Saturday, March 26, 2011

[Sinopsis] Hotelier episode 11



Episode 11 : Antara kesalahpahaman dan Kebenaran



Yun-hee hanya duduk terdiam di kamar begitu sampai di rumah. Yun-hee masih shock dengan kejadian yang baru saja dialaminya. Tuan Park masuk ke kamar Yun-hee dan mulai marah karena Yun-hee bekerja sebagai pelayan di hotel Seoul. “apa kamu tidak punya otak, kamu mau mempermalukan keluarga kita ah…… tinggal di rumah dan jangan kemana-mana. Yun-hee berusaha melawan namun Tuan Park tidak membiarkannya berbicara dan pergi meninggalkan Yun-hee agar merenungi kesalahan yang telah diperbuatnya.
Dong-hyuk bersiap-siap berangkat bersama Leo. Para cleaning servis yang memang mempunyai hoby gossip terus memandangi Dong-hyuk dan bergumam “Pria 300 mawar, Oh dia begitu tampan”.

Leo tidak sengaja menjatuhkan dokumen dan menyenggol tempat sampah dan tanpa disadarinya salah satu dokumen terjatuh dan tercampur dengan sampah.

Cleaning servis masuk ke dalam kamar Dong-hyuk dan mulai membersihkan. Salah satu cleaning servis tanpa sengaja menemukan dokumen yang tercampur dengan tumpukan sampah “apa ini, kenapa ada nama hotel kita”.
Jin-young sedang tertidur karena kecapean dengan masalah semalam. Temannya membangunkannya dan memberitahunya saatnya pergantian shift dan Jin-young bisa pulang. “apa, kau sudah menyiapkan ruang rapat jam 08.00 nanti?” tanya Yun-jung “astaga” ucap Jin-young dan bergegas pergi.
Jin-young tidak berhenti meminta maaf kepada Dong-hyuk dan para kliennya karena menyebabkan mereka menunggu lama. “tidak apa-apa” ucap Dong-hyuk dan memberikan senyum termanis untuk Jin-young.
Tae-jun bergegas ke kantor para Manager begitu mendapat kabar tentang temuan mencurigakan di kamar salah satu tamu (Dong-hyuk). “apa anda yakin?” tanya Tae-jun “ya, saya sangat yakin, dia pria 300 mawar” jawab Salah satu cleaning servis. Tae-jun mulai memeriksa hasil temuan dan membaca judul yang tertera di dokumen tersebut “M&A SCENARIO SEOUL”. Tae-jun mulai membuka lembaran demi lembaran dan melihat nama “FRANK (SHIN DONG HYUK).

“Tolong rahasiakan hal ini pada siapapun untuk sementara waktu” ucap Tae-jun terlihat cemas “ya GM, aku akan menjaga mulutku ini” “tolong taruh ini di kantorku” perintah Tae-jun dan menyerahkan dokumen kepada Hyun Chul. Hyun-chul tidak sengaja bertabrakan dengan Manager Oh di depan pintu dan menjatuhkan dokumen yang dipegangnya. Hyun-chul dengan cepat memungutnya dan menyembunyikannya “apa itu?” tanya Manager Oh curiga.

Tae-jun baru saja hendak naik lift untuk mencari Jin-young namun dicegat oleh Hyun-chul “GM, Manager Oh membawa pergi dokumen, maafkan saya” ucap Hyun-chul “apa?” ucap Tae-jun kaget “saya baru ingat, beberapa hari yang lalu saya melihat Direktur Kim mengunjungi villa Sapphire (salah satu tempat di Hotel Seoul,tempat dimana Dong-hyuk menginap sekarang) “apakah kamu yakin?” tanya Tae-jun “ya, saya yakin” jawab Hyun-chul.
Tae-jun akhirnya menemukan Jin-young yang sedang mengobrol dengan Dong-hyuk. “kalau anda butuh sesuatu, anda tinggal katakan pada petugas kami” ucap Jin-young dan pergi menemui Tae-jun.
“ada apa?” tanya Jin-young yang masih lelah “ini merupakan pertanyaan penting, jawablah dengan jujur, saya ingin bertanya tentang Shin Dong-hyuk, bagaimana kamu bisa mengenalnya?” tanya tae-jun “bukankah kamu bilang tidak akan mengganggu kehidupan pribadiku, aku bertemu dengannya ketika kamu meninggalkanku di padang pasir” jawab Jin-young cuek dan terus berjalan “lalu apa dia tahu kalau kamu berkerja di hotel Seoul?” tanya Tae-jun lagi “ya, aku menceritakannya” jawab Jin-young “Jin-young apa kau tahu pekerjaannya?” “dia seorang M&A” jawab Jin-young “Jin-young apa kau tahu…..” namun ucapan Tae-jun terputus karena pintu lift telah tebuka. Tae-jun ikut masuk bersama Jin-young dan ingin melanjutkan ucapannya. Jin-young meminta kepada Dong-hyuk untuk tidak mengganggu lagi atau bertanya tentang urusan pribadinya karena Tae-jun juga tidak ingin memberitahu tentang Yun-hee kepadanya.

