Friday, March 25, 2011

[Sinopsis] Hotelier episode 10



Episode 10 : Dia Yang ada di hatimu

Dong-Hyuk perlahan-lahan mulai mendekat ke arah Jin-Young. Jin-young reflex menunduk “mianhae, aku tidak bisa menerima semua ini”ucap Jin-young. Sementara itu Jenny terus melihat ke arah Tae-jun dan mulai khawatir. “kau hanya dibayang-bayangi oleh cinta” ucap Dong-hyuk “aku tidak tahu…. Tapi” ucap Jin-young ragu-ragu “aku akan menunggumu, selamat malam, selamat ulang tahun” jawab Dong-hyuk dan berlalu pergi

Jin-young bersandar di dinding, Koki Noh memerintahkan menyalakan lampu. Jin-young terkejut, serba salah dan malu apalagi dengan tatapan semua orang. “selamat ulang tahun Manager Suh” ucap semuanya bergantian.Tae-jun berdiri dan hendak mengeluarkan kado yang sudah dibelikannya untuk Jin-young. Tae-jun mengurungkan niatnya begitu melihat sebuah kalung sudah melingkar di leher Jin-young yang diyakininya adalah kado dari Dong-Hyuk, apalagi hadiah yang sudah disiapkannya tidak sebagus yang diberikan Dong-hyuk. “Saengil chukkayo, Manager Suh” ucap Tae-jun.

Jin-young mengejar Tae-jun hingga ke bawah “Tae-jun tolong jangan pergi seperti ini, aku merasa tidak enak” ucap Jin-young berusaha menghentikan Tae-jun “aku baik-baik saja” ucap Tae-jun “apa kau marah?”tanya Jin-young lagi “tidak, aku tidak marah” jawab Tae-jun “benarkah?” tanya Jin-young berusaha meyakinkan “benar” jawab Tae-jun “jika itu masalahnya…..” ucap Jin-young namun ucapannya dipotong Tae-jun “kalungnya cocok denganmu, itu pasti sangat mahal” ucap Tae-jun memuji tetapi sebenarnya maksud dari ucapannya adalah menyindir Jin-young “oh, ini…. Aku tidak tahu berapa harganya” ucap Jin-young dan memegang kalungnya “itu hadiah?” tanya Tae-jun lagi.

Jin-young mengangguk “kau sungguh tidak marah kan?” “aku sama sekali tidak marah, aku baik, apa kau tidak merasa baik?” tanya Tae-jun “ah, tidak,tentu aku juga baik, apa ada masalah?” tanya Jin-young “tidak, sama sekali tidak ada masalah, aku senang melihat bahwa…kau terlihat baik-baik saja” ucap Tae-jun “Tae-jun aku senang memilki teman yang baik sepertimu, aku harap kita bisa berteman selamanya”ucap Jin-young, Tae-jun terdiam dan mengangguk “ayo berjabat tangan” ucap Jin-young dan mengulurkan tangannya “hentikan” ucap Tae-jun tegas dan berjalan pergi meningglakan Jin-young yang terpaku menatap kepergian Tae-jun.

“Jenny ini sudah larut, pergilah tidur” ucap Jin-young begitu masuk kembali ke rumah. Jenny tidak memperdulikan perkataan Jin-Young dan melanjutkan membersihkan rumah. “aku bilang tidurlah, tetangga nanti akan terganggu” teriak Jin-young. Jenny yang kesal membanting vacuum cleaner yang dipegangnya “ini hadiah dari paman Tae-jun” ucap Jenny memberikan sebuah kotak kepada Jin-young dan masuk ke kamar. Jin-young merasa bersalah dan menggenggam erat kado pemberian Tae-jun.
Yun-hee sedang sibuk melipat serbet dan tiba-tiba berhenti begitu mendengar alunan lagu yang berasal dari Restoran hotel. Yun-hee bergegas ke restoran dan melihat Tae-jun yang sedang memutar lagu dalam kegelapan. Yun-hee mendekati Tae-jun. Tae-jun heran karena sudah selarut ini Yun-hee belum pulang. Yun-hee menjelaskan kalau dia harus melipat serbet sebagai hukuman karena sudah memecahkan piring tadi pagi.

