Cahaya Cinta Alicia
Alicia melakukan kesalahan besar yang membuat papa Alicia yang bernama Pak Alex, sangat kecewa. Sebenarnya, bukan sepenuhnya kesalahan Alicia. Tetapi teman-teman Alicia yang tidak mau mendengarkan peringatannya. Setelah Alicia berusaha menjelaskan dan memohon kepada papanya, Papanya memutuskan agar Alicia pindah ke Solo untuk kuliah sekaligus mengurusi hotel papanya. Padahal, sebentar lagi kampusnya ada ujian. Alicia berusaha menolak dan sempat berdebat dengan papanya. Dengan bujukan dan mobil baru, Alicia pun menerimanya. Tetapi Alicia akan mencari cara agar tetap tinggal di Jakarta. Alicia pun menelfon Devit sahabatnya, tentang kepindahannya. Alicia juga pamit pada Ronald kekasihnya, yang menjadi alasannya untuk tetap tinggal di Jakarta. Ronald tidak ingin berpisah dari Alicia. Alicia juga tidak ingin meninggalkannya. Mereka pun menikmati malam terakhir di tengah cahaya lampu-lampu kota Jakarta.
Esok harinya, Alicia berangkat menuju Villa papanya di daerah Tawangmangu, di lereng Gunung Lawu. Alicia sangat menikmati perjalanannya yang begitu indah dan mempesona. Tapi menyeramkan, karena jalanan yang curam dan licin. Alicia tiba di Villa papanya saat makan siang. Alicia kesal pada papanya yang membanding-bandingkan Ronald dengan para managernya terutama yang bernama Pak Adrian. Pak Alex ingin memperkenalkan putrinya yang bernama Alicia, dengan para manager. Tetapi Alicia selalu menghindar. Saat para manager papanya bertamu di Villanya, Alicia ingin mengempeskan ban mobil tamunya itu. Saat itulah Alicia bertemu dengan seseorang bernama Aan yang membantunya mengempeskan ban mobil tamunya itu. Dia lumayan, untuk anak desa seperti dia. Putih rapi, matanya hitam bersinar, alisnya nampak berwibawa, badannya tegak gagah, hidungnya mancung menarik. Sejak saat itu Alicia dan Aan berteman baik. Alicia juga mencopot busi motor Pak Adrian. Memang, Alicia belum pernah melihat wajah Pak Adrian. Tetapi Alicia tetap membencinya. Sampai akhirnya, Pak Alex berhasil memperkenalkan Alicia dengan Pak Adrian saat makan malam. Alicia terkejut dan tercenung ketika melihat Pak Adrian yang sebenarnya adalah Aan yang selama ini menjadi teman baiknya. Ia merasa dibohongi. Makan malam pun terasa aneh. Alicia sangat kesal.
Esok harinya, Alicia menggunakan alasan bahwa Devit sakit, dan dia harus ke Jakarta. Papanya pun percaya padanya, dan membiarkan Alicia pergi ke Jakarta. Alicia ingin memberi kejutan pada Ronald dan Devit. Tetapi betapa terkejutnya, saat Alicia mengetahui dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ternyata Ronald dan Devit mengambil kesempatan saat dia sedang berada di tempat yang jauh. Alicia benar-benar kecewa. Dia merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Alicia pun kembali ke Solo dengan hati yang terasa sakit dan sesak.
Alicia mengobrol dengan Adrian yang sedang memandikan Panji, kuda kesayangannya. Alicia akhirnya mencoba menceritakan apa yang menyebabkan dia tak bersemangat dan terlihat lemas hari ini. Sejak saat itu, Adrian lah yang menghiburnya dari rasa kekecewaan yang mendalam sampai ia merasa hatinya kosong dan hampa berubah menjadi berwarna. Saat Adrian berencana berangkat ke Jakarta, Alicia sekalian ikut saja untuk mengurus kepindahan di kampusnya. Mereka berangkat menggunakan kereta. Saat di kereta, Adrian menulis puisi yang tidak secara langsung untuk Alicia. Sesampainya di Jakarta, Alicia ingin membalaskan rasa sakitnya dengan berpura-pura menjadi pacarnya Adrian. Devit kesal melihatnya. Ia berusaha menjelaskan kepada Alicia. Tetapi Alicia tidak mempedulikannya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Ronald yang makin panas setelah melihat Alicia dan Adrian berjalan berdua. Ronald sangat percaya bahwa Alicia masih menyayanginya.