Seon-jung ikut masuk ke dalam lift ketika lift terbuka dan mulai menyindir Jin-young tentang kedekatannya dengan Dong-hyuk. Jin-young yang jengkel dengan ulah Seon-jung cepat-cepat keluar dari Lift begitu lift terbuka. Tae-jun mengikutinya dan tetap ingin memberitahukan Jin-young siapa sebenarnya Dong-hyuk. Namun Son-jung memberitahunya kalau Pimpinan ingin segera bertemu.
Tae-jun menemui Nyonya Choi dan tentu saja manager Oh telah berada disana dan lebih dahulu memberitahukan kepada Nyonya Choi tentang temuan cleaning servis. “saya sudah mendengar dari Manager Oh tentang tamu kita dari villa sapphire, dia dikirim kesini oleh Tuan Kim Bok Man?” tanya Nyonya Choi “ya” jawab tae-jun “kamu mengetahui hal ini tapi tidak memberitahukannya kepada kami” ucap Manager Oh berusaha memanas-manasi situasi “Han tae-jun aku benar-benar tidak mengerti kenapa kamu tidak melaporkan hal itu dan juga kedekatan Manager Suh dengannya” ucap Nyonya Choi “maaf presiden, aku ingin melaporkannya setelah menyelidikinya lebih lanjut dan Manager Suh sudah pulang” ucap tae-jun “hal ini mengenai kelangsungan hotel, bagaimana kamu bisa menunda-nunda memberitahuku dan aku sudah menyuruh Manager Suh kemari” ucap Nyonya Choi “.
Jin-young menggerutu terus kepada asisten Nyonya Choi selama perjalanan ke kantor Nyonya Choi. “aku bekerja sepanjang hari dilanjut dengan shift malam, aku sangat lelah sekarang”.
Jin-young masuk ke ruang kerja Nyonya Choi “Pimpinan kamu mencari saya?” tanya Jin-young tersenyum dan langsung terdiam melihat wajah semuanya tegang. “Manager Suh aku akan langsung ke titik permasalahan,apakah kamu tahu tamu yang tinggal di villa Sapphire Tuan Shin Dong-hyuk?” tanya Nyonya Choi serius. Jin-young tidak menjawab “Pimpinan bertanya apa kamu tahu tentang Shin Dong-hyuk?” tanya Manager Oh lagi dengan nada yang lebih serius “ya, saya….” Jawab Jin-young namun ucapannya dipotong Nyonya Choi “apa hubungan antara kamu berdua?Manager Suh ini adalah hal yang penting harap kamu menjawabnya” tanya Nyonya Choi lagi. Jin-young melihat ke arah tae-jun yang terdiam dan mengira kalau Tae-jun sudah mengadu macam-macam kepada Nyonya Choi apalagi tae-jun tadi sempat bertanya tentang Dong-hyuk padanya. “saya tahu, saya seorang Manager hotel dan terlibat hubungan dengan tamu hotel bukan contoh yang baik untuk staff lainnya, maafkan saya, namun ini adalah urusan pribadi saya, dengan kata lain hotel tidak berhak mengetahui urusan saya” ucap Jin-young

