cepat menarik kursi dan duduk di hadapan Son jung “kita sudah bekerja cukup lama dan lebih baik kita tidak usah menyembunyikan perasaan kita masing-masing” ucap Manager Oh terlihat serius “apa maksudmu Oh Hyeng man?apa yang saya sembunyikan?” tanya Son jung tidak mengerti “kamu kesepian” jawab Manager Oh, Son jung jelas terkejut “apa maksudmu?” tanya Son jung tidak mengerti “Son jung, kamu tidak perlu menyembunyikan perasaanmu” ucap Manager Oh dan memegang bahu Son jung “apa yang kamu lakukan?” teriak Son jung dan menggigit tangan kanan Manager Oh yang memegang bahunya. Son jung kemudian berlari keluar dan mencoba mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
Perlahan-lahan Son jung mengintip melalui jendela dari luar dan terkejut ketika mengetahui Manager Oh sudah berdiri di belakangnya “Manager Oh tolong hentikan ini” ucap Son jung “kamu akan memahamiku suatu hari nanti” ucap Manager Oh dan berlalu pergi. Son jung hanya terdiam dan berusaha mencerna maksud dari ucapan Manager Oh.
Son jung memutuskan masuk kembali ke ruangan para manager dan mencoba menghilangkan apa yang barusan terjadi dari pikirannya, tiba-tiba telepon di meja kerjanya berdering dan yang menelepon adalah Leo yang mengajaknya untuk bertemu di restoran Casablanca.
Leo mulai menceritakan semua keluh kesahnya mengenai Dong hyuk yang ingin menyerah demi seorang wanita. Son jung yang serius mendengarkan cerita Leo, bukannya mencoba menyabarkan Leo tetapi malah membela Dong hyuk dengan mengatakan kalau Dong hyuk pria yang romantis “ibaratnya seorang Pangeran yang rela menyerahkan tahta kekuasaannya demi cinta”. Leo yang kesal dengan sikap Dong hyuk ditambah dengan ucapan Son jung yang meamnggilnya dengan sebutan Paman, memanggil Son jung dengan sebutan wanita tua. Son jung jelas kesal dan marah, Son jung kemudian menyiram wajah Leo dengan segelas air yang berada dihadapannya.
Dong hyuk tiba-tiba datang dan meminta kepada Son jung untuk meninggalkan mereka berdua. “oh baiklah, lain kali jangan memanggilku lagi” ucap Son jung pada Leo.
Begitu Son jung pergi, Dong hyuk dan Leo hanya terdiam. Dong hyuk memutuskan membuka pembicaraan “aku tidak pernah bergantung kepada orang lain selain kamu, kamu adalah orang yang bisa mengerti dengan sifatku yang temperamental, aku ditinggalkan oleh ayahku, masa laluku yang kelam dan kelemahanku, kamu sudah sangat mengetahuinya. Kamu seperti seorang ayah dan saudara bagiku dan aku tulus meminta maaf padamu. Jin young dan aku, kami berharap untuk mendapatkan restumu” ucap Dong hyuk pada Leo. Leo hanya terdiam dan melepaskan kacamatanya, mencoba menghapus air yang masih menempel di wajahnya akibat oleh Son jung.
Keesokan harinya, Jenny datang ke kamar Dong hyuk dengan sebuah tentengan di tangannya. Jenny mencoba memencet bel dan mengetuk pintu, namun tidak ada tanggapan dari dalam kamar. Jenny kemudian meletakkan tas yang berisi makanan di depan kamar Dong hyuk dan menulis pesan di sebuah kertas
Jin young, Dong hyuk dan Tae jun akhirnya duduk bersama sambil menikmati makan siang . Tae jun merasa terabaikan karena Jin young terus menerus berbicara dengan Dong hyuk. Dong hyuk yang mengerti situasi mencoba mengajak berbicara Tae jun apalagi dirinya yang mengusulkan untuk mengadakan makan siang bersama.
Dong hyuk : Tae jun apa kau pernah ke eropa?
Tae jun : belum pernah
Dong hyuk : aku ingin memberitahumu kalau aku bukan konsultan dari Hotel Seoul lagi dan sekarang aku hanya pemegang saham Hotel Seoul, itulah tujuan saya untuk bertemu denganmu disini, Meskipun dokumennya belum selesai….
(Tae jun dan Jin young sama-sama terkejut)
Tae jun : jadi musuh bisa berubah menjadi teman dalam semalam
Jin young : GM jangan berkata seperti itu
Tae jun : terus bagaimana dengan permainan kita?
Jin young : (terkejut) apa maksudmu Tae jun?
Tae jun : aku permisi
Tae jun mengibas-ngibaskan jasnya karena merasa gerah. Yun hee yang kebetulan lewat tidak sengaja melihatnya “oh, di dalam sangat pengap” ucap Tae jun (ah cemburu nich ye…..), Yun hee hanya tersenyum “jika kamu mempunyai waktu, aku ingin mengajakmu makan malam, hanya kita berdua” ucap Yun hee. Tae jun terdiam dan tidak menjawab apa-apa “hanya sekali saja dan kamu harus datang” pinta Yun hee. Tae jun mengangguk sambil tersenyum.