Alicia mempunyai teman-teman baru di kampus yang baru pula. yang tak semudah untuk ia percayai. 8 teman barunya bernama Maria, Reni, Dewo, Bondan, Hakim, Dimas, Emi, dan Tobi. Yang mengajaknya pergi ke Telaga Sarangan. Setelah itu, Adrian mengajak Alicia untuk mencari lembah cahaya. Alicia sempat berburuk sangka pada Adrian dan sempat bertengkar. Tetapi rasa itu menghilang ketika mereka berhasil menemukan lembah cahaya. Mereka sangat takjub dan terpesona oleh kumpulan cahaya dari ribuan kunang-kunang. Jutaan cahaya kecil beterbangan di antara pepohonan dan di atas rerumputan tinggi. Mereka hampir tak sadar dan lupa pulang, tetapi Adrian segera menyadarkannya untuk pulang.
Saat Alicia dan Adrian sedang mencoba laptop barunya, Alicia terkejut dengan tamu yang papa bawa. Ternyata Ronald jauh-jauh datang ke Solo untuk bertemu dengan Alicia. Alicia pun mengantarkan Ronald ke kamar tamu. Ronald berusaha menjelaskan kepada Alicia. Dan memastikan Alicia masih menyayanginya. Saat mereka bertemu di halaman hotel, Alicia berniat menyampaikan keputusannya semalam. Mereka pun membicarakannya di cafe hotel. Saat itu juga Adrian nguping dibalik taman dekat mereka ngobrol. Alicia memutuskan untuk menyudahi hubungan mereka. Ronald tidak bisa menerima itu. Dia begitu yakin hubungan mereka tidak akan berubah, dia curiga yang membuat Alicia tidak mempunyai perasaan apa-apa lagi padanya karena Adrian. Alicia bingung, mungkin memang semua ini karena Adrian. Alicia hanya ingin bersama Adrian. Ia merasa aman dan nyaman berada di dekat Adrian. Alicia mengakuinya. Adrian pun lemas seketika mendengar semua itu. Adrian sangat senang dan bahagia. Ronald pun langsung kembali ke Jakarta. Namun ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan Alicia kembali.
Adrian mengajak Alicia ke perkebunan, ke Grojogan Sewu, dan menghabiskan malam minggu di kota Solo. Alicia sangat senang dan terhibur. Saat mereka makan dan ngobrol lama di cafe salah satu hotel, Adrian menanyakan sesuatu kepada Alicia tentang keseriusannya mutusin hubungannya dengan Ronald dan apakah yang Alicia katakan pada Ronald tentang Adrian itu benar. Dan Adrian mengakui bahwa sejujurnya ia merasakan hal yang sama. Alicia tak percaya karena selama ini Adrian nggak pernah ngomong.
Adrian sangat terkejut ketika bertemu Om Beni yang menanyakan kenapa Adrian meninggalkan masalahnya dan Karina. Alicia curiga pada Adrian, masalah apa yang ditinggalkannya dan soal Karina. Akhirnya Adrian mejelaskan bahwa dia dan Karina dijodohkan oleh mamanya. Untuk menghindari Karina dan mamanya, Adrian melarikan diri ke Solo. Alicia kesal tidak percaya.
Hati Alicia tersentak mendengar bahwa Adrian sakit dan hampir jatuh. Alicia memutuskan untuk kembali ke Tawangmangu dan segera memindah Adrian ke Villanya untuk dirawat di sana. Alicia memohon kepada papanya untuk memperbolehkannya tidur di sofa yang diangkatnya ke kamar tamu Adrian. Awalnya papa Alicia melarang, tetapi akhirnya mengijinkannya karena Alicia terus merengek dan memaksa. Adrian bercerita kenapa ia kabur sampai ke Tawangmangu dan kenapa Adrian sampai dijodohkan dan dipaksa menikah dengan Karina. Alicia pun mulai percaya.
