Saat itu masih subuh. Semua orang masih tertidur dan belum memulai aktivitas apapun. Di sebuah rumah terlihat seorang gadis duduk sendiri dan memandang keluar dari jendela kamarnya. Sepertinya dia sedang menunggu sesuatu. Selang beberapa menit kemudian seorang pria datang dengan mengendarai sepeda motor vespa dan berhenti di perhentian Bus. Di motornya ada papan selancar. Gadis itu terus memperhatikan pria tersebut namun pandangannya terhalangi oleh papan tempat pemberhentian bus.
Beberapa menit kemudian dua orang pria datang(sepertinya teman pria tersebut) dan mereka bertiga pun pergi. Gadis itu terlihat sedih namun dia tidak bisa berbuat apa2. Dia akhirnya berdiri dan menutup jendela kamarnya agar cahaya matahari tidak dapat masuk dan beranjak tidur.
Matahari perlahan2 mulai menunjukkan dirinya. Semua orang mulai sibuk dengan rutinitas harian mereka. Tanpa terasa malam pun perlahan2 mulai datang menggantikan siang. Gadis yang sedari tadi tidur, bangun dan mematikan alarm.
“Oh Kaoru kau sudah bangun” Tanya ayahnya begitu Kaoru turun dari lantai atas tempat kamarnya berada “haik” jawab Kaoru. Kaoru mulai mengoleskan lotion ke seluruh tubuhnya. “kau pergi malam ini?”Tanya ibunya. Kaoru mengangguk “setiap malam?apa yang kau lakukan? Menulis lagu?” Tanya ayahnya “ya” jawab Kaoru “kamu tahu kapan matahari terbit kan?” Tanya ibunya lagi “ya jam 04.40 pagi” jawab Kaoru “mulai sekarang pulanglah sebelum jam 4 pagi dan jangan pergi terlalu jauh” ucap ibunya dan menyuruh Kaoru makan.
Gadis itu adalah Amane Kaoru, sering dipanggil kaoru dan berusia 16 tahun . Dia mengidap suatu penyakit kulit xeroderma pigmentosum (XP) , yaitu penyakit yang jika terkena radiasi ultraviolet atau cahaya matahari membuat kulit penderitanya melepuh dan bahkan meninggal . Kaoru hidup dalam kehidupan yang berbeda dari orang biasanya. Ketika kebanyakan orang normal beraktifititas di siang hari dan istirahat di malam hari, maka Kaoru melakukan hal sebaliknya, yaitu dia beraktifitas di malam hari dengan menjadi penyanyi jalanan dan siang hari Kaoru beristirahat. Setiap hari dia duduk di jendela menunggu pria tersebut lewat yang bernama Fujishiro kouji. Kaoru menyukai kouji namun dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya.
Kaoru mulai menyusuri jalanan hingga akhirnya sampai di sebuah taman. Dia mulai membersihkan puntung rokok yang berserakan. Polisi patroli melintas di tempat itu.”sepertinya dia tersesat” ucap polisi kepada temannya. Baru saja dia ingin turun dari mobil, temannya menahannya.”kamu tidak perlu khawatir tentang gadis itu, orang tuanya sudah menjelaskan semuanya. Dia menderita penyakit alergi terhadap sinar matahari, penderitanya akan mati jika terkena paparan sinar matahari. Itu mengapa dia hanya bisa keluar malam hari” jawab temannya.
Kaoru mulai bernyanyi
Dare no tame ni ikite iru no?
Sae nai hibi wo sugoshite
Yowasa mo itami mo
Dono kurai kanjiteru no?
Tari nai kinou ni obore
Yume ni kaita kyou
Soro wa nakute mo yeah yeah
Yoakemae no matataku hoshi wa
Kiete itta no?
Asu he itta no?
Tomorrow never knows
It's happy line
Nani wo shinjite ikeba ii?