Tuan Park mulai gelisah menunggu Dong hyuk yang belum kembali juga dari makan siang. Leo yang setia menemani Tuan Park menawarkan Tuan Park untuk menunggu di dalam, namun Tuan Park menolak. “Leo, aku punya sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu” ucap Tuan Park dan memutuskan masuk ke dalam “aku telah melakukan bisnis selama 30 tahun terakhir” ucap Tuan Park “apa kau mempunyai firasat buruk?” tanya Leo “kamu tidak bisa berbohong, kamu pasti sudah tahu kalau Frank melakukan sesuatu yang lain bukan?” tanya Tuan Park balik dan kali ini menatap tajam Leo. Leo terkejut dengan ucapan Tuan Park “kenapa kau diam,Jadi aku benar kan kalau kau menyembunyikan sesuatu” teriak Tuan Park dan memukul meja “jadi bantuan apa yang kamu butuhkan dariku?” tanya Leo (wah, Leo mulai berkhianat nich) “meskipun kamu bekerja untuk Frank, aku ingin kau tetap membantuku” ucap Tuan Park dan ucapannya terpotong karena Dong hyuk sudah kembali dari makan siangnya.
Dong hyuk langsung ke titik permasalahan dan tidak ingin berbasa-basi. Dong hyuk memberitahukan kepada Tuan Park kalau dia ingin berhenti dari hubungan mitra kerja dari Tuan Park. “mengapa kamu melakukan ini?” tanya Tuan Park “karena aku tidak bisa mentolerir atas semua tindakan kamu” jawab Dong hyuk tegas dan menatap tajam Tuan Park, begitupun sebaliknya dengan Tuan Park “siapa bilang kau bisa seenaknya berhenti” teriak Tuan Park emosi.
Jin young mulai mengomel kepada Tae jun karena sikapnya yang tidak baik kepada Dong hyuk. “aku kau tidak tahu bagaimana cara berbicara yang baik dan benar? Kamu GM Hotel ini, apa tidak bisa berbicara yang lebih sopan, begitu memalukan” keluh Jin young “demi orang yang kamu cintai, aku harus terkurung di ruangan tersebut berjam-jam , apa itu tidak cukup?” tanya Tae jun “kenapa kau melakukan ini,. Bagaimana bisa kau terperangkap?apa kau tidak senang karena dia ingin membantu Hotel ini” ucap Jin young kesal “Suh jin young, kamu…. Sudah berubah” ucap Tae jun dan berlalu pergi.
Yun hee sedang bersiap-siap untuk makan malam dengan Tae jun. Tiba-tiba Tuan Park masuk dan bertanya apa Yun hee ingin makan di luar. Yun hee tersenyum dan mengatakan kalau dia ada janji dengan temannya. “apa kau masih bekerja di Hotel?” tanya Tuan Park “ya ayah, Direktur sudah mengizinkanku bekerja disana” jawab Yun hee senang “ah, wanita itu membuatku gila” ucap Tuan Park “dia wanita yang baik, lagipula ayah pernah mengambil fotonya dulu kan, foto hitam putih” ucap Yun hee “kenapa dia menunjukkannya padamu” keluh Tuan Park “itu wajar kalau ayah menyukainya dan mengambil fotonya” ucap Yun hee “jangan campuri urusan orang lain, Hotel Seoul akan segera ditutup, sebaiknya kau beajar di luar Negeri, Garda Jung” panggil Tuan Park kepada anak buahnya.
Tuan Park kemudian mengambil amplop dari tangan Garda Jung dan memberikannya kepada Yun hee “amplop ini berisi data mengenai studi di luar negeri dan juga tiket, kamu berangkat hari sabtu ini” “ini terlalu cepat ayah, aku belum menyiapkan semuanya” keluh Yun hee “aku sudah menyiapkan semuanya, yang perlu kamu tahu hanya naik pesawat dan lupakan semua tentang Hotel Seoul, terutama Han Tae jun” ucap Tuan Park.
Tiba-tiba telepon Tuan Park berbunyi, Tuan Park kemudian berjanji bertemu dengan seseorang di tempat bermain golf Tuan Park dan menyuruh Garda Jung untuk mengantar Yun hee.
Yun hee memberitahukan rencana kepergiannya kepada Eun jae dan Yong jae. Yong jae terlihat sedih dan berkata kalau dia akan ikut bersama Yun hee mempelajari management Hotel. “sudah saatnya aku menjadi dewasa, aku akan pergi denganmu” ucap Yong jae “apa maksudmu, kau harus tetap disini dan menjaga ibumu” ucap Yun hee “ibuku hanya sibuk dengan urusan Hotel dan lagipula aku ingin bersamamu” ucap Yong jae “tidak boleh, kau harus tetap bersama ibumu” ucap Yun hee tegas. Percakapan mereka dipotong oleh Eun jae yang menanyakan amplop yang dibawa Yun hee “oh apa ini?” “itu tiket dan data-data mengenai studiku di luar negeri” jawab Yun hee “tiket apa, ini bukan tiket, oh kenapa ada nama Frank tertulis di dokumen ini” ucap Eun jae.
Sementara itu di tempat lain, Tuan Park tidak berhenti memarahi Garda Jung akibat kelalaiannya yang salah memberikan amplop kepada Yun hee, bahkan tidak menyimpan duplikatnya sama sekali “cepat cari Yun hee dan bawa kembali dokumen itu sekarang juga”.