“apa kau bisa membuat cocktail?” tanya Tae-jun “cocktail, tidak bisa.apa kau bisa membuatnya?” tanya Yun-hee “iya, apa mau kuajari,”. Tae-jun mulai mengajari Yun-hee cara membuat cocktail dan menjelaskan kalau dia bisa membuatnya sewaktu bekerja paruh waktu di Las vegas. Tae-jun mulai menjelaskan nama-nama Cocktail yang sudah dibuatnya dan salah satu cerita asal muasal nama cocktail.
“saat Meksiko dan America memutuskan mengakhiri perang mereka, jenderal Amerika mengunjungi Raja Meksiko untuk menandatangani perjanjian perdamaian. Puteri sang raja yang adalah putri Meksiko mentraktir Jenderal untuk minum semacam anggur campuran, Jendral sangat terkejut karena rasanya sangat enak. Nama puteri itu adalah coctel” ucap Tae-jun “karena itu campuran anggur disebut cocktail, apa yang terjadi pada mereka kemudian?apa putri cocktail jatuh cinta pada Jendral?” tanya Yun-hee penasaran “aku tidak tahu kelanjutan ceritanya” jawab Tae-jun “bagaimana jika GM adalah Jenderal tersebut?” tanya Yun-hee lagi “ayahmu tidak akan berikan restunya” jawab Tae-jun “kau tidak punya kepercayaan diri?” ucap Yun-hee dan memandang Tae-jun, Tae-jun pun melakukan hal yang sama menatap Yun-hee “tidak akan ada yang memaafkan cinta seperti ini” jawab Tae-jun

“kau perlu seseorang untuk berikan restu untuk cintamu. Aku sudah dengar kau pergi ke ulang tahun Manager Suh Jin-young malam ini, aku juga dengar tentang hubungan masa lalu kalian, semuanya itu tidak penting bagiku” ucap Yun-hee “ayo kuantar kau pulang” ajak Tae-jun “tidak perlu, jika kau ingin sendirian aku akan pergi, maaf aku sudah mengganggumu, aku datang sendiri ke hotel di hari hujan begini, aku juga datang sendiri ke kantormu dan malam ini juga aku datang mencarimu, aku harap suatu hari nanti kau yang datang mencariku, apa aku terlalu serakah?” tanya Yun-hee dan tersenyum, Tae-jun mengangguk “nikmati musiknya dan istirahatlah” ucap Yun-hee dan pergi. Tae-jun memandangi minuman cocktail yang dibuatnya.

Manager Lee yang masih marah pada Tae-jun melampiaskan kekesalannya kepada bagian cleaning servis. Manager lee mengumpulkan mereka dan mulai mengomel tentang kerja mereka yang tidak beres dan keluhan para tamu. Manager lee juga marah-marah kepada Juniornya yang asyik mengobrol di saat jam kerja.

“Hey, apa ini” ucap Manager Lee melihat seikat bunga terletak di meja kerjanya “siapa pengirimnya?ah….. pasti GM, ya ampun dia pasti minta maaf karena melupakan kencan kami, dia kalahkan alergi serbuk sarinya demi mengirimi aku seikat bunga” gumam Manager Lee senang. Manager lee mulai memencet nomor telepon “Halo, GM, ini seon-jeong, aku sudah menerimanya, terima kasih banyak. Ah…. Berhenti berpura-pura tidak perduli aku tahu apa yang kau lakukan, bagaimana aku menggambarkan perasaanku sekarang, seperti dipukul oleh tongkat di kepala, ah tidak, terasa sedikit grogi” “Manajer Lee, aku minta maaf atas kejadian semalam, akan tetapi aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, ah tunggu sebentar……” ucap Tae-jun dan mengangkat telepon yang satu “apa semua orang sudah siap untuk rapat?ayo bertemu di ruang pertemuan. Apa?” Tae-jun kembali berbicara dengan manager lee “maaf, manager Lee, aku harus pergi” ucap Tae-jun dan menutup teleponnya.