Setelah Adrian benar-benar sembuh, Alicia meminta Adrian untuk mengajarinya menunggangi Panji. Mereka menunggangi panji ke arah Candi Sukuh. Sepulang dari perjalannya, Alicia benar-benar terkejut ketika mengetahui siapa tamu yang papa bicarakan di telfon tadi. Ternyata tamunya adalah mamanya Ronald dan Devit. Mereka datang ke sini karena ingin membicarakan tentang pertunangannya Alicia dengan Ronald. Setelah Alicia mutusin hubungan mereka, ternyata Ronald benar-benar tidak bisa menerimanya dan mencoba bunuh diri dengan memotong urat nadinya dan sekarat ketika papanya menemukannya di kamar mandi. Alicia sangat bingung. Devit menjelaskan pada Alicia bahwa ia sudah memilih menjadi sahabat Alicia dari pada menjadi pacarnya Ronald.
Alicia akhirnya menerima pertunangannya dengan Ronald setelah ia menemui mama Adrian dan Karina yang memaksa Adrian menikah dengan Karina. Tetapi yang ada di pikirannya hanyalah Adrian. Alicia merasa hatinya kosong, karena seluruh hatinya telah dibawa Adrian kemanapun ia pergi. Saat Maria membacakan puisi Adrian, seketika Alicia menangis. Dan teman-temannya baru menyadari hubungannya dengan Adrian sudah sejauh ini. Saat ia mencari kunang-kunang, ia hanya melihat satu. Ia berlari mengikuti arah terbangnya kunang-kunang dan ia tertegun ketika berbalik dan melihat Adrian berdiri di sana, menatapnya dengan mata bersinar. Mereka mengobrol untuk perpisahan mereka sebelum pertunangan berlangsung. Alicia menyerahkan busi motor yang pernah dicopotnya dulu. Adrian juga menyerahkan sepatu yang pernah dibelinya bersama Alicia sewaktu belanja dengannya di alun-alun solo. Mereka saling mengucapkan kata perpisahan.
Semua orang telah berkumpul di Villa. Termasuk mama Alicia dan adiknya dan pihak keluarga Ronald. Saat Alicia sedang bersiap dengan gaunnya dan bercermin, Ronald masuk dan ngobrol dengan Alicia. Saat Ronald mendekat, Alicia menghindar dan itu membuatnya tersinggung. Mereka pun bertengkar. Ronald menyadari bahwa Alicia tidak bisa melupakan Adrian. Dia tidak mungkin bertunangan atau menikah dengan orang yang memikirkan orang lain. Akhirnya, dengan berat hati Ronald memutuskan untuk melepaskan dan merelakan Alicia. Ia memberitahu Alicia bahwa Adrian akan pergi ke Jakarta dengan kereta. Alicia tidak percaya dengan perkataan Ronald, ia sangat berterimakasih dengan Ronald dan segera berlari ke arah mobil karena mungkin Adrian sudah ke stasiun. Maria dan Reni yang melihatnya segera mengikuti dan bingung melihat Alicia panik.
Jalanan curam dan mengerikan tetapi Alicia tidak peduli, ia menjalankan mobilnya kencang sekali. Yang ada dipikirannya hanyalah Adrian. Saat tiba di stasiun Solo, Alicia segera berlari yang diikuti Reni dan Maria yang mengurus mobil. Alicia berteriak memanggil nama Adrian dan ia sangat panik ketika melihat Adrian sedang duduk di dalam kereta yang lama-kelamaan melaju kencang. Alicia segera menyuruh Maria untuk pergi ke stasiun berikutnya. Sesampainya di stasiun berikutnya, Alicia segera berlari dan berteriak memanggil nama Adrian. Namun, kereta tetap melaju dan ia jatuh tertunduk lemas menyesali semua yang terjadi dengan air mata yang bercucuran. Alicia berharap bisa melihatnya lagi.
Maria dan Reni segera mengantarkannya untuk duduk sebentar di kursi stasiun. Tanpa ia sadari, seseorang duduk di sebelahnya dan mengucapkan puisi yang dibuat Adrian untuknya. Alicia pun kaget namun merasa senang dan bahagia ketika ia melihat Adrian tersenyum manis. Ternyata Adrian sudah turun di stasiun kedua yang taksinya hampir menabrak Alicia yang panik. Alicia tidak percaya dengan kebahagiaan itu. Sesampainya di Villa, semua orang sudah menunggu mereka. Dan saat papa Alicia mengumumkan tentang banyak hal, Adrian pun langsung melamar Alicia untuk menikah dengannya dan Alicia menerimanya. Memang yang membuat dunia kita indah adalah orang yang tinggal di dalamnya.
No comments:
Post a Comment