Alhamdulillah selesai juga bwt lanjutan sinopsis My Sassy Girl.... Penuh perjuangan buatnya chingu.... Mianhae jika sinopsisnya masih ada salah ketik atau kalimat yang kurang dimengerti...
Selamat membaca ya chingudeul dan jangan lupa komentarnya. ^_____^
Selamat membaca ya chingudeul dan jangan lupa komentarnya. ^_____^
Oh ya, insya Allah project selanjutnya sinopsis Movie "Wedding Dress"
Gyeon-woo ditinggal berdua dengan tentara yang terus mengarahkan senapan kepadanya. Kemudian dia berkata dengan tergagap2 “Benar, disana ada pintu keluar dekat komedi putar, tak ada yang tahu itu. Aku dulu bekerja disini”. “chongmariyo? Kau tak menipuku? “ tanya tentara yang tidak percaya dengan ucapannya “ untuk apa aku menipumu, aku juga manusia “ jawab gyeon-woo berusaha membela diri. “kalau begitu kau jalan duluan” perintah tentara dan masih mengarahkan senapan ke kepala gyeon-woo. Gyeon-woo dan tentara berjalan mengendap2 menuju ke komidi putar.
“Ada apa? Ah Itu gyeon-woo” ucap teman gyeon-woo yang melihat gyeon-woo berjalan dan mulai menyalakan lampu ke komidi putar dan hal itu membuat semua tentara yang berdiri di depan pintu melihat gyeon-woo dan mulai mengejar dan menembaki mereka. “jangan mendekat, atau kubunuh dia” tentara berteriak dan melepaskan tembakan ke udara dan hal itu semakin membuat gyeon-woo takut. “suruh dia datang agar bisa melihatku mati, kuberi waktu sejam jika tidak kami berdua mati, araso?” teriak tentara kepada semua yang berada disitu. “palli,palli” teriak gyeon-woo. Gadis datang dan berlari ke arah gyeon-woo.
“tunggu, jangan tembak” gadis kemudian berbicara kepada tentara itu. “aku serius oppa. Kekasihmu berubah pikiran kan? Kau sungguh mencintainya? Tanya dirimu, kurasa tidak. Jika mencintainya kau harus melepasnya. Jika tidak, itu bukan cinta. Apa salahnya jika orang yang kau cintai menikah?” Gadis mulai menitikkan air mata ”Hentikan ini dan kembali ke markas sebagai pria sejati. Orang sepertimu harus belajar lebih banyak tentang cinta. Jika ingin belajar kau harus tetap hidup”. Tentara hanya bisa menangis dan gyeon-woo terdiam mendengar ucapan gadis yang terisak2.
“sial, ia gadis terbaik yang pernah kutemui. Jangan lepaskan dia. Araso? Jika kau lepaskan, kuambil.” Ucap tentara sambil menangis kepada gyeon-woo. “boleh aku pergi?” tanya gyeon-woo “pergi” perintah tentara. Begitu gyeon-woo pergi dan memeluk gadis, teman gyeon-woo menyalakan kembang api dan komidi putar, dia tidak tahu apa yang terjadi di bawah sana. “gumawo, ini hari ulang tahunku. Aku akan terus hidup dan belajar arti cinta” ucap tentara yang mengira kembang api dan komidi putar yang menyala dipersiapkan untuk dirinya dan kemudian dibawa pergi.
“Mo, kami hanya berteman?” tanya gadis kepada gyeon-woo “anio, kubilang itu untuk menyelamatkanmu” jawab gyeon-woo dan langsung mendapat pukulan dari gadis. “lepaskan aku saja? Ingin selamatkan diri sendiri?” tambah gadis dan menjambak rambut gyeon-woo “ia takkan melepaskanmu” bela gyeon-woo “jangan bohong, semoga senang hidup sendiri” ucap gadis dan kemudian pergi.
Aku mengacaukan ulang tahunnya tapi merasa senang karena aku bangga bersamanya dan semua berjalan sesuai rencana. Semoga kau percaya padaku.
Gyeon-woo datang ke sebuah restoran karena ada janji dengan gadis. Sambil menunggu dia melihat2 sekeliling restoran . Matanya tertuju pada foto2 pasangan yang tertempel di dinding.
Aku ingat, ia selalu datang dengannya hingga tahun lalu. Musim semi atau musim gugur lalu?Suatu hari ia datang sendiri membawa bunga dan minta tolong agar jangan ada yang duduk di kursinya seharian itu.