Mie nai hibi wo sugoshite
Donna yoru wo mite mo
Mou kurai kao shinai de
Daremo ga shiawase wo yobu egao
Miete iru no?
Warae nakute mo yeah yeah
Asu he no omoi wo mune ni
Akai me wo mite
Waratte mita no
Tomorrow never knows
It's happy line
Tari nai kinou ni obore
Yume ni kaita kyou
Soro wa nakute mo yeah yeah
Yoakemae no matataku hoshi wa
Kiete itta no?
Asu he itta no?
Tomorrow never knows
It's happy line
English
Who are you living for?
As you spend these gloomy days
How much weakness and pain do you feel?
Even if you’re lost in an unsatisfying past
And today doesn’t live up to the day you pictured in your dreams, yeah yeah
The stars that shine before dawn
Have they gone? Have they gone to tomorrow?
Tomorrow never knows
It’s happy line
What should I believe?
As I spend these days I can’t see
No matter what night you’re seeing, don’t look so down anymore
Everyone has a smile they call happiness
Can you see it? Even if you don’t smile, yeah yeah
With my feelings for tomorrow in my heart
I tried to see it through rose-tinted glasses
And smile
Tomorrow never knows
It’s happy line
Even if you’re lost in an unsatisfying past
And today doesn’t live up to the day you pictured in your dreams, yeah yeah
The stars that shine before dawn
Have they gone? Have they gone to tomorrow?
Tomorrow never knows
It’s happy line
Di perjalanan pulang Kaoru singgah dan duduk di tempat pemberhentian bus, tempat dimana pria yang disukainya selalu duduk menunggu teman2nya datang sebelum pergi berselancar bersama-sama. Kaoru berbaring di kursi halte itu dan membayangkan seandainya saja dia bisa duduk dengan pria yang disukainya.
Dia melihat papan pemberhentian bus di depannya dan dengan susah payah menggesernya agar tidak menghalangi pandangan matanya ketika memandang pria idamaannya dari jendela kamarnya. Dia melihat jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 4 dan sudah saatnya dia pulang.
Seperti biasa, pria itu menunggu temannya di pemberhentian bus. Kaoru merasa sangat senang karena bisa melihat pria itu dengan jelas tanpa terhalang papan pemberhentian bus lagi. Sementara Kouji heran karena papan pemberhentian Bus telah berpindah tempat.
Di lantai bawah rumah Kaoru, orang tua Kaoru mulai sibuk menyiapkan dagangannya. Teman Kaoru yang bernama Misaki datang untuk menemui Kaoru. “kau bolos lagi?” Tanya ayah kaoru “ya,dimana kaoru?” Tanya misaki “dia baru saja tidur, jangan mencoba membangunkannya jika tidak dia akan sangat marah” ucap ayah kaoru. Misaki melihat baju pelindung kaoru “ini baru ya?” Tanya misaki “ya, yang lama sudah terlalu kecil” jawab ibu kaoru.
Kouji sedang asyik bermain surfing, tiba2 temannya berteriak “kouji sudah jam 10. Kita terlambat, ayo cepat”. Kaoru sedih karena papan pemberhentian Bus dikembalikan ke tempatnya semula oleh sopir Bus. “apa yang kau lihat?” Tanya misaki begitu sampai di kamar kaoru “tidak ada” jawab kaoru.