Manager Lee sangat senang dan tidak menyadari kehadiran Manager Oh dibelakangnya. “Nn Lee kau suka bungaku?” tanya Manager Oh. Sontak Manager lee kaget dan melempar bunga pemberian Manager Oh ke arahnya. Wkwkwkwk.
Leo bertanya kepada Dong-Hyuk kenapa sampai sekarang mereka belum bertindak sama sekali merebut hotel Seoul padahal mereka sudah susah payah mendapatkan saham hotel Seoul dan dana dari Tuan Park sudah disiapkan. Dong-hyuk menyuruh leo untuk bersabar karena mereka pasti akan bertindak kalau waktunya sudah tiba. Leo berusaha mencari tahu kenapa Dong-hyuk bersikap seperti ini “Bos, aku tahu kau sudah jatuh cinta pada gadis itu , tetapi kita sudah bersama lama sekali, bagaimana kau bisa bilang aku tidak perlu tahu dan terus menunggu, apa yang sudah dia lakukan padamu?” tanya Leo “pekerjaan adalah pekerjaan, cinta adalah cinta, kau tidak perlu berspekulasi” jawab Dong-hyuk dan meneruskan membaca berkas-berkas “cinta, ada apa denganmu Bos, apa kau kembali ke masa remajamu, cinta apa itu?hanya untuk seorang wanita pekerja hotel” ucap leo .

Dong-hyuk marah dan menyuruh Leo untuk tidak menjelek-jelekkan Jin-young dan melemparkan berkas-berkas yang dipegangnya ke arah leo. “Bos, kau tidak pernah begitu marah, tak perduli apapun yang aku katakan tentang wanita lain, kau benar-benar sudah jatuh cinta padanya. Jika kau tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan sekarang, sudah waktunya untuk kau berhenti” ucap Leo.
Bel berbunyi dan Dong-hyuk menyuruh leo membuka pintu. Petugas hotel datang membawakan sarapan pagi untuk mereka. Begitu pelayan pergi, bel kembali berbunyi dan leo mengira kalau petugas hotel datang untuk meminta tips. Leo dengan malas-malasan membuka pintu dan terkejut melihat Jin-young yang datang.

Jin-young datang untuk memberikan hadiah balasan atas semua kebaikan Dong-hyuk. “apa ini?” tanya Dong-hyuk dan menerima sebuah kotak dari Jin-young “ini sebuah pena, kau bisa menggunakannya untuk menandatangani dokumen” jawab Jin-young dan tertawa.
Tae-jun sedang berbincang-bincang dengan Manager Yu mengenai masalah meja snoker yang sudah disiapkan atas saran Manager Oh. Jin-young datang dan berusaha berbicara kepada Tae-jun kalau dia sudah mengenakan kalung pemberian Tae-jun. Tae-jun tidak memperdulikan Jin-young dan terus berjalan ditemani Manager Yu dan para karyawan lainnya melihat lokasi rekonstruksi hotel.

Jin-young terus mengejar Tae-jun hingga ke taman “kenapa kau mengikutiku, kembali bekerja?” tanya Tae-jun “aku ingin katakan kalau aku sudah menerima kalung pemberianmu, ini sangat indah , lihat….” Ucap Jin-young dan terus memperlihatkan kalung pemberian Tae-jun yang sedang dipakainya. Tae-jun terdiam dan kembali berjalan, dan Jin-young tetap mengikutinya “kau punya banyak uang, kau harusnya tidak membuang uangmu untuk membelikanku hadiah ini “jangan cemas itu hanya barang murah, aku tidak ingin melihat staff bermalas-malasan pada saat jam kerja” ucap tae-jun. Raut wajah Jin-young yang semula ceria berubah menjadi ketus mendengar ucapan Tae-jun. “kau pikir aku punya hal lain untuk dikerjakan, aku merasa tidak enak sejak semalam, aku datang untuk menyemangatimu, kenapa kau begitu terhadapku, kau cemburu kan?”tanya Jin-young “cemburu, sama sekali tidak!kita sudah tidak berkencan lagi, lagipula aku tidak istimewa di hatimu sekarang dan teman tidak cemburu” ucap Tae-jun “tapi tatapanmu sangat aneh kepadaku” tambah Jin-young “kembalilah bekerja” ucap Tae-jun dan meninggalkan Jin-young yang masih kesal.

Jin-young melepaskan kalung pemberian Tae-jun dan melemparkannya ke tanah. Jin-young berpikir dan mulai mencari kalung pemberian Tae-jun di rerumputan dengan malas-malasan.
Tuan Park datang ke Hotel Seoul dan melihat tempat tinggal Yun-hee. Tuan Park menyuruh anak buahnya untuk membawa Yun-hee kembali apapun yang terjadi dan dengan cara apapun.
Anak Buah Tuan Park datang ke restoran dan mulai memesan makanan. Mereka juga menyuruh pelayan untuk memanggil Yun-hee kesini.

“Nona Kim, saya Jung, asisten khusus direktur Kim. Direktur ingin anda kembali” ucap anak buah Tuan Park begitu Yun-hee datang ke meja mereka “kau membuang-buang waktumu, katakan pada ayah aku tidak akan kembali” jawab Yun-hee tegas “tolong pergilah denganku sebelum saya menggunakan kekerasan” “lupakan” ucap Yun-hee dan pergi.
Yun-hee berpapasan dengan manager Yu yang melihat Yun-hee berbicara dengan tamu. “Nona Kim Yun-hee, ada apa?apa anda bersitegang dengan tamu?” tanya manager Yu “tidak, bukan apa-apa” jawab Yun-hee dan kembali bekerja.
Teman-teman Yun-hee mulai bertanya ada apa dengan Yun-hee dan tamu tersebut. Yun-hee berusaha meyakinkan temannya kalau semuanya baik-baik saja dan dia memang memiliki hutang yang banyak dengan mereka makanya mereka mencarinya sampai ke Hotel.
Anak Buah Tuan Park mulai mencari masalah dan mengatakan kalau di dalam makanan terdapat rambut. Manager Yu meminta maaf dan berusaha menjelaskan kalau itu tidak mungkin terjadi karena Hotel Seoul sangat menjaga kebersihan dan menyuruh pelayan restoran mengambilkan makanan yang baru lagi di dapur.

Salah satu pelayan hotel bertanya pada Koki Lee tentang masalah rambut yang terdapat pada makanan. Koki Lee bersikeras tidak mungkin ada rambut di makanan karena mereka semua memakai topi khusus. Koki Noh yang mendengar perdebatan Koki lee dan pelayan restoran menyuruh menyiapkan makanan yang baru dan mengantarkannya kembali kepada tamu.
Anak Buah Tuan Park tidak berhenti sampai disitu dan terus mencari masalah. Kali ini mereka mengeluh tentang makanan yang terlalu keras dan lebih cocok sebagai sampah. Manager Yu lagi-lagi menyuruh dapur menyiapkan makanan baru. Koki Lee kembali menolak namun karena perintah dari Koki Noh, Koki Lee akhirnya menurut juga.

Koki Noh membawa sendiri makanannya keluar dan mengantarkannya kepada tamu ditemani Koki Lee. Anak buah Tuan Park kembali bertingkah dan memuntahkan makanannya ke piring, tidak cukup sampai disitu dia juga menyiramkan air ke muka Koki Noh.