“Apa kabar?” tanya gadis kepada gyeon-woo begitu sampai “ oh baik” jawab gyeon-woo “kau datang awal?” tanya gadis “ya, aku ada di sekitar sini” jawab gyeon-woo “merindukanku?” “tentu saja” jawab gyeon-woo
Ia selalu berusaha keras tampak ceria . Aku suka dia begitu
Pelayan datang dan bertanya ingin memesan apa. “cola” jawab gyeon-woo “kau mau mati” ucap gadis dan menyuruh pelayan untuk menyiapkan 2 cangkir kopi. Gyeon-woo hanya tertawa.
Aku kenal dia. Ia pura2 bahagia tapi di dalam hatinya ia sangat sedih
“Sedang apa? Kenapa senyum padaku?” tanya gadis “ ah tidak, bukan apa2” jawab gyeon-woo. Gadis lagi2 memberikan tulisannya untuk dibaca gyeon-woo.
Ia bisa kecewa tapi aku harus jujur demi dia sendiri
“Tampaknya menarik, akan kubaca” jawab gyeon-woo.
Kali ini film silat. Pahlawan wanitanya seorang pemburu hadiah. Penjahatnya pakai sandal hujan bahkan di hari yang cerah. Tempat ceritanya payah. Jepang menyerang semasa pemerintahan Raja Sejong dan ayah sang raja adalah yeonsan sang tiran. Pada akhirnya, sang pahlawan melawan penjahatnya di padang rumput. Hujan deras turun di hari cerah . Pahlawannya jadi Raja Jung-Jo. Ia dari masa depan, tentu saja.
Gadis bertanya kepada gyeon-woo menarik bukan? Gyeon-woo kembali bertanya kepada gadis mengapa pahlawannya selalu dari masa depan? “Saat itu ilmu pengetahuan canggih jadi mereka temukan mesin waktu. Dan orang bepergian ke masa lalu. Orang dari masa depan bisa saja ada disini sekarang ini. Kurasa UFO itu mesin waktu . Suatu hari aku akan bertemu orang dari masa depan , harus.” Ucap gadis berusaha menjelaskan kepada gyeon-woo. “ Bila bertemu, minta dia membawamu. Bila itu mungkin terjadi”. Gadis meminta gyeon-woo menyerahkan naskahnya kepada penerbit agar bisa diterbitkan .
“Maaf, kita pernah berbicara di telepon. Ini kisah cinta sedih sang pejuang” ucap gyeon-woo sambil menyerahkan naskah gadis dan kemudian bergegas pergi. Begitu gyeon-woo pergi bagian penerbit mulai membaca naskah yang diberikan gyeon-woo dan mulai merasa ingin muntah. Gyeon-woo melihat ahjussi itu berada di kamar mandi dan bertanya apakah karya gadis bisa terkenal, namun dia disuruh pergi(wkwkwkw…. Penerbit muntah2 karena membaca naskah gadis, ada2 saja)
Penerbit tak menelepon lagi
Gyeon-woo dan gadis berada di atas kereta. Gadis melihat seorang anak kecil yang menggambar di lantai kereta dengan lipstick ibunya dan kemudian memarahinya. (kasihan dedenya)
Aku selalu mengantarnya pulang, bahkan ke stasiun bupyung. Pria harus begitu. Dalam perjalanan pulang kami bermain.
“Kaki kiri lewati garis, aku menang dan jika kaki kanan kau yang menang” ucap gadis “ apa hadiahnya?” tanya gyeon-woo “saling pukul dan kau juga boleh pukul aku” jawab gadis. Mereka pun memulai permainan dan gyeon-woo yang menang pertama. Hal itu membuatnya sangat senang karena jarang2 ada kesempatan untuk menyentil jidat gadis dengan tangannya. Mereka pun membuat perjanjian jika hukumannya harus dirubah , gyeon-woo tetap menyentil pakai tangannya sementara jika gadis yang menang maka dia akan memukul pipi gyeon-woo. Sejumlah tentara datang dan sedang melakukan baris berbaris. Gyeon-woo mulai menghitung langkah kaki para tentara jika melewati garis dan dia sangat senang karena para tentara akan melewati garis dengan menggunakan kaki kanannya. Namun sayang mereka tiba2 mengganti kaki kiri dengan kaki kanan sehingga mereka melewati garis dengan kaki kiri. “kau harus memukulku?” tanya gyeon-woo dengan muka memelas. “kau tahu kenapa langit biru?” tanya gadis “karena pantulan matahari” jawab gyeon-woo “bukan, itu untukku! Aku ingin biru, maka birulah dia . Kau tahu kenapa api panas? Semuanya untukku, aku ingin api itu panas, maka panaslah dia. Kau tahu kenapa di Korea 4 musim” “ itu untukmu” jawab gyeon-woo. “Bersiaplah, kemari , jangan bergerak” perintah gadis dan mulai memukul gyeon-woo. Semua yang berada di kereta berbalik ke arah gyeon-wo dan gadis .