Frank mulai membuka dokumen yang dibawa Yun hee yang berisikan mengenai data dirinya dan Leo. “walaupun aku tidak yakin dengan isinya, tetapi di dokumen tersebut tertera nama kamu, apa ini akan membantu?” tanya Yun hee “jika dokumen ini jatuh ke tangan mereka aku akan berada dalam masalah serius, tentu saja kita perlu mengurusnya hingga ke pengadilan, namun semua bukti memberatkan saya. Aku ingin tahu kenapa kau memberikan ini padaku?” tanya Dong hyuk “kamu selalu membantuku dan sudah saatnya aku membalas kebaikanmu” jawab Yun hee. Dong hyuk tersenyum “bagaimana dengan reaksi ayahmu jika mengetahui hal ini?” “aku akan segera ke luar negeri untuk melanjutkan studiku, apa yang bisa dia lakukan padaku, aku bisa meminta tolong kepadamu sekali lagi, tolong bantu Han tae jun”. Dong hyuk kembali tersenyum dan Yun hee pamit pulang.
Begitu Yun hee pergi, Leo dan Dong hyuk mulai berdiskusi. Leo mengatakan kalau anak buah Tuan Park terlalu ceroboh dan mungkin mereka tidak memiliki duplikat dokumen ini. Leo kemudian ingin menghancurkan dokumen tersebut namun Dong hyuk mencegahnya dan mengatakan kalau mereka bisa menghancurkan balik Tuan Park karena Departemen Hukum dan direktorat Pajak pasti sangat tertarik dengan apapun yang berhubungan dengan Tuan Park dengan konsekuensi Dong hyuk dan Leo akan dideportasi.
Keesokan harinya Tuan Park menemui Tae jun di ruangannya. Tuan Park mengatakan kalau dia akan mengambil alih Hotel Seoul. “kalian tidak akan bertahan lebih lama lagi, jadi sampaikan kepada atasanmu untuk menjual semua sahamnya kepadaku sebelum terlambat”.
Nyonya Choi terlihat khawatir dan takut jika Hotel Seoul diambil alih oleh Tuan Park, bahkan Nyonya Choi tidak memperdulikan keadaan dirinya yang semakin memburuk akibat kanker paru-paru yang dideritanya. “Direktur, sebaiknya anda ke rumah sakit” ucap Tae jun “aku tidak apa-apa, jika aku lemah, Kim Bok Man akan lebih mudah mengambil Hotel ini” ucap Nyonya Choi berusaha tetap kuat di hadapan Tae jun.
Sementara itu Manager Oh, Son jung, Jin young, Koki Noh dan Manager Yu mulai berdiskusi mengenai masalah yang terjadi di Hotel. Berita tentang kedatangan Tuan Park menyebar cepat dan hal itu membuat kekhawatiran semua manager. Manager Oh mulai memperkeruh suasana dengan mengatakan kalau GM tidak terlalu berkeras dan menyetujui saran dari Tuan Park untuk menjual saham pasti tidak akan terjadi keadaan seperti ini. Son jung yang memang sangat menyukai Tae jun malah menyalahkan Manager Oh yang memang berada di pihak Tuan Park. Begitupun dengan Koki Noh yang mengatakan kalau Manager Oh dan Manager Yu merupakan aib terbesar bagi Hotel Seoul, karena lebih memilih musuh dari Hotel Seoul daripada GM Hotel Seoul sendiri.
Manager Oh memutuskan pergi dan disusul Manager Yu. Beberapa menit kemudian beberapa ibu-ibu cleaning servis datang dan mengatakan kalau mereka sudah mendengar kabar Hotel yang mengalami masa krisis. Para ibu Cleaning servis mengatakan kalau mereka tidak peru digaji demi Hotel Seoul. Hal itu membuat Jin young, Son jung dan Koki Noh terkejut bahkan Son jung snagat terharu mendengar yang dikatakan ibu-ibu cleaning servis. Jin young pun senang mendengarnya dan mengatakan kalau GM pasti akan memecahkan masalah ini.
“maaf sedikit terlambat, kamu pasti sudah menunggu lama” ucap Tae jun pada Yun hee yang sudah menunggunya sedari tadi di lapangan tenis “tidak apa-apa, aku suka tempat ini, aku baru tahu kalau ada tempat sebagus ini di Hotel Seoul” ucap Yun hee “ini tempat favoritku, kalau akau sedang lelah atau memiliki masalah, aku pasti akan ke sini. Ada masalah apa?sepertinya ada sesuatu yang ingin kau sampaikan padaku” ucap Tae jun. Yun hee hanya tersenyum “aku akan pergi ke luar negeri untuk belajar, aku ingin menjadi asisten GM”, tae jun terdiam sesaat dan terlihat raut terkejut sekaligus sedih di wajahnya “aku tidak tahu harus mengatakan apa, aku merasa berutang terlalu banyak padamu” “aku akan memberikan kesempatan kepada kamu untuk membayarnya, seperti janji kita sebelumnya untuk makan malam bersama” ucap Yun hee “kapan?” tanya Tae jun “malam sebelum aku berangkat, aku harus pergi sekarang untuk mempersiapkan semuanya” ucap Yun hee. Tae jun memnadangi Yun hee yang mulai menjauh.
Malam harinya Tae jun mengajak Dong hyuk untuk bertemu. Tae jun mulai membuka pembicaraan.
Tae jun : Tuan Shin Dong hyuk, anda sangat berbeda ketika pertama kali datang kemari
Dong hyuk : (tertawa) benarkah? Perubahan apa maksudmu?