Yun-hee yang tidak terima Koki Noh diperlakukan seperti itu menyiramkan air juga ke wajah anak buah Tuan Park. Anak buah Tuan Park tidak terima dan memanggil temannya yang lain dan mereka mulai mengobrak abrik restoran. Koki Lee yang daritadi berusaha bersabar akhirnya turun tangan dan perkelahian tidak bisa dihindarkan.
Jin-young mendapat laporan kalau di restoran terjadi masalah dan bergegas ke restoran ditemani Yong-jae.

Yong-Jae melihat Yun-hee dalam bahaya akhirnya ikut berkelahi juga. Jin-young bingung ingin berbuat apa-apa.

Tae-Jun yang sedang tertidur terbangun mendengar laporan jika di restoran terjadi perkelahian. Nyonya Choi juga mendapat laporan yang sama dari Jin-young dan Soon-jung. Tae-jun masuk dalam ruangan Nyonya Choi “bagaimana?” tanya Nyonya Choi “saya baru saja menerima berita, saya tidak yakin, saya akan ke kantor polisi dan mengecek” jawab Tae-jun “ya, usahakan mencari solusi dan mengeluarkan mereka secepat mungkin” ucap Nyonya Choi khawatir apalagi Yong-jae dan Koki Noh ikut ditahan juga.

Koki Lee sangat kesal apalagi melihat keakraban antara polisi dan tamu yang menyebabkan keributan di hotel. Koki Lee mendekat ke Koki Noh dan meminta tolong untuk merahasiakan kalau dia dulu juga pernah ditahan karena kasus pemukulan sebelum dia menjadi Koki. Koki Noh mengerti dan memerintahkan kepada yang lain untuk diam jika ditanya hal yang berkaitan dengan Koki Lee.

Manager Yu dan Manager Oh tidak berhenti memarahi dan menasehati Yun-hee karena sikapnya yang kelewatan terhadap tamu. Apalagi Yun-hee diterima kerja di restoran hotel karena bantuan Han Tae-jun yang notabene seorang GM di hotel Seoul. Tae-jun datang dan berusaha membela Yun-hee. Manager Oh mengerti dengan apa yang terjadi dan terus menyudutkan Tae-jun dengan menyinggung Yun-hee yang sudah direkomendasikannya.
Yun-hee berlari dan tidak ingin melihat adu mulut antara Tae-jun dan Manager Oh. Tae-jun yang melihat Yun-hee pergi akhirnya lebih memilih mengakhiri adu mulut dengan Manager Oh dan pergi meninggalkan Manager Oh daripada memperkeruh suasana.
Jin-young yang melihat Yun-hee di kamar ganti mendekatinya dan mulai bertanya tentang pria tadi yang sudah menyebabkan masalah di restoran hotel. “siapa orang-orang tadi?” tanya Jin-young “maaf, ini masalah pribadi jadi saya tidak bisa menjelaskannya” jawab Yun-hee “pribadi?Polisi baru saja menelepon dan mereka menolak bernegosiasi, Yong-jae, staf koki dan yang lainnya akan ditahan semalaman, apa anda masih menganggap ini masalah pribadi anda” ucap Jin-young tegas “maaf, saya akan menyelesaikan masalah ini” ucap Yun-hee “bagaimana kau bisa menyelesaikannya” teriak Jin-young . Mi-hee yang berada di dekat Yun-hee berusaha membela Yun-hee dan mengatakan kalau Yun-hee sudah dimarahi oleh Manager Oh dan Manager Yu, dan sekarang Manager Suh juga ikut memarahinya. Jin-young yang kesal dengan sikap Yun-hee ditambah dengan celotehan Mi-hee menyuruh Mi-hee pergi dan tidak ikut campur.