Bila bersamanya, aku tak tahu hari itu akan bagaimana
Ada seseorang yang datang dan ternyata seorang pengemis yang berjalan terpincang2 menggunakan tongkat dengan kaki kirinya karena kaki kanannya terluka. Gyeon-woo menangis.
Gyeon-woo latihan tenis bersama dengan gadis dan anehnya bola yang dipukul sang gadis ke arah tembok tidak dapat ditangkap oleh gyeon-woo dan selalu mengenai wajahnya. “Aku berhenti” teriak gyeon-woo yang merasa kesal. “apa wajahmu raket?” tanya gadis dan kembali menyuruh gyeon-woo bermain.
Kenapa Bola selalu kena wajahku? Aneh.
Gyeon-woo bermain kempo dengan gadis.
Aku tak pernah ingin kalah, jadi aku main hingga menang
Namun sayang, gyeon-woo lagi2 tidak tidak dapat melakukannya.
“Lama menunggu?” tanya gyeon-woo “anio, baru sebentar” jawab gadis. Gadis datang ke kampus gyeon-woo dan mengajaknya jalan2. Teman2 gyeon-woo yang melihat hal itu menyoraki gyeon-woo. Gyeon-woo dan gadis duduk di kursi. “Ibuku belikan sepatu hak tinggi ini tapi kakiku jadi sakit” ucap gadis “mau kupijat?” tanya gyeon-woo “anio, gweanchana. kita tukar sepatu saja” jawab gadis . Gyeon-woo yang mendengar permintaan aneh dari gadis berdiri dan hendak pergi namun tangannya ditarik oleh gadis.”mana bisa pria pakai sepatu hak tinggi?” ucap gyeon-woo. Gadis meyakinkan jika gyeon-woo cocok untuk memakainya, tapi gyeon-woo tetap saja bersikeras tidak mau mengenakannya. Gadis yang mendengar hal tersebut berdiri dan berkata”araso” dan pergi meninggalkan gyeon-woo. Gyeon-woo yang sudah mengetahui sifat gadis mencoba membujuknya dan mengatakan jika akan membelikan sepatu ketsnya untuknya. Gadis tetap menolak dan terus berjalan. Gyeon-woo kembali membujuk gadis jika dia boleh memakai sepatu gyeon-woo dan gyeon-woo akan menenteng sepatunya. “Kau tak paham wanita” ucap gadis “ara..araso, kita tukar” teriak gyeon-woo “chongma?” tanya gadis dan tersenyum.
Gadis dan gyeon-woo kembali berjalan bersama. Gadis tersenyum dan menggandeng tangan gyeon-woo sedangkan gyeon-woo merasa kesakitan karena memakai sepatu hak tinggi gadis. Gadis kemudian menyuruh gyeon-woo mengejarnya. Semua yang melihat tingkah laku konyol gyeon-woo tidak henti menertawakannya (termasuk aku, nggak berhenti tertawa melihat adegan ini apalagi ost pas adegan ini bagus banget).
Gyeon-woo mengantar gadis pulang karena saat itu sedang hujan keras. Dia juga menggunakan kemejanya untuk melindungi gadis agar tidak terkena hujan(ih, baik banget sich gyeon-woo). Gadis melihat ke arah gyeon-woo begitupun sebaliknya dengan gyeon-woo yang melihat ke arah gadis.
Hanya sekejap tapi kurasakan sesuatu dimatanya
“itu Rumahku” ucap gadis dan menunjuk rumah bertingkat dua. “tunggu kuambilkan payung” ucap gadis “gweanchana, aku sudah basah. Aku pulang saja” jawab gyeon-woo dan kemudian pergi. Baru beberapa langkah, gyeon-woo kembali lagi karena tas gadis masih ada padanya.