Tae jun : kurasa kamu tahu. Aku meminta bertemu denganmu karena sekarang Hotel berada dalam bahaya dan aku membutuhkan bantuanmu.
Dong hyuk : kamu pikir aku dapat membantumu?
Tae jun : ya
Dong hyuk : aku akan melihat perencanaan dana dan mempertahankan utang dicek
Tae jun : terima kasih sudah membantu saya dan aku akan meningat kebaikanmu
BERSAMBUNG....
NB : Kalian bisa menemukan sinopsis Hotelier di Blog Kireina Acie Ringo
“GM, saya ingin bertahan lebih dari siapapun. Aku sekarang sedang sekarat dan aku tidak ingin menyiak-nyiakan hidupku dengan perawatan di rumah sakit. Apa yang terjadi hari ini, tolong jangan beritahukan siapapun dan Yong jae, dia kan sedih jika mengetahui keadaanku, meskipun ia memiliki sifat yang temperamental tetapi dia anak yang baik. Apa kamu bisa menjaga Yong jae?dapatkah kamu menjaganya seperti adikmu sendiri?bisakah kau berjanji padaku? Aku menyesal memaksakan semua tanggung jawabku padamu” ucap Nyonya Choi sedih.
Sementara itu Yong jae, yang sama sekali tidak mengetahui keadaan ibunya mengemudikan mobilnya menuju toko Eun jae, sahabat Yun hee. Dari luar toko, Yong jae memperhatikan Yun hee yang sedang sibuk membantu Eun jae melayani pembeli. “ya, Yong jae, ah kau di luar toko, baiklah”.
Yong jae kemudian mengajak Yun hee menyalakan kembang api. Yun hee terlihat senang begitupun dengan Yong jae. Seiring hilangnya kembang api di angkasa, perlahan-lahan senyum di wajah Yun hee mulai redup. Yun hee melihat ke arah Yong jae dan merasa kasihan dengan Yong jae.
“aku berencana berhenti dari pekerjaan, aku merasa bersalah denganmu karena ibu sudah memperlakukanmu kasar sementara kamu sangat senang bekerja di Hotel” ucap Yong jae dan ikut duduk disamping Yun hee
“sebenarnya aku sudah berencana untuk berhenti dari Hotel, aku sudah menyebabkan kesusahan kepada semuanya dan ayah memintaku melanjutkan sekolah di Luar Negeri. Sekarang aku diijinkan untuk bekerja di Hotel. Ibumu adalah seorang wanita yang baik, sebenarnya ayahku dan ibumu sudah lama saling mengenal, apakah kamu tahu?” tanya Yun hee
“sebenarnya aku sudah pernah mendengarnya tetapi aku tidak yakin” jawab Yong jae
“aku mendengar bahwa ayah kamu dan ayahku adalah teman baik dan ada kemungkinan ibumu bisa menikah dengan ayahku saat itu, kalau itu terjadi mungkin kita akan menjadi saudara” ucap Yun hee
“kamu salah, aku bisa saja dilahirkan dari keluarga yang lain” ucap Yong jae
“hubungan yang aneh, apakah takdir memang benar-benar ada?” ucap Yun hee dan menatap ke langit.
Dong hyuk dan Jenny sedang bersama di apartemen Jin young, sesuai dengan kesepakatan mereka kalau Jenny akan memasak untuk kakaknya. Jenny menunjukkan kepada Dong hyuk cara membuat es serut. “apa kamu sangat suka memasak?” tanya Dong hyuk “ya, dan paman Tae jun yang sudah merekomendasikan aku bekerja di Hotel begitupun dengan Unnie Jin young yang sangat baik padaku” jawab Jenny senang. Tiba-tiba bel berbunyi, “ah, itu pasti unnie yang pulang” ucap Jenny terlihat sangat senang dan buru-buru membuka pintu. Namun dugaan Jenny salah karena yang datang bukan Jin young melainkan Tae jun. Raut wajah Dong hyuk dan Tae jun langsung berubah ketika mereka melihat satu sama lain. Jenny yang melihat mereka mencoba menengahi dan mempersilahkan Tae jun untuk duduk.
Tae jun kemudian menelepon ke Hotel dan berbicara dengan Jin young. Tae jun menyuruh Jin young untuk segera pulang ke rumah. Jin young bersikeras tidak ingin pulang karena tidak ada yang menjaga di Hotel untuk menggantikannya, kecuali kalau Tae jun kembali ke Hotel dan bersedia menggantikan dirinya. “aku tidak bisa pulang sebelum kau kemari, aku ada sebuah janji penting sekarang” ucap Jin young panik dan melirik jam tangannya “dia sudah ada disini sekarang, jadi pulanglah, aku akan segera kembali ke Hotel” jawab Tae jun.
“kau tidak perlu memaksanya pulang, aku kemari untuk menemui Jenny” ucap Dong hyuk yang daritadi ikut mendengarkan percakapan Tae jun dengan Jin young di telepon “aku tidak memaksanya, aku tidak membayangkan bagaimana dengan dirinya sekarang yang duduk di meja resepsionist jika aku tidak meneleponnya”jawab Tae jun “apa semua karyawan memiliki tanggung jawab seperti itu atau hanya Jin young saja?” tanya Dong hyuk “kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu, apa kau ingin melepaskan Hotel karena Jin young yang memintamu? Apa kamu akan menyerah untuk Hotel Seoul hanya karena seorang wanita?” tanya Tae jun balik “aku tidak mengatakan seperti itu” jawab Dong hyuk “tapi, aku bisa merasakannya dari semua yang kau ucapkan” ucap Tae jun “Jenny berapa es serut yang kau buat?” tanya Tae jun kali ini pada Jenny “tiga” teriak Jenny dari dapur “simpan untuk Jin young, aku harus segera kembali ke Hotel” ucap Tae jun.
Jenny memaksa Tae jun untuk mencicipi es serut buatannya sebelum pulang, namun Tae jun tetap menolak dengan alasan yang sama. (Hiks,hiks,hiks, sepertinya Tae jun ingin membiarkan Dong hyuk bersama dengan Jin young dan Jenny).
Jin young terus melirik jam tangannya, menunggu kedatangan Tae jun untuk menggantikannya, namun orang yang ditunggu-tunggu tidak datang juga, sebaliknya malah Dong hyuk yang datang menemui Jin young. “aku bosan menunggumu di rumah” ucap Dong hyuk.
Di jalan Dong hyuk mengatakan kalau dirinya sangat mengagumi sosok Tae jun. Dong hyuk juga meminta tolong kepada Jin young untuk mengaturkan makan siang dengan Tae jun jika Tae jun mempunyai waktu kosong dan luang. Dong hyuk tiba-tiba menanyakan sesuatu yang tidak pernah disangka Jin young.
Dong hyuk : apa kau senang bersama dengan Tae jun?
Jin young : kami sekarang hanya teman
Dong hyuk : aku tidak melihatnya seperti itu, bayangan Tae jun mungkin menghilang dari hati kamu tapi bayanganmu masih berada dalam hatinya.
Dong hyuk menghancurkan semua berkas, disket dan arsip mengenai Hotel Seoul begitu kembali ke kamarnya. Leo yang melihatnya merasa heran “Bos, apa yang kamu lakukan? Apa kamu tahu informasi yang sangat bernilai yang terdapat di disket dan arsip tersebut?” “ini tidak bernilai bagi saya sekarang, ini semua hanya sampah dan aku tidak bisa menjual Hotel ke orang asing, Tuan Park sudah melewati batas dan aku harus menghentikannya” jawab Dong huk tegas “kita tidak perlu memerdulikan apa yang dilakukan Tuan Park, kita hanya harus menyelesaikan semua pekerjaan kita dan mendapatkan uang” ucap Leo berusaha memberi semangat pada Dong hyuk “aku ingin melindungi Hotel Seoul” ucap Dong hyuk, Leo sontak terkejut “semua karena wanita itu? Kamu seperti membenturkan kepalamu ke dinding, kamu akan bangkrut Bos, jika kamu ingin menyerah kamu, kamu harus melakukannya jauh-jauh hari, sekarang apa yang harus kulakukan?” tanya Leo “aku akan mengerahkan semuanya, jual semua asset yang kumiliki baik itu rumah di Santa monica dan Santiago dan kapar pesiarku, setelah itu beli semua saham Hotel Seoul” jawab Dong hyuk
“Shin Dong hyuk apa yang kamu lakukan, aku bekerja denganmu karena aku mempercayaimu dan sekarang apa yang saya dapatkan?kamu ingin menjadi pengemis demi wanita itu, kenapa kau melakukan ini padaku?kita sudah bersama-sama selama 10 tahun dan kamu sama sekali tidak mendiskusikannya denganku terlebih dahulu” tanya Leo dan kali ini tidak memanggil Dong hyuk dengan sebutan Bos melainkan dengan nama Dong hyuk. “maaf, aku sangat menyesal” pinta Dong hyuk “lupakan, kamu bukan Bos saya lagi, sekarang urus urusanmu sendiri” teriak Leo dan berlalu pergi.
Son jung yang sedang asyik menulis laporan tiba-tiba diganggu dengan kedatangan Manager Oh. “oh, kenapa aku mencium bau aneh?” gumam Son jung “bau apa?” tanya Manager Oh “bau hyena” jawab Son jung tegas. Manager Oh dengan cepat menarik kursi dan duduk di hadapan Son jung “kita sudah bekerja cukup lama dan lebih baik kita tidak usah menyembunyikan perasaan kita masing-masing” ucap Manager Oh terlihat serius “apa maksudmu Oh Hyeng man?apa yang saya sembunyikan?” tanya Son jung tidak mengerti “kamu kesepian” jawab Manager Oh, Son jung jelas terkejut “apa maksudmu?” tanya Son jung tidak mengerti “Son jung, kamu tidak perlu menyembunyikan perasaanmu” ucap Manager Oh dan memegang bahu Son jung “apa yang kamu lakukan?” teriak Son jung dan menggigit tangan kanan Manager Oh yang memegang bahunya. Son jung kemudian berlari keluar dan mencoba mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
Perlahan-lahan Son jung mengintip melalui jendela dari luar dan terkejut ketika mengetahui Manager Oh sudah berdiri di belakangnya “Manager Oh tolong hentikan ini” ucap Son jung “kamu akan memahamiku suatu hari nanti” ucap Manager Oh dan berlalu pergi. Son jung hanya terdiam dan berusaha mencerna maksud dari ucapan Manager Oh.