Kaoru memulai rutinitas hariannya di malam hari sebagai penyanyi jalanan. Kali ini ditemani oleh sahabatnya misaki. Kaoru mulai bernyanyi dan misaki asyik mendengarkan alunan melodi dan suara indah kaoru. Tiba2 permainan gitar kaoru berhenti . Dia melihat Kouji melintas di depannya. Tanpa berpikir panjang, kaoru mengejar kouji. Saking senangnya melihat kouji, kaoru sampai mendorong kouji hingga terjatuh. Masih ngos2an Kaoru mulai berbicara “Amane Kaoru desu! 16sai desu! Kareshi wa imasen!". hobiku adalah music, aku punya sedikit kepribadian yang temperamental, aku tidak punya pacar, aku selalu melihatmu seharian dari kamarku”. Kouji yang kesakitan heran melihat dan mendengar semua yang diucapkan kaoru. Kaoru melanjutkan perkataannya “hewan kesukaanku adalah cheetah dan aku sangat suka makan pisang dan pemusik favoritku…. Ah terlalu banyak aku harus mulai dari mana” kaoru mulai menghitung . Tiba2 misaki datang dan menarik Kaoru pergi.
“Misaki” teriak kaoru “apa?” jawab misaki yang masih memegang tangan kaoru “kau menghalangiku” teriak kaoru dan melepaskan tangannya dari genggaman kaoru. “menghalangi apa?aku baru mengeluarkanmu dari situasi terjepit. Kamu sedang bingung. Apa maksudmu aku suka pisang?” ucap misaki. “aku rasa begitu” jawab kaoru dan berjalan meninggalkan misaki. “hey, kau tidak pernah berbicara dengan lelaki saat Sd kan? Lalu ada apa dengan lelaki itu?” Tanya misaki yang menyusul kaoru.
Kaoru dan misaki duduk di jendela dan memandangi kouji dan teman2nya. “dia mungkin pergi ke sekolah yang sama denganku. Kau tidak tahu apapun tentangnya?” tanya misaki “ya, aku hanya bisa melihatnya dari sini. Aku bertanya2 orang seperti apa dia. Aku rasa dia pandai berselancar” ucap kaoru sedih dan terus melihat Kouji. “kenapa kau tidak memakai pakaianmu dan berdiri disana?”Tanya misaki “aku tidak mau, aku takut jika nanti dia membenciku” jawab kaoru “. Misaki yang merasa kasihan dengan sahabatnya itu mengatakan kepada kaoru jika dia akan membantu kaoru untuk mencari tahu tentang Kouji.
“maaf lama menunggu” ucap dokter kepada ibu kaoru “dia masih tidak ingin ke rumah sakit? Apa dia masih membenci tempat ini? Aku tidak dapat memeriksa kesehatannya jika dia tidak datang”. “maaf dokter, dia tidak ingin kesini dengan alasan apapun. Tempat yang paling dibencinya adalah rumah sakit” jawab ibu kaoru . Dokter tertawa dan menanyakan keadaan kaoru. "dia baik2 saja" jawab ibu kaoru. Ibu Kaoru kembali menanyakan untuk kesekian kalinya tentang obat untuk penyakit kaoru, tapi dokter mengatakan jika belum ada obatnya (kasihan kaoru).
“Namanya adalah Fujishiro kouji. Kelihatannya dia sangat bodoh” ucap misaki yang memperlihatkan rekaman video yang diambilnya diam2 dengan handycam. Kaoru sangat senang dan terus menerus mengulang nama Kouji. “kelihatannya mereka selalu bersama . yang ini bernama onishi yuuta dan yang ini bernama satou haruo” ucap misaki berusaha menjelaskan nama teman2 kouji. “nah itu dia, kelihatannya dia bodoh” ucap misaki begitu mereka selesai melihat video rekaman.
Kaoru terus melihat rekaman video kouji dan tertawa sendiri melihat tingkah laku kouji. Kaoru duduk di halte Bus dan memandangi bulan. Kaoru mulai bernyanyi dan tanpa disadarinya Kouji sudah berdiri dihadapannya dan mendengarkannya bernyanyi. “selamat malam” ucap kaoru malu2 “selamat malam, kau gadis yang waktu itu kan?” Tanya kouji “yup, maaf waktu itu” ucap kaoru “tidak apa2… apa yang kau lakukan disini selarut ini?” Tanya kouji “baru kembali dari bernyanyi, aku sering bernyanyi di taman dan stasiun” jawab kaoru. Suasana mulai mencair, kouji mengatakan kepada kaoru jika lagu yang dinyanyikannya tadi sangat bagus. “apa judul lagunya?” Tanya kouji “aku belum menemukannya” jawab kaoru.
Kaoru melihat papan selancar kouji dan berkata jika papan selancarnya sangat bagus. Kouji yang mendengarn pujian kaoru sangat senang. Kouji juga menanyakan tempat tinggal kaoru dan kaoru menunjuk rumah bertingkat dua di seberang jalan dan mengatakan jika dia sering melihat kouji dari atas. Kaoru melihat jam tangannya dan berkata jika dia harus pulang. Kouji berjanji akan datang melihat kaoru bernyanyi.
Kouji bergegas memacu motor vespanya menuju tempat kaoru. Kaoru duduk terpaku melihat tempatnya bernyanyi diambil alih oleh penyanyi lainnya. “ya, apa yang terjadi?” Tanya kouji melihat kaoru hanya duduk dan tidak bernyanyi. “tempatku telah diambil” jawab kaoru sdih “dia sangat mengerikan” ucap kouji dan mengajak kaoru pergi.
Kaoru terkesima dan terpana dengan suasana kota di malam hari yang belum pernah dilihat sebelumnya. Kaoru dan Kouji pun berjalan2 mengelilingi pusat pertokoan. Kaoru berhenti di depan sebuah papan reklame dimana sudah banyak penyanyi jalanan yang bernyanyi. Kaoru mulai bernyanyi dan semua orang yang melintas di tempat itu berhenti karena terpukau dengan permainan gitar dan suara kaoru yang indah. Penyanyi jalanan yang lain ikut bergabung dan mengiringi petikan gitar Kaoru. Kouji yang mendengar suara dan petikan gitar kaoru hanya bisa terdiam dan terpana dengan Kaoru.
Kouji mengajak kaoru ke pantai dan mulai bercerita tentang hobbinya bermain selancar. “namaku fujhisiro kouji, aku tidak punya pacar dan hobbyku berselancar, maukah kau pergi bersamaku?” ucap Kouji kepada kaoru yang mengikuti ucapan kaoru saat pertama kali mereka bertemu. Kaoru mengangguk tanda setuju. “hanya masalah waktu, disebelah sini sangat bagus melihat matahari terbit” ucap kouji yang sangat senang. Kaoru yang mendengar ucapan kouji kaget dan meminta kouji untuk mengantarnya pulang. Kouji yang ingin melihat matahari terbit berkata kepada kaoru sebentar lagi. Kaoru tidak bisa menunggu terlalu lama dan mulai berlari berpacu dengan waktu . Kouji yang tidak tahu apa2 mengejar kaoru dan berkata jika akan mengantarnya. Kaoru tidak perduli dengan perkataan kouji dan terus berlari.
Pada akhirnya kaoru ikut juga dengan kouji karena sudah tidak sanggup untuk berlari. Begitu sampai di depan pagar rumahnya kaoru mulai berlari, namun ia tetap terkena sinar matahari. Kouji mengejar kaoru namun kaoru sudah menutup pintu dan menangis. Misaki dan Orang tua kaoru mencari keberadaan kaoru. Mereka sangat khawatir karena kaoru belum pulang juga.
“kaoru mana?” Tanya misaki yang melihat kouji “aku baru mengantarnya pulang” jawab kouji yang masih bingung dengan yang terjadi. “baru saja?” Tanya misaki . Kouji mengangguk. “paman, bibi, kaoru sudah pulang” teriak misaki.
“ada apa?” Tanya kouji “kau ingin membunuhnya?” Tanya misaki marah “apa maksudmu?” Tanya kouji ‘dia sakit. Dia mungkin mati jika terkena sinar matahari” teriak misaki yang mulai menangis.
No comments:
Post a Comment