Gyeon-woo sekarang duduk di hadapan ayah gadis . Ayah gadis mulai bertanya kepada gyeon-woo sudah sejauh mana dia mengenal gadis dan kemudian berkata kepada gyeon-woo lain kali jangan pulang terlalu malam dan lalu tertidur(hehehe, ayah dan anak g jauh beda. Minum 3 gelas langsung tertidur). Gyeon-woo memutuskan pulang. Di depan pintu dia masih mendengar sayup2 suara ibu gadis yang melarang gadis agar tidak bertemu dengan gyeon-woo lagi karena gyeon-woo tidak mempunyai masa depan. Gadis berlari keluar rumah dan dari kejauhan gyeon-woo melihatnya.
Sesudahnya, aku tak dengar kabar darinya untuk waktu yang lama
Gyeon-woo di perpustakaan. Untuk apa??? Belajar??? Salah besar…. Gyeon-wo tertidur di perpustakaan. Hp gyeon-woo tiba2 berbunyi. “yomseo” jawab gyeon-woo “gyeun-woo , ini aku.
Suaranya ceria seolah tak terjadi apa2….
“Perayaan 100 hari kita” ucap gadis “sudah 100 hari?” tanya gyeon-woo “menurutmu kapan seorang gadis paling cantik?” tanya gadis “bila wanita itu seksi” jawab gyeon-woo “kau dimana sekarang?tetap disana” tanya gadis “anio,anio, aku hanya bercanda” jawab gyeon-woo sambil tertawa dan meneruskan perkataannya “yang tercantik, bila ia sedang main piano” “apa lagu kesukaanmu? Tanya gadis “lagu George Winston” jawab gyeon-woo dan mulai menyanyikan irama lagunya. “canon Pachelbel” jawab gadis “ah, ya benar” jawab gyeon-woo . “kau tak tanya padaku?” tanya gadis “kapan seorang pria tercantik?” “beri saja aku setangkai mawar. Masih punya seragam SMU-mu?” tanya gadis. “ya, kenapa? Tanya gyeon-woo “bawa di perayaan 100 hari kita dan beri aku mawar di kelasku, lakukan sendiri” ucap gadis “mana bisa selama pelajaran” tanya gyeon-woo dan gadis lalu menutup teleponnya. Gyeon-woo tidak sadar jika dia berada di perpustakaan dan semua orang melihatnya sedari tadi.
Aku tak mau kalah darinya atau aku akan dipermalukan di depan teman2nya.
Gyeon-woo berdiri di depan kaca melihat penampilannya . Dia menggunakan masker, topi dan kacamata hitam agar tidak ada yang mengenalinya. Begitu dia keluar dari kamar, ibunya mengira dia pencuri dan mulai memukulnya. “ Astaga, kau. Kenapa pakai seperti ini. Kau mau kemana? Kenapa kau tak mampir ke bibimu? Bolak balik bupyung demi gadis itu , kau tak pernah tahu betapa sulit yang ibu lalui untukmu. Ia bahkan berniat perkenalkan gadis padamu . gyeon-woo mau kemana?” Teriak ibunya, namun gyeon-woo sudah berlari jauh.
Aku lebih cerdas dari yang Nampak. Gadis2 ini suka makanan china
Gyeon-woo berjalan memasuki area kampus . Baru saja ia melewati pos satpam seseorang memanggilnya. “hei , kau mau kemana” tanya satpam “aku mau mengantar makanan china” jawab gyeon-woo “aku yang pesan, bawa kemari” ucap satpam. Gyeon-woo mengatakan jika dia lupa sesuatu dan berlari ke dalam kampus. “hei, kau salah arah” teriak satpam.
Gyeon-woo berdiri di depan pintu kelas. Dia menarik napas terlebih dahulu dan membuka pintu. Semua mata tertuju padanya begitu gyeon-woo masuk ke dalam kelas. Gyeon-woo terus saja berjalan dan tidak memperdulikan semua orang yang menatapnya. Langkahnya terhenti begitu mendengar alunan melodi piano yang dimainkan gadis. Gyeon-woo membuka kacamatanya dan mengambil bunga yang disimpannya dalam kotak makanan. Gyeon-woo perlahan2 berjalan turun ke arah gadis. Dia membuka topi dan masker yang sedari tadi di kenakannya. Begitu sampai di atas podium, gyeon-woo memberikan bunga mawar merah kepada gadis dan sontak semua yang berada di kelas tepuk tangan.
Tapi itu tak cukup baginya . Kami jalani masa2 SMU kami
Gyeon-woo dipaksa gadis untuk memakai baju SMU-nya dan mereka pergi ke restoran untuk minum2. Sebelum masuk mereka menunjukkan ktp-nya kepada penjaga di depan pintu. Setelah dari restoran mereka pun ke klub.