“Yun-hee siapa lagi yang tahu anda tinggal di hotel?” tanya Jin-young lebih tenang. Yun-hee yang daritadi menunduk mengangkat kepalanya “jadi ini yang membuat anda marah, apa yang ingin anda tahu?GM yang mempekerjakan saya atas permintaan Yong Jae” ucap Yun-hee tegas “apa maksudmu?” tanya Jin-young tidak mengerti “Manager Suh bisa bekerja di Hotel Seoul kenapa saya tidak, anda mengenal Tae-jun kenapa saya tidak?” ucap Yun-hee “Tae-jun?” tanya Jin-young heran “ya, dia selalu membantu saya bila saya kesulitan jadi saya tidak akan membiarkannya mendapat kesulitan jadi saya akan mencari solusinya” jawab Yun-hee berusaha memancing emosi Jin-young. Jin-young hanya bisa terkejut mendengar ucapan Yun-hee.
Tae-jun bertemu dengan Mi-hee di depan kamar ganti dan menanyakan keadaan Yun-hee. Mi-hee menjawab kalau Yun-hee sekarang sedang dimarahi oleh Manager Suh. Pada saat yang bersamaan Jin-young keluar dan emosinya bertambah melihat Tae-jun dan terus mengomel.

Tae-jun yang tidak tahan dengan omelan Jin-young menyuruh Jin-young diam “aku sudah sangat lelah, mungkin kita tidak akan menggaji para Staf, Bank tidak meminjamkan uang pada kita, ditambah dengan masalah ini sekarang. Jika kau seperti ini siapa lagi yang akan membantuku?” ucap Tae-jun . Jin-young terdiam mendengar ucapan Tae-jun dan menatap wajah Tae-jun yang semakin terlihat tua, dalam pikiran Jin-young tidak mudah bagi Tae-jun menghadapi semuanya sendirian “aku mengerti, pergilah ke kantor polisi sekarang”.
Jin-young mengantar Tae-jun mendapatkan taxi. Di Lobby secara tidak sengaja mereka bertemu dengan Dong-hyuk. Dong-hyuk meminta izin menggunakan telepon dan mesin foto kopy karena ada hal penting yang harus dilakukannya. Tae-jun yang mengerti menyuruh Jin-young mengantar Dong-hyuk meskipun di dalam hatinya cemburu melihat kedekatan mereka.

Dong-hyuk mulai menelepon temannya di amerika dan keget mendengar jika Eric sudah berada di Korea. Dong-hyuk kembali menelepon Leo dan memarahinya karena tidak memberitahu kedatangan Eric ke korea dan menyuruh Leo menyiapkan data sebelum jam 7 pagi. Jin-young yang berada tepat disamping Dong-hyuk terkejut mendengar Dong-hyuk yang biasanya sopan dan ramah berubah menjadi pemarah. Dong-hyuk meminta maaf dan meminta tolong menyiapkan ruang rapat sebelum jam 8 pagi. Jin-young mengiyakan “akan saya usahakan, saya takut jika anda juga marah kepada saya”. Dong-hyuk tertawa mendengar ucapan Jin-young.
Tae-jun akhirnya sampai di kantor polisi dan memberikan makanan kepada Koki Noh dan yang lainnya. Koki Noh memberi saran agar tae-jun hati-hati karena mereka dari awal memang sengaja melakukannya. “jangan pernah menyetujui syarat dari mereka” tambah Yong-jae.
Tae-jun berusaha berbicara dengan polisi agar bisa bernegosiasi dan membayar ganti rugi atas apa yang terjadi. Namun anak buah Tuan Park tidak mau melakukan negosiasi dan berniat membawanya hingga ke pengadilan.

Anak buah Tuan Park akan membebaskan mereka dengan syarat Yun-hee harus dikeluarkan dari pekerjaannya. “apa anda tahu, Yun-hee adalah anak dari Tuan Kim Man Bok, pemilih Han gang Trading, Tuan Park menyuruh saya membawanya pulang karena tidak ingin melihat Yun-hee menjadi pelayan” “saya tidak bisa menyutujui permintaan anda, Nona Kim Yun-hee sekarang adalah pegawai kami, jadi kami tidak bisa memecatnya kecuali dia sendiri yang mengundurkan diri” jawab tae-jun tegas. “bukankah anda GM?atau anda lebih memilih mereka dikurung di penjara selama 6 bulan” ucap anak buah Tuan Park dengan nada sedikit mengancam dan pergi.
Yun-hee datang ke kantor polisi dan melihat Tae-jun berbicara dengan anak buah ayahnya. Tae-jun dan Yun-hee saling bertatapan.

“ini semua salahku, semua menderita karena aku” ucap Yun-hee sedih “kita sering menjumpai banyak orang di hotel, tidak ada seorang pun yang akan menyalahkanmu, jangan menyalahkan diri anda” ucap Tae-jun berusaha menenangkan Yun-hee “kata-kata anda semakin membuat saya merasa bersalah” ucap Yun-hee “mengapa anda menyembunyikan kebanaran, anda takut tidak akan mendapatkan pekerjaan, presiden dapat memecat anda jika tahu semua ini” ucap Tae-jun “aku, apakah saya harus benar-benar pulang, tapi saya belum menghapal semua menu, syaa hanya menghapal nama anggur santa marie saja, ahhhh. Kenapa udaranya begitu dingin” ucap Yun-hee dan mulai meneteskan air mata. Tae-jun terdiam dan melihat ke arah Yun-hee yang mulai menangis.

Jin-young yang sedang tertidur di meja resepsionist mendapat telepon dari Tae-jun kalau para staff sudah dibebaskan. Jin-young sangat senang dan melaporkannya kepada Nyonya Choi.

Jenny sangat senang karena Yong-jae akhirnya terbebas, walaupun mereka sering bertengkar.Nyonya Choi datang ke dapur dan melihat keadaan Yong-jae, Koki Noh dan yang lainnya yang baru saja dibebaskan dari penjara. “apa anda baik-baik saja?Jin-young tolong panggil bagian klinik kemari”ucap Nyonya Choi “aku sudah memanggil mereka” jawab Jin-young. Nyonya Choi meminta maaf kepada semuanya karena tidak bisa menjadi atasan yang baik dan membiarkan hal ini samapi terjadi.

Yun-hee mulai membereskan barang-barangnya. Yun-hee menatap pakaian kerjanya dan hadiah sumpit yang diberikan Tae-jun kepadanya. Sementara itu, Tae-jun berdiri di depan pintu menunggu Yun-hee keluar dan tidak memperdulikan dirinya yang basah terkena air hujan.

Yun-hee berlari dan memeluk tae-jun “kelak di masa mendatang, boleh aku kembali? Tolong katakan aku bisa kembali” ucap Yun-hee terisak-isak “ya, kau bisa kembali….. kau harus kembali” jawab Tae-jun “Saranghae” ucap Yun-hee dan perlahan-lahan mulai melepaskan pelukannya.

Yun-hee tersenyum dan berjalan mundur menjauhi Tae-jun. Tae-jun hanya bisa menatap mobil Yun-hee yang mulai menjauh. Tae-jun merasa bersalah dan tidak rela jika Yun-hee pergi.
“GM ada apa ini, kenapa Yun-hee harus pergi?kenapa kau biarkan dia pergi? Bukan dia yang salah” ucap Yong-jae “kita tidak bisa berbuat apa-apa, maafkan aku Yong-jae” ucap Tae-jun masih sedih dan pergi “kau bahkan tidak bisa melindungi staffmu, GM macam apa kau, aku sudah bilang jangan pernah setujui syarat mereka, kau memecatnya hanya untuk membebaskan kami. Aku membencimu” teriak Yong-jae namun Tae-jun terus saja berjalan.


No comments:

Post a Comment