Son jung memutuskan masuk kembali ke ruangan para manager dan mencoba menghilangkan apa yang barusan terjadi dari pikirannya, tiba-tiba telepon di meja kerjanya berdering dan yang menelepon adalah Leo yang mengajaknya untuk bertemu di restoran Casablanca.
Leo mulai menceritakan semua keluh kesahnya mengenai Dong hyuk yang ingin menyerah demi seorang wanita. Son jung yang serius mendengarkan cerita Leo, bukannya mencoba menyabarkan Leo tetapi malah membela Dong hyuk dengan mengatakan kalau Dong hyuk pria yang romantis “ibaratnya seorang Pangeran yang rela menyerahkan tahta kekuasaannya demi cinta”. Leo yang kesal dengan sikap Dong hyuk ditambah dengan ucapan Son jung yang meamnggilnya dengan sebutan Paman, memanggil Son jung dengan sebutan wanita tua. Son jung jelas kesal dan marah, Son jung kemudian menyiram wajah Leo dengan segelas air yang berada dihadapannya.
Dong hyuk tiba-tiba datang dan meminta kepada Son jung untuk meninggalkan mereka berdua. “oh baiklah, lain kali jangan memanggilku lagi” ucap Son jung pada Leo.
Begitu Son jung pergi, Dong hyuk dan Leo hanya terdiam. Dong hyuk memutuskan membuka pembicaraan “aku tidak pernah bergantung kepada orang lain selain kamu, kamu adalah orang yang bisa mengerti dengan sifatku yang temperamental, aku ditinggalkan oleh ayahku, masa laluku yang kelam dan kelemahanku, kamu sudah sangat mengetahuinya. Kamu seperti seorang ayah dan saudara bagiku dan aku tulus meminta maaf padamu. Jin young dan aku, kami berharap untuk mendapatkan restumu” ucap Dong hyuk pada Leo. Leo hanya terdiam dan melepaskan kacamatanya, mencoba menghapus air yang masih menempel di wajahnya akibat oleh Son jung.
Keesokan harinya, Jenny datang ke kamar Dong hyuk dengan sebuah tentengan di tangannya. Jenny mencoba memencet bel dan mengetuk pintu, namun tidak ada tanggapan dari dalam kamar. Jenny kemudian meletakkan tas yang berisi makanan di depan kamar Dong hyuk dan menulis pesan di sebuah kertas
“aku menyiapkan nasi roti dan lebih baik dari sandwich. Tidak perduli seberapa sibuknya kakak, jangan lupa untuk sarapan, Jenny”.
Disaat semua sedang sibuk bekerja, Jin young malah meminta Tae jun untuk menemuinya “ayolah, kamu harus makan dengan Dong hyuk” pinta Jin young “hanya untuk mengatakan ini, kamu menganggu waktu kerjaku” ucap Tae jun ketus “ayolah, aku sudah mengatur tempatnya, lagipula kamu harus berterima kasih kepadanya yang sudah membantu menggendongmu ketika dikeroyok oleh anak buah Tuan Park” pinta Jin young “baiklah” ucap Tae jun.Jin young, Dong hyuk dan Tae jun akhirnya duduk bersama sambil menikmati makan siang . Tae jun merasa terabaikan karena Jin young terus menerus berbicara dengan Dong hyuk. Dong hyuk yang mengerti situasi mencoba mengajak berbicara Tae jun apalagi dirinya yang mengusulkan untuk mengadakan makan siang bersama.
Dong hyuk : Tae jun apa kau pernah ke eropa?
Tae jun : belum pernah
Dong hyuk : aku ingin memberitahumu kalau aku bukan konsultan dari Hotel Seoul lagi dan sekarang aku hanya pemegang saham Hotel Seoul, itulah tujuan saya untuk bertemu denganmu disini, Meskipun dokumennya belum selesai….
(Tae jun dan Jin young sama-sama terkejut)
Tae jun : jadi musuh bisa berubah menjadi teman dalam semalam
Jin young : GM jangan berkata seperti itu
Tae jun : terus bagaimana dengan permainan kita?
Jin young : (terkejut) apa maksudmu Tae jun?
Tae jun : aku permisi
Tae jun mengibas-ngibaskan jasnya karena merasa gerah. Yun hee yang kebetulan lewat tidak sengaja melihatnya “oh, di dalam sangat pengap” ucap Tae jun (ah cemburu nich ye…..), Yun hee hanya tersenyum “jika kamu mempunyai waktu, aku ingin mengajakmu makan malam, hanya kita berdua” ucap Yun hee. Tae jun terdiam dan tidak menjawab apa-apa “hanya sekali saja dan kamu harus datang” pinta Yun hee. Tae jun mengangguk sambil tersenyum.
Tuan Park mulai gelisah menunggu Dong hyuk yang belum kembali juga dari makan siang. Leo yang setia menemani Tuan Park menawarkan Tuan Park untuk menunggu di dalam, namun Tuan Park menolak. “Leo, aku punya sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu” ucap Tuan Park dan memutuskan masuk ke dalam “aku telah melakukan bisnis selama 30 tahun terakhir” ucap Tuan Park “apa kau mempunyai firasat buruk?” tanya Leo “kamu tidak bisa berbohong, kamu pasti sudah tahu kalau Frank melakukan sesuatu yang lain bukan?” tanya Tuan Park balik dan kali ini menatap tajam Leo. Leo terkejut dengan ucapan Tuan Park “kenapa kau diam,Jadi aku benar kan kalau kau menyembunyikan sesuatu” teriak Tuan Park dan memukul meja “jadi bantuan apa yang kamu butuhkan dariku?” tanya Leo (wah, Leo mulai berkhianat nich) “meskipun kamu bekerja untuk Frank, aku ingin kau tetap membantuku” ucap Tuan Park dan ucapannya terpotong karena Dong hyuk sudah kembali dari makan siangnya.
Dong hyuk langsung ke titik permasalahan dan tidak ingin berbasa-basi. Dong hyuk memberitahukan kepada Tuan Park kalau dia ingin berhenti dari hubungan mitra kerja dari Tuan Park. “mengapa kamu melakukan ini?” tanya Tuan Park “karena aku tidak bisa mentolerir atas semua tindakan kamu” jawab Dong hyuk tegas dan menatap tajam Tuan Park, begitupun sebaliknya dengan Tuan Park “siapa bilang kau bisa seenaknya berhenti” teriak Tuan Park emosi.
Jin young mulai mengomel kepada Tae jun karena sikapnya yang tidak baik kepada Dong hyuk. “aku kau tidak tahu bagaimana cara berbicara yang baik dan benar? Kamu GM Hotel ini, apa tidak bisa berbicara yang lebih sopan, begitu memalukan” keluh Jin young “demi orang yang kamu cintai, aku harus terkurung di ruangan tersebut berjam-jam , apa itu tidak cukup?” tanya Tae jun “kenapa kau melakukan ini,. Bagaimana bisa kau terperangkap?apa kau tidak senang karena dia ingin membantu Hotel ini” ucap Jin young kesal “Suh jin young, kamu…. Sudah berubah” ucap Tae jun dan berlalu pergi.
Yun hee sedang bersiap-siap untuk makan malam dengan Tae jun. Tiba-tiba Tuan Park masuk dan bertanya apa Yun hee ingin makan di luar. Yun hee tersenyum dan mengatakan kalau dia ada janji dengan temannya. “apa kau masih bekerja di Hotel?” tanya Tuan Park “ya ayah, Direktur sudah mengizinkanku bekerja disana” jawab Yun hee senang “ah, wanita itu membuatku gila” ucap Tuan Park “dia wanita yang baik, lagipula ayah pernah mengambil fotonya dulu kan, foto hitam putih” ucap Yun hee “kenapa dia menunjukkannya padamu” keluh Tuan Park “itu wajar kalau ayah menyukainya dan mengambil fotonya” ucap Yun hee “jangan campuri urusan orang lain, Hotel Seoul akan segera ditutup, sebaiknya kau beajar di luar Negeri, Garda Jung” panggil Tuan Park kepada anak buahnya.
Tuan Park kemudian mengambil amplop dari tangan Garda Jung dan memberikannya kepada Yun hee “amplop ini berisi data mengenai studi di luar negeri dan juga tiket, kamu berangkat hari sabtu ini” “ini terlalu cepat ayah, aku belum menyiapkan semuanya” keluh Yun hee “aku sudah menyiapkan semuanya, yang perlu kamu tahu hanya naik pesawat dan lupakan semua tentang Hotel Seoul, terutama Han Tae jun” ucap Tuan Park.
Tiba-tiba telepon Tuan Park berbunyi, Tuan Park kemudian berjanji bertemu dengan seseorang di tempat bermain golf Tuan Park dan menyuruh Garda Jung untuk mengantar Yun hee.
Yun hee memberitahukan rencana kepergiannya kepada Eun jae dan Yong jae. Yong jae terlihat sedih dan berkata kalau dia akan ikut bersama Yun hee mempelajari management Hotel. “sudah saatnya aku menjadi dewasa, aku akan pergi denganmu” ucap Yong jae “apa maksudmu, kau harus tetap disini dan menjaga ibumu” ucap Yun hee “ibuku hanya sibuk dengan urusan Hotel dan lagipula aku ingin bersamamu” ucap Yong jae “tidak boleh, kau harus tetap bersama ibumu” ucap Yun hee tegas. Percakapan mereka dipotong oleh Eun jae yang menanyakan amplop yang dibawa Yun hee “oh apa ini?” “itu tiket dan data-data mengenai studiku di luar negeri” jawab Yun hee “tiket apa, ini bukan tiket, oh kenapa ada nama Frank tertulis di dokumen ini” ucap Eun jae.
Sementara itu di tempat lain, Tuan Park tidak berhenti memarahi Garda Jung akibat kelalaiannya yang salah memberikan amplop kepada Yun hee, bahkan tidak menyimpan duplikatnya sama sekali “cepat cari Yun hee dan bawa kembali dokumen itu sekarang juga”.
Frank mulai membuka dokumen yang dibawa Yun hee yang berisikan mengenai data dirinya dan Leo. “walaupun aku tidak yakin dengan isinya, tetapi di dokumen tersebut tertera nama kamu, apa ini akan membantu?” tanya Yun hee “jika dokumen ini jatuh ke tangan mereka aku akan berada dalam masalah serius, tentu saja kita perlu mengurusnya hingga ke pengadilan, namun semua bukti memberatkan saya. Aku ingin tahu kenapa kau memberikan ini padaku?” tanya Dong hyuk “kamu selalu membantuku dan sudah saatnya aku membalas kebaikanmu” jawab Yun hee. Dong hyuk tersenyum “bagaimana dengan reaksi ayahmu jika mengetahui hal ini?” “aku akan segera ke luar negeri untuk melanjutkan studiku, apa yang bisa dia lakukan padaku, aku bisa meminta tolong kepadamu sekali lagi, tolong bantu Han tae jun”. Dong hyuk kembali tersenyum dan Yun hee pamit pulang.