Setelah kami ke Klub, pesta seragam sekolah diadakan setiap bulan. Tapi Ia mabuk lagi
Gyeon-woo lagi2 menggendong gadis dan mengantarnya pulang. “Taxi”……..
Ia sedang mimpi indah . Dibandingkan saat kulihat di motel pertama kali ia sungguh berbeda. Bisakah rasa sakitnya sembuh kini? Mungkin ia tak butuh aku lagi
Gyeon-woo kembali duduk berhadapan dengan ayah gadis dan kali ini ia ditawarkan minuman . Ayah gadis bertanya kepada gyeon-woo apa rencananya setelah wisuda? “Sebenarnya belum kupikirkan” jawab gyeon-woo . Ayah gadis menyuruh gyeon-woo untuk mengeluarkan isi sakunya. Setelah melihat isi saku gyeon-woo ayah gadis kembali bertanya bagaimana perasaan gyeon-woo kepada gadis? “kami hanya berteman pak, jangan cemas. Jika makin dekat akan kuberitahu Pak. “ jawab gyeon-woo “ jangan temui dia lagi “ ucap ayah gadis dan kembali tertidur setelah meminum 3 gelas soju.
Setelah hari itu, ia tak pernah meneleponku. Mendadak sekali, tapi begitulah kami putus. Kami putus,….. kini aku Bebas.
Gyeon-woo berada di bar dengan seorang wanita. Hp-nya berbunyi dan yang menelepon adalah gadis yang menyuruhnya ke kafe karena dia ada kencan dan ingin memperkenalkan temannya itu kepada gyeon-woo. “Aku juga ada kencan” jawab gyeon-woo namun gadis langsung mematikan teleponnya. Hp gyeon-woo kembali berbunyi dan gadis bertanya apa gyeon-woo sudah di jalan? Namun gyeon-woo tetap saja berkata jika dia ada kencan. Gyeon-woo dan wanita teman kencannya mulai minum2. Teman kencan gyeon-woo ke kamar mandi dan beberapa menit kemudian gyeon-woo pun menyusul ke kamar mandi. Gyeon-woo melihat teman kencannya berada di kamar mandi yang sama dan betapa kagetnya dia begitu mengetahui jika teman kencannya seorang pria.
Gyeon-woo sampai di kafe tempat gadis dan teman prianya bertemu. “Senang berkenalan, aku Cha Seok-won. duduklah”. “kau sedang bersama gadis?” tanya gadis “anio, aku sedang bersama pria” jawab gyeon-woo. Pelayan datang dan bertanya kepada gyeon-woo mau minum apa. “kopi” jawab gyeon-woo “kau boleh minum cola” ucap gadis “aku akan minum kopi” jawab gyeon-woo “Gyeon-woo, kau sangat mujur sekali. Aku banyak dengar tentangmu bahwa kau teman dekatnya” ucap seok-won. “Teman…” ucap gyeon-woo lirih. Gadis berbisik kepada gyeon-woo jika dia hendak ke kamar mandi. Gyeon-woo mengikuti gadis dan mengajaknya ke atap gedung restoran.
“ bagaimana dia?” tanya gadis “tak tahu, tapi tampaknya ia baik. Ia bukan namja yang putus denganmu kan?” tanya gyeon-woo. Gadis menatap gyeon-woo dan kemudian bertanya “dari mana kau tahu?” . Gyeon-woo mendekat ke arah gadis kemudian melepas kalung yang selama ini selalu dipakai gadis dan berkata “bila kau kenal orang baru, lupakan masa lalu ya.” “ tahu darimana?” kembali gadis bertanya “kalung ini diberikan mantan pacarmu, kau takkan pakai jika hanya putus tanpa alasan . mengingat perangaimu dan kau biasa berkata kau tak bisa melupakannya. Apa berarti, ia tak ada di dunia ini lagi?” “pria itu yang dikenalkan ibu kepadaku, ia terus memaksaku bertemu dia . tak seperti orang jahat kan?” “ ya. Dengar, aku sungguh tak apa, tapi kau harus patuh pada pria . Pria suka yang feminim dan jangan banyak minum .beberapa pria mengincar gadis pemabuk . Aku tak masalah tapi pada pria lain cobalah menyerah sekali saja . jangan coba menang, semoga berhasil. Setelah mengatakan semuanya pada gadis gyeun-woo pergi sementara gadis menangis.
Gadis kembali dari kamar mandi dan bertanya pada seok-won dimana gyeun-woo. “Ia sudah pergi, ia katakan 10 aturan padaku, ingatanku bagus akan kuulangi.
1. -Jangan minta dia jadi feminim
2. -Jangan biarkan dia minum lebih dari 3 gelas, ia akan pukuli orang
3. -Di kafe, minum kopi jangan cola atau jus
4. -Bila ia memukulmu, bersikaplah seolah itu sakit. Jika sakit bersikaplah seolah tidak
5. -Pada hari ke-100 kalian, beri dia mawar saat pelajaran. Ia akan sangat menyukainya
6. -Pelajari kempo dan squash
7. -Bersiaplah sesekali masuk penjara
8. -Jika ia bilang “kubunuh kau” jangan anggap remeh , kau akan lebih baik
9. -Jika kakinya sakit, ganti sepatu dengannya
10. -Terakhir, ia suka menulis.
Gadis berlari keluar restoran dan mencari gyeon-woo kemana2. Ia tidak melihat gyeon-woo yang berada di dalam toko kelontong saat melintas di depan toko tersebut. Ia terus berlari hingga akhirnya sampai di Stasiun kereta bawah tanah. Dia mulai melihat sekeliling tapi gyeon-woo tidak ada. Dia kembali lagi ke atas dengan escalator. Pada saat yang sama gyeon-woo juga turun menggunakan escalator namun mereka tidak saling bertemu karena gyeon-woo terduduk lemas di tangga escalator.
Gadis pergi ke ruang informasi. Petugas sedang memberitahukan kepada para penumpang agar berdiri di belakang garis kuning namun ucapannya terus saja dipotong oleh gadis yang berteriak disampingnya yang terus memanggil nama gyeon-woo. Gyeon-woo yang sedang menunggu kereta heran mendengar namanya dipanggil dan bergegas menuju ruang informasi .
“siapa namanya?” tanya petugas “gyeun-woo” jawab gadis “biar aku saja…. Gyeun-woo, kau dimana? Aku mencarimu kemana2. Gyeun-woo ke escalator , kau tamat jika tidak. Palli…..” selesai gadis berbicara, gyeun-woo telah berdiri di belakangnya. gyeoon-woo memeluk gadis. “siapa suruh memelukku?” tanya gadis dan memukul gyeon-woo “bodoh, kau harusnya menghindar” ucap gadis yang terlihat sedih.
Kadang kurasa mengenalnya dan kadang tidak . Kami jelas di simpang jalan. Ada apa diantara kami? Tak bisakah hubungan ini berlanjut
Gyeun-woo mengantar gadis pulang…
Ia menyuruhku menulis surat di kertas dan membawanya.Untuk ungkapkan perasaanku,aku berusaha keras cari kata yang tepat. Saat pertama bertemu dengannya, aku ingin hilangkan kesedihannya. Tapi kini tak bisa kulepas. Andai kami bisa serius. Kutulis tentang perasaan ini. Ia mungkin sedang menulis tentangku. Beginilah kami bersiap berpisah.
Gyeon-woo dan gadis duduk di puncak gunung dan melihat pemandangan. “gyeon-woo, lihat puncak gunung itu?ada yang bisa mendengarku dari sana?” tanya gadis yang menunjuk gunung di seberang sana “mungkin saja atau mungkin juga tidak” jawab gyeon-woo “kalau begitu pergilah kesana. Aku akan berteriak disini.jika dengar jawablah” ucap gadis “kau mau aku kesana?” tanya gyeon-woo . gadis mengangguk dan kemudian tersenyum.
“gyeon-woo, kau bisa dengar aku? Teriak gadis begitu gyeon-woo sampai di gunung diseberang. Gadis mulai menangis….“gyeon-woo mianhae! Aku sungguh tak tahan! Gyeon-woo mianhae! Aku tak tahan. Kukira aku berbeda tapi ternyata aku hanya seorang gadis putus asa. Gyeon-woo, mianhae!
“kau bawa suratmu?” tanya gadis kepada gyeon-woo saat mereka sampai dibawah pohon “ya” jawab gyeon-woo. Gyeon-woo dan gadis kemudian duduk di bawah pohon, gadis mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. “apa itu?” tanya gyeon-woo “kapsul waktu, kita masukkan surat kita dan menguburnya. 2 tahun lagi kita bertemu disini. Kita akan baca suratnya dan mungkin kita bisa dapatkan jawabannya. Ini caranya berpamitan” jawab gadis sambil tertunduk dan kemudian melihat ke arah gyeon-woo dan tersenyum.