“omong kosong, kamu tidak tahu kalau dia sedang berencana menghancurkan hotel kita dan kamu sudah membantunya” ucap Manager Oh “apa maksudmu?” tanya Jin-young tidak mengerti “jangan berpura-pura, apa kamu pikir dengan memasang wajah polos kamu bisa mengelabui kami” teriak Manager Oh “aku tidak mengerti maksudmu Manager Oh” ucap Jin-young “Shin Dong-hyuk dia adalah suruhan Tuan Kim pemilik Han Gan Trading yang akan menghancurkan hotel ini dan kamu berhubungan dengannya”tambah Manager Oh “Manager Oh, aku tidak mengerti sama sekali dengan maksudmu” ucap Jin-young dengan mata berkaca-kaca “Nona Suh, apa kamu tahu pekerjaannya?” tanya Nyonya Choi “ya, dia adalah seorang M&A” jawab Jin-young “dan expertizenya adalah merger dan akuisisi hotel, kamu masih belum mengerti?” tambah Nyonya Choi “tidak, ini tidak mungkin benar, dia tidak akan berbohong kepadaku” ucap Jin-young tidak percaya “kamu pasti sudah dibutakan oleh cinta” ucap Nyonya Choi “dia bukan orang semacam itu” bela Jin-young “kenapa kamu menjadi seperti ini, dia akan menghancurkan hotel kita” ucap Nyonya Choi. Jin-young terdiam dan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dan meminta izin untuk pergi.

Jin-young mendatangi kamar Dong-hyuk untuk meminta penjelasan tentang apa yang terjadi. Lelah yang tadi dirasakannya tiba-tiba hilang dan berganti dengan kemarahan dan kesedihan. Jin-young berdiri di depan pintu kamar Dong-hyuk dan mulai mengingat semua hal yang terjadi dengan dirinya dan Dong-hyuk mulai dari pertemuan pertama mereka di padang pasir, pertanyaan Dong-hyuk tentang pekerjaannya.
Dong-hyuk sedang menerima telepon dari temannya. Bel berbunyi, Dong-hyuk menyuruh Leo membuka pintu. Jin-young tanpa memberi salam langsung masuk dan melontarkan pertanyaan kepada Dong-hyuk “apa itu benar, kamu kesini untuk merebut hotel kami?” tanya Jin-young. Dong-hyuk terdiam”aku akan meneleponmu nanti” ucap Dong-hyuk dan menutup telepon. “darimana kamu mendengar kabar itu?” tanya Dong-hyuk “jawab saja ya atau tidak, apa direktur Kim yang menyuruhmu?jawab Jin-young. Dong-hyuk terdiam “mari kita duduk dan bicara” ucap Dong-hyuk. Jin-young melihat kertas yang sedang dipegang Dong-hyuk dan segera merebutnya. Jin-young mulai membuka lembaran demi lembaran gambar hotel Seoul dan bagian dalamnya “jadi, ini benar, kamu telah memanfaatkanku” tanya Jin-young “Nona Suh, tolong dengarkan aku” ucap Dong-hyuk namun Jin-young malah melemparkan kertas yang dipegangnya ke arah Dong-hyuk

“kamu tahu saya bekerja di Hotel Seoul dan kamu memanfaatkan saya demi semua rencanamu, mengapa harus saya?apa saya terlalu mudah untuk dibodohi atau kamu menganggap saya dapat disogok dengan semua barang pemberianmu yang mahal?kamu pasti sekarang sangat senang.aku tidak tahu semuanya dan saya pikir saya benar-benar bisa jatuh cinta” teriak Jin-young dan mulai menangis “saya tulus mencintaimu” ucap Dong-hyuk “M&A seperti kamu, bahkan kebohonganmu begitu menyentuh, saya tidak mengerti mengapa saya,saya merasa seperti orang bodoh sekarang” ucap Jin-young “saya ingin memberitahumu kebenarannya” ucap Dong-hyuk dan ingin memeluk Jin-young “jangan sentuh saya, dan berikan ini pada gadis yang bisa melakukan apa saja untukmu” ucap Jin-young dan mengembalikan kalung pemberian Dong-hyuk kemudian pergi.

Dong-hyuk tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah kepergian Jin-young. Dong-hyuk memungut kalung yang diberikannya kepada Jin-young dan merobek kertas yang berisi gambar hotel Seoul yang dilemparkan Jin-young padanya.