Begitu Yun hee pergi, Leo dan Dong hyuk mulai berdiskusi. Leo mengatakan kalau anak buah Tuan Park terlalu ceroboh dan mungkin mereka tidak memiliki duplikat dokumen ini. Leo kemudian ingin menghancurkan dokumen tersebut namun Dong hyuk mencegahnya dan mengatakan kalau mereka bisa menghancurkan balik Tuan Park karena Departemen Hukum dan direktorat Pajak pasti sangat tertarik dengan apapun yang berhubungan dengan Tuan Park dengan konsekuensi Dong hyuk dan Leo akan dideportasi.
Keesokan harinya Tuan Park menemui Tae jun di ruangannya. Tuan Park mengatakan kalau dia akan mengambil alih Hotel Seoul. “kalian tidak akan bertahan lebih lama lagi, jadi sampaikan kepada atasanmu untuk menjual semua sahamnya kepadaku sebelum terlambat”.
Nyonya Choi terlihat khawatir dan takut jika Hotel Seoul diambil alih oleh Tuan Park, bahkan Nyonya Choi tidak memperdulikan keadaan dirinya yang semakin memburuk akibat kanker paru-paru yang dideritanya. “Direktur, sebaiknya anda ke rumah sakit” ucap Tae jun “aku tidak apa-apa, jika aku lemah, Kim Bok Man akan lebih mudah mengambil Hotel ini” ucap Nyonya Choi berusaha tetap kuat di hadapan Tae jun.
Sementara itu Manager Oh, Son jung, Jin young, Koki Noh dan Manager Yu mulai berdiskusi mengenai masalah yang terjadi di Hotel. Berita tentang kedatangan Tuan Park menyebar cepat dan hal itu membuat kekhawatiran semua manager. Manager Oh mulai memperkeruh suasana dengan mengatakan kalau GM tidak terlalu berkeras dan menyetujui saran dari Tuan Park untuk menjual saham pasti tidak akan terjadi keadaan seperti ini. Son jung yang memang sangat menyukai Tae jun malah menyalahkan Manager Oh yang memang berada di pihak Tuan Park. Begitupun dengan Koki Noh yang mengatakan kalau Manager Oh dan Manager Yu merupakan aib terbesar bagi Hotel Seoul, karena lebih memilih musuh dari Hotel Seoul daripada GM Hotel Seoul sendiri.
Manager Oh memutuskan pergi dan disusul Manager Yu. Beberapa menit kemudian beberapa ibu-ibu cleaning servis datang dan mengatakan kalau mereka sudah mendengar kabar Hotel yang mengalami masa krisis. Para ibu Cleaning servis mengatakan kalau mereka tidak peru digaji demi Hotel Seoul. Hal itu membuat Jin young, Son jung dan Koki Noh terkejut bahkan Son jung snagat terharu mendengar yang dikatakan ibu-ibu cleaning servis. Jin young pun senang mendengarnya dan mengatakan kalau GM pasti akan memecahkan masalah ini.
“maaf sedikit terlambat, kamu pasti sudah menunggu lama” ucap Tae jun pada Yun hee yang sudah menunggunya sedari tadi di lapangan tenis “tidak apa-apa, aku suka tempat ini, aku baru tahu kalau ada tempat sebagus ini di Hotel Seoul” ucap Yun hee “ini tempat favoritku, kalau akau sedang lelah atau memiliki masalah, aku pasti akan ke sini. Ada masalah apa?sepertinya ada sesuatu yang ingin kau sampaikan padaku” ucap Tae jun. Yun hee hanya tersenyum “aku akan pergi ke luar negeri untuk belajar, aku ingin menjadi asisten GM”, tae jun terdiam sesaat dan terlihat raut terkejut sekaligus sedih di wajahnya “aku tidak tahu harus mengatakan apa, aku merasa berutang terlalu banyak padamu” “aku akan memberikan kesempatan kepada kamu untuk membayarnya, seperti janji kita sebelumnya untuk makan malam bersama” ucap Yun hee “kapan?” tanya Tae jun “malam sebelum aku berangkat, aku harus pergi sekarang untuk mempersiapkan semuanya” ucap Yun hee. Tae jun memnadangi Yun hee yang mulai menjauh.
Malam harinya Tae jun mengajak Dong hyuk untuk bertemu. Tae jun mulai membuka pembicaraan.
Tae jun : Tuan Shin Dong hyuk, anda sangat berbeda ketika pertama kali datang kemari
Dong hyuk : (tertawa) benarkah? Perubahan apa maksudmu?
Tae jun : kurasa kamu tahu. Aku meminta bertemu denganmu karena sekarang Hotel berada dalam bahaya dan aku membutuhkan bantuanmu.
Dong hyuk : kamu pikir aku dapat membantumu?
Tae jun : ya
Dong hyuk : aku akan melihat perencanaan dana dan mempertahankan utang dicek
Tae jun : terima kasih sudah membantu saya dan aku akan meningat kebaikanmu
BERSAMBUNG....
NB : Kalian bisa menemukan sinopsis Hotelier di Blog Kireina Acie Ringo
No comments:
Post a Comment