Aku terus mengulang dalam pikiranku, 2 tahun itu tak lama
Gyon-woo dan gadis memasukkan surat mereka ke dalam kapsul waktu. Surat gyeon-woo berwarna biru sementara surat gadis berwarna pink. “kita buka tepat 2 tahun lagi. Setuju?” tanya gadis . gyeon-woo tersenyum dan mengangguk. Gyeon-woo mulai menggali tanah sementara gadis sibuk mengumpulkan batu.
Kami bisa bertemu 2 tahun lagi. Bila bertemu, kami akan berbeda dari sekarang. Mungkin kami makin dekat atau terpisah. Kami hanya bisa pilih satu.
Selesai mengubur kapsul waktu, gyeon-woo dan gadis menuju stasiun kereta. “gyeon-woo, kau dulu. Kita berpisah disini” ucap gadis . gyeon-woo terlihat sedih “kita pergi bersama”. “tidak, aku naik kereta berikut. Begitu lebih baik” jawab gadis. “sampai 2 tahun lagi” teriak gyeon-woo begitu naik di kereta. “baik, 2 tahun lagi” jawab gadis dan melambaikan tangan . Gyeon-woo masuk ke dalam kereta dan duduk. Hatinya tidak tenang dan dia memutuskan turun dari kereta dengan jalan melompat. Gadis juga meraskan hal yang sama dengan gyeon-woo dan memutuskan naik kereta. Gadis melihat gyeon-woo, begitupun dengan gyeon-woo. Gyeon-woo hanya bisa memandangi kereta yang mulai berjalan dengan cepat.
Begitulah kami putus.
Aku tak tahan kesepian setelah kami putus. Mengingat kenangan itu aku mulai menuliskan kisah kami di internet. Lalu kuputuskan bila bertemu lagi dengannya, aku harus berbeda. Aku harus memanfaatkan waktuku demi dia dan masa depanku. Eottoke, bolanya terus kena wajahku?.....
Gyeon-woo selain belajar bermain tenis, ia juga belajar kempo dan renang
Kutulis kisah kami di internet setiap hari dan aku terus sibuk selama 2 tahun. Aku menulis My Sassy Girl. Penerbit melihat tulisanku dan menawarkan membuat filmnya. Kubuat impiannya jadi nyata. Aku segera ingin memberitahunya, tapi aku hanya bisa menunggu sampai hari itu tiba.
Flash back end….
Ia tak datang. Kami hanya bisa bertemu hari ini. Tak ada yang tahu kapan ia akan datang
Gyeon-woo mulai menggali tanah dan mengambil kapsul waktu. Dia kaget ketika membuka kapsul waktu, ada kodok di dalamnya.
Bagaimana ia masuk kemari? Itu misteri.
Gyeon-woo mulai membaca surat gadis.
Gyeon-woo, apa kabar? Aku begitu bahagia bila bersamamu. Aku tak yakin kau tahu, tapi orang yang kucintai meninggal dunia. Hari aku pertama bertemu denganmu juga hari ia meninggal setahun yang lalu. Sebenarnya kucoba mencarinya dalam dirimu. Aku tahu itu salah, mianhae. Aku juga bertemu dengannya di kereta bawah tanah sepertimu. Saat itu aku mual sekali. Ia lakukan semua yang kuinginkan sepertimu. Dibawah pohon ini kami tanamkan masa depan kami bersama2. Tapi mendadak ia meninggal. Saat bersamamu, aku sering menemui ibunya. Ia ingin kenalkan orang baik padaku tapi aku tak bisa. Hari pertama bertemu denganmu, aku ke bawah pohon ini dan berdoa padanya agar melepasku. Saat bertemu denganmu, ini terpikir. Mungkin ia perkenalkan kau padaku. Tapi makin aku mengenalmu, tampaknya ia makin cemburu padamu di dalam hatiku bisa merasakannya. Makin aku menyukaimu, aku makin merasa bersalah. Sementara kita berpisah, aku ingin lupakan dia sendiri.
Setelah hari itu, aku mulai sering ke tempat ini.
Jika aku tak bersamamu selama 2 thn berarti aku tak berani. Kita telah berubah sejauh apa?aku merasa kau hidup di masa depan sementara aku tetap di masa lalu. Aku ingin segera bertemu denganmu agar bisa baca suratmu.
Setahun kemudian
Seorang kakek duduk di bawah pohon dan dia melihat gadis datang(semula aku pikir ini gyeon-woo yang sudah tua….wkwkwkwk). “kenapa menatapku tuan?” tanya gadis “karena kau cantik, kukira bidadari turun dari langit” jawab kakek. “anda sering kemari?” tanya gadis “kadang2.Pohon ini punya rahasia” jawab kakek. “aku juga punya rahasia disini” ucap gadis “ kure?” tanya kakek. “ 3 tahun lalu kukuburkan surat bersma kekasihku disini, apa rahasiamu?” tanya gadis “lalu apa yang terjadi?” kakek malah bertanya balik kepada gadis “kami berjanji membacanya setahun yang lalu, tapi aku tak bisa datang.” Jawab gadis “kurasa kau terlambat setahun” ucap kakek . gadis mulai terlihat sedih dan melanjutkan perkatannya “tapi 2 tahun tampaknya tak lama . aku belum putuskan, aku hanya buang waktu dengan pikiran bodoh. Jika ditakdirkan bertemu, kami akan bertemu di suatu tempat”. “tahu apa itu nasib?membuat jembatan kesempatan bagi orang yang kau cintai . Sejujurnya kubaca surat kalian . Kubilang pohon ini punya rahasia . lihat baik2, apa pohon ini masih tampak seperti dulu?” ucap kakek. Gadis berdiri dan mulai memperhatikan dengan seksama pohon dan berkata”tampaknya berubah sedikit, tapi aku tak yakin”. “orang hidup atau mati, ada pohon mati dan pohon hidup. Pohon ini tersambar kilat tahun lalu dan mati terbelah dua . tapi anak muda ini kasihan padanya. Selama musim semi ini ia tanam pohon yang mirip . saat menanamnya ia tanya padaku apa mirip. Katanya ada yang akan sedih jika pohon ini mati . jadi tak ada yang perlu tahu” ucap kakek. Gadis yang mendengar semua cerita kakek menangis.
Gadis mulai membuka kapsul waktu dan membaca surat gyeon-woo. Selesai membaca surat dia melihat sesuatu yang terbang di langit, kemudian dia tersenyum .
Gadis berdiri di pinggir dermaga dan melemparkan kalungnya ke laut. Gadis mencoba menghubungi hp gyeon-woo tetapi nomor gyeon-woo tidak bisa dihubungi. Gadis menunggu kereta datang dan masuk ke dalam kereta. Pada saat yang bersamaan gyeon-woo menuruni tangga dan berlari mengejar kereta namun dia terlambat pintu kereta telah tertutup. Gyeon-woo tanpa sengaja melihat seseorang yang mirip dengan gadis dan ternyata memang gadis. Gyeon-woo berusaha mengejar kereta,sayang kereta sudah berjalan cepat.
“Sudah lama. Kau tambah cantik”, “ kau masih tampak muda, apa kabarmu?” tanya gadis “kau di inggris?” tanya bibi yang ternyata adalah ibu dari pacar gadis yang sudah meninggal “ya, selama 1,5 tahun agar bisa melupakannya” jawab gadis “begitu, merasa lebih baik?” tanya bibi “ya, jauh lebih baik” “kini benar? Puteraku mungkin akan sedih” , “anio, dia akan suka begini” jawab gadis .
Seorang pria datang dan langsung menyapa bibi. “Bibi, aku sedang dipotret”. “aigo…kau anak nakal, tahu sudah berapa lama? Maaf bibi tak memberitahumu. Ini gyeon-woo, ia mirip dengannya ya?saat kau merasa berat, kucoba perkenalkan kau padanya selama beberapa tahun tapi ia terus menghindar. Bibi dengar kau sering ke stasiun Bupyung tapi tak pernah ke rumah” ucap bibi kepada gyeon-woo dan gadis. Gadis kaget melihat gyeon-woo begitupun dengan gyeon-woo . Gadis menangis terharu dan tersenyum begitupun dengan gyeon-woo. Gyeon-woo duduk di samping gadis “pergilah dengannya, bibi rasa ia akan buat semua mudah. Gyeon-woo kau akan ke inggris? Ia sudah disana jadi bisa beri beberapa saran”. “aku tak harus pergi”ucap gyeon-woo “we, kalian saling kenal?”tanya bibi yang heran . “mungkin bibi takkan percaya, tapi aku bertemu pria dari masa depan” ucap gadis…..
Beginilah aku bertemu dengannya lagi. Menurutmu terlalu kebetulan? Ini membuat jembatan kesempatan bagi orang yang kau cintai………….
No comments:
Post a Comment