Manager Oh sangat senang dan berkata kepada cleaning servis akan merekomendasikan mereka dan Manager Lee kepada Nyonya Choi. Manager lee yang kebetulan berada disitu marah “apa maksudmu pujian?teman sedang dalam kesulitan kalian malah senang” ucap Manager Lee (walaupun sering bertengkar dengan Jin-young terutama masalah memperebutkan Tae-jun, diam-diam Son-jung juga perduli terhadap Jin-young). “Manager Lee, hotel kita dalam masalah dan Jin-young adalah mata-mata, kenapa kamu masih membelanya?” ucap Manager Oh “baiklah lakukan apa yang kamu inginkan” ucap Manager Lee kesal dan pergi.
Tae-jun bertemu dengan Manager Lee dan bertanya keberadaan Jin-young. “dia dari villa sapphire tadi, kalau dia sedang marah dia biasanya ada diatas” ucap Manager Lee dan maksud dari diatas adalah Balkon.

Tae-jun sampai di Balkon dan melihat Jin-young sedang duduk. Tae-jun perlahan-lahan mulai mendekati Jin-young dan duduk disampingnya. “kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya, sebelum Manager Oh dan Nyonya Choi mengetahuinya?” tanya Jin-young “aku sudah berusaha memberitahumu, tapi kamu terus menghindar” jawab tae-jun “kamu harusnya menghentikanku, apa kamu senang melihat aku malu, apa kamu senang melihat aku ditipu” ucap Jin-young “tidak, aku hanya takut kamu terluka, mengapa aku harus senang melihatmu seperti ini” jawab tae-jun “pergi” ucap Jin-young “kamu ingin aku pergi?” tanya Tae-jun “ya, kamu sama saja,bagaimana aku bisa bekerja setelah masalah ini, pergi” teriak Jin-young.

Tae-jun akhirnya mengikuti kemauan Jin-young. “Jin-young kamu seperti orang bodoh” teriak tae-jun namun Jin-young dengan cepat menutup telinganya dan tidak ingin mendengar apapun dari tae-jun. Jin-young mulai menangis.
Dong-hyuk datang ke lobby dan bertanya kepada resepsionist keberadaan Jin-young. “dia sedang tidak bertugas sekarang”. Dong-hyuk melihat radio pemanggil dan mulai memanggil nama Jin-young. “anda tidak bisa melakukan ini” ucap Hyun-chul yang kebetulan berada di tempat itu.”kenapa kamu menyentuhku” ucap Dong-hyuk marah dan memelintir tangan Hyun-chul.
Tae-jun tiba-tiba muncul dan mengajak Dong-hyuk bicara empat mata.

Tae-jun : ini jam kerja saya sekarang, tapi saya ingin berbicara dengan kamu sebagai orang biasa (Tae-jun melepas papan namanya). Sudah cukup Tuan Shin Dong-hyuk meskipun uang dan bisnis yang penting, kamu tidak bisa melakukan hal ini pada Jin-young, dia adalah seorang gadis yang lugu dan sederhana, jika kamu menginginkan Hotel Seoul sebaiknya berhadapan langsung denganku
Dong-hyuk :apakah kamu kira Hotel adalah tujuan saya, saya sangat penasaran Tuan Han Tae-jun, bagaimana kamu bisa mengetahui tentang latar belakang dan pekerjaan saya?ini pertama kalinya dalam hidupku melihat sebuah hotel yang ingin tahu banyak tentang tamunya.
Tae-jun : jadi, apakah demi Jin-young? Saya tidak perlu melakukan apapun untuk mencari tahu tentang anda Tuan Shin Dong-hyuk
Dong-hyuk: jadi, kamu tahu kartu apa yang sedang saya pegang
Tae-jun :kecuali dalam hatimu
Dong-hyuk:kamu tinggal di Las vegas sebelumnya kan?kamu harus tahu aku tidak akan menyerah.
Tae-jun :mungkin bagimu ini hanya permainan kecil, tapi bagiku Hotel ini adalah kehidupan 1200 staff, kamu hanya bisa mempermainkan perasaan wanita, tapi bagi saya…..
Dong-hyuk : apakah kamu mengatakan wanita juga bagian dari permainan ini?saya tidak tertarik untuk membahas kehidupan para staffmu, saya disini untuk menang.apakah Nona Suh Jin-young juga bagian dari taruhan ini?jika kamu ingin bertarung denganku sebaiknya kamu bersiap-siap.

Jin-young duduk terdiam di ruang ganti. Semua orang memperhatikannya namun Jin-young terlihat sama sekali tak perduli. Mi-hee datang dan mulai mencari masalah dengan Jin-young dengan menuduhnya bekerjasama dengan Dong-hyuk. Jin-young hanya terdiam. Manager Lee tiba-tiba datang dan mulai memarahi Mi-hee yang mengganggu Jin-young. “pergi” ucap Son-jung. Son-jung duduk disamping Jin-young dan menanyakan keadaannya “apa kamu baik-baik saja?” tanya Son-jung “senior, apa kamu bisa membelikanku minum?” tanya Jin-young.

Tuan park melihat buku yang terletak di meja Yun-hee dan semuanya tentang hotel. Begitu Yun-hee masuk, Tuan Park mulai bertanya kenapa Yun-hee mempelajari tentang perhotelan. “aku yang akan menggantikan ayah daripada ayah memberikannya kepada orang lain,jika ayah mengizinkanku bekerja kembali di hotel aku akan mengurus semua bisnismu” “hentikan omong kosongmu, dan jangan lupa dengan janji makan malam kita” ucap Tuan Park.

Dong-hyuk mendatangi apartemen Jin-young dan menelepon ke rumahnya namun tidak ada yang mengangkat. “apa kamu mencari unnie Jin-young?aku tinggal bersama unnie” tanya Jenny yang muncul tiba-tiba “aku Shin Dong-hyuk” “aku tahu, kamu berada di rumah pada hari ulang tahun Unnie, kamu memberikannya kalung mahal” ucap Jenny “ya, saya mencari Jin-young namun dia tidak ada, apa kamu tahu dimana dia?” “saya tidak bisa memberitahukanmu” ucap Jenny ketus “kenapa?” tanya Dong-hyuk “karena saya tidak mau, hanya itu jawabanku, selamat tinggal”ucap Jenny dan meninggalkan Dong-hyuk sendirian.

Son-jung dan Jin-young minum-minum bersama. Mereka saling mengibur karena mereka sama-sama terluka oleh cinta. Jin-young yang terluka karena sudah menunggu Tae-jun selama 3 tahun dan juga dibohongi oleh Dong-hyuk yang mulai dicintainya sementara Son-jung yang tidak pernah merasakan pacaran dan cintanya tidak pernah berbalas oleh Tae-jun.
Dong-hyuk terus menunggu Jin-young di depan apartemennya. Leo menelepon dan mengabarkan kalau dia punya janji makan malam dengan Tuan Park.
Dong-hyuk sampai di restoran tempat janjiannya dengan Tuan Park. Dong-hyuk tersenyum melihat Yun-hee. “oh, ayah keluar sebentar, dia sudah menunggumu daritadi” ucap Yun-hee “kamu telihat sangat ceria sejak terakhir kali kita bertemu” ucap Dong-hyuk “anda juga, terlihat begitu lelah, pasti anda bekerja sangat keras” ucap Yun-hee. Yun-hee mulai akrab dengan Dong-hyuk dan bercerita kalau dia sekarang bekerja di sebuah hotel. “hotel?” tanya Dong-hyuk “ya, hotel Seoul meskipun hanya sementara tetapi saya sangat senang, saya berharap bisa terus bekerja disana dan belajar banyak hal tetapi ayah melarangku, jadi saya boleh meminta bantuanmu?” tanya Yun-hee “katakan” ucap Dong-hyuk “ayah tidak akan mendengarkanku, tapi dia pasti akan mendengarkanmu” ucap Yun-hee “apakah ada seseorang yang kamu cintai di hotel?” tanya Dong-hyuk “ya, bagaimana kamu tahu” jawab Yun-hee sedikit terkejut “aku bisa melihat dari tatapan matamu” ucap Dong-hyuk.

Ucapan Dong-hyuk terhenti karena Tuan Park sudah kembali. Tuan Park mulai menanyakan tentang Hotel Seoul dan bercerita kalau Yun-hee sangat tertarik dengan bisnis perhotelan dan ingin mengirimnya ke luar negeri. Dong-hyuk menyetujui usul Tuan park namun lebih baik jika Yun-hee belajar dasar-dasarnya dari Hotel Seoul terlebih dahulu.
Yun-hee sangat berterima kasih pada Dong-hyuk dan mengatakan bagaimana cara membayar semua kebaikan Dong-hyuk. “300 mawar” ucap Dong-hyuk dan tersenyum.
Dong-hyuk tidak bisa tertidur dan mengirimkan email kepada Jin-young.

“maaf sudah membuatmu bersedih”.
Jin-young dan Son-jung sampai di sebuah hotel. Son-jung berkata kepada Jin-young saatnya untuk kita bersenang-senang dan dilayani dengan baik seperti yang kita lakukan kepada tamu. Jin-young dan Son-jung yang notabene bekerja di hotel mulai mengeluhkan tentang kamar yang bau karena habis di cat, bedcover yang belum dibalik, bantal yang kurang.

Begitu pelayan pergi mereka mulai membanding-bandingkan Hotel Seoul dengan hotel yang mereka tempati sekarang.
Yong-jae terus menghubungi Hp Yun-hee namun tidak ada jawaban. Yong-jae memutuskan mendatangi teman Yun-hee dan menanyakan kabar Yun-hee. Eun-ja mengatakan tidak tahu dan akan mengabari jika Yun-hee menelepon. Eun-ja menyuruh Yong-jae membeli beberapa barang yang ada di toko Eun-ja dan hal itu memberi sebuah ide kepada Yong-jae.

Young-jae datang ke rumah Yun-hee dan menyamar sebagai kurir yang mengantarkan hadiah dari Profesor Choi Young-jae(wkwkwkwk). Yun-hee mulai bertanya tentang kabar karyawan yang lain dan tentunya GM. Yun-hee juga memberitahukan kepada Yong-jae kalau dia bisa kembali bekerja karena ayahnya sudah mengizinkannya kembali bekerja, Yong-jae sangat senang mendengarnya dan kembali bersemangat.
Tae-jun ke ruangan para Manager dan menanyakan tentang Jin-young dan Son-jung. Manager Oh menjawab kalau Jin-young mungkin terlalu malu untuk datang ke hotel dan Son-jung mungkin sedang bersamanya sekarang.

Jin-young dan Son-jung sedang asyik menikmati tidur mereka dan tidak menyadari kalau sekarang sudah pukul 12 siang. Mereka berlari di sepanjang koridor hotel dan dengan cekatan ke meja resepsionist membayar tagihan kamar. Resepsionist berkata kalau kartu kredit Son-jung tidak dapat dipakai karena sudah mencapai batas untuk bulan ini, dan akhirnya Jin-young yang membayarnya.
Sepanjang perjalanan ke ruang ganti Hotel Seoul Jin-young dan Son-jung tidak berhenti berdebat mengenai pembayaran tagihan kamar, karena awalnya Son-jung yang harusnya membayar bukan Jin-young.

Son-jung dan Jin-young berhenti begitu melihat Dong-hyuk yang sudah lama menunggu Jin-young di depan pintu masuk menuju ruang ganti. “kamu tidak mengangkat telepon dan aku sangat khawatir, aku tahu kau sangat marah tapi tolong dengarkan penjelasanku” ucap Dong-hyuk “tidak ada yang perlu dijelaskan” ucap Jin-young “bisakah kita bicara?” tanya Dong-hyuk berusaha membujuk Jin-young “apa ini?meskipun kamu tamu VIP kami, kau sudah terlalu jauh bertindak, apa kamu pikir dapat mempermainkan perasaan staf hotel kami, mari kita pergi” ajak Son-jung.

“Nona Suh Jin-young, tunggu, tolong dengarkan aku” teriak Dong-hyuk dan menarik Jin-young. Dong-hyuk menutup pintu dan menghancurkan tombol untuk membukanya. “Jin-young” teriak Son-jung sambil memukul-mukul kaca dan mulai mencari bantuan.

Jin-young: apa yang kamu inginkan
Dong-hyuk :aku tidak perlu interupsi, aku hanya ingin berbicara dengan kamu
Jin-young : kamu tidak dapat mengubah apa-apa dengan melakukan hal ini
Dong-hyuk : aku telah cukup mengerti, aku datang kesini karena Hotel Seoul tetapi saya disini terutama karena kamu!
Jin-young : kamu tidak perlu menyangkal kebenaran
Dong-hyuk : Jin-young, tolong dengarkan aku…
Jin-young :aku tidak mau
Dong-hyuk :lihat aku dan jangan perdulikan mereka, lihatlah mataku!yang kamu butuhkan…. Adalah untuk mendengarkan aku!tidak perduli apa yang telah kamu dengar, tolong hanya dengar aku saja!tutup telinga dan matamu dan hanya mendengarkan aku saja, Shin Dong-hyuk.apakah aku satu-satunya dimatamu sekarang?
Jin-young : (mengangguk)
Dong-hyuk : aku mencintaimu, Jin-young

Petugas datang dan mulai membuka pintu, Son-jung masuk dan memanggil Jin-young “ayo Jin-young”. Jin-young menatap Dong-hyuk dan berjalan perlahan-lahan meninggalkan Dong-hyuk yang terpaku menatap kepergian Jin-young.

“apa kamu baik-baik saja?” tanya Son-jung namun Jin-young hanya terdiam.
Dong-hyuk sampai di villa Sapphire dan mendapati Leo berdiri di depan pintu dan menunggunya dengan koper disampingnya “Leo, apa yang terjadi?” tanya Dong-hyuk “kita diusir keluar. 3 sampai 4 karyawan hotel masuk dan membuang semua koper keluar.ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya diusir keluar dari Hotel, semua karena anda” ucap Leo.



Friday, March 25, 2011

Alasan Drama Korea Lebih disukai

Annyeong Chingu....
kali ini aq akan ngebahas kenapa sich aq dan mungkin kalian semua suka bahkan sangat suka nonton drama Korea....
langsung aja ya.

1. Episode
Drama Korea rata-rata mempunyai panjang episode 16-25 episode. Kalaupun ada yang lebih dari 25 episode itupun jarang banget, contohnya aja seperti drama korea Cruel Temptation yang sekarang sedang tayang di Indosiar.

2. Jalan cerita
Jalan cerita sangat menentukan suatu drama ataupun film. Dan itulah yang terjadi dengan drama korea. Jalan ceritanya tidak berbelit-belit, gampang dicerna,membuat setiap yang menontonnya semakin penasaran apa yang akan terjadi lagi selanjutnya dan menguras emosi yang menontonnya. Bisa membuat kita tertawa bahkan bercucuran air mata.
3. Pemain
Para pemain menjadi penentu suatu drama korea dapat diterima oleh masyarakat atau tidak. Pihak produksi pasti akan memilih artis dan aktor yang memiliki wajah yang bagus karena bisa mendongkrak rating dari drama tersebut.
4. Apa adanya
Selain memiliki wajah yang menarik para pemain juga memiliki akting yang bagus. Mereka tidak takut untuk terlihat jelek di depan kamera dan tampil apa adanya tanpa akting yang dibuat-buat. Dan satu lagi, aku salut banget dengan makeup artisnya. Kemarin baru aja nonton drama korea My Princess, heran dech liat mukanya Kim Tae-hee yang kinclong banget dan oppa Seung Song-hon yang tambah cakep aja.

5. Romantis
Setiap yang menonton drama korea pasti akan mengatakan setuju. Coba saja lihat drama Korea Boys Before Flowers saat Gu Jun Pyo rela terjun ke kolam renang demi menyelamatkan Jan di wanita yang dicintainya atau saat Hyun Bin rela bertukar tubuh demi Ra-im agar Ra-im bisa hidup kembali. Kadang tanpa kita sadari air mata sering menetes dan bahkan sampai hidung meler menyaksikan kekuatan cinta mereka.
6. Lokasi
Sebut saja drama korea Winter Sonata yang melakukan proses syuting di Nami Island dan tanpa sengaja sekarang Pulau Nami menjadi terkenal sebagai salah satu obyek wisata hingga saat ini. Atau Memories in Bali yang jauh-jauh syuting hingga ke pulau dewata bali dan masih banyak lagi.

7. Soundtrack
Tidak lengkap rasanya nonton drama korea tanpa diiringi alunan suara dari penyanyi terkenal ataupun instrumen melodi yang semakin membuat kita jatuh cinta dengan drama korea. Dan tidak tanggung-tanggung Soundtrack yang mengiringi suatu drama bisa lebih dari 10.
8. Sarat Makna
di setiap drama korea pasti terdapat pelajaran yang bisa kita petik. Seperti drama korea Baker King Kim Tak-goo dimana dia selalu saja disakiti, tetapi tidak mempunyai niat sedikitpun untuk membalas dendam dan berusaha untuk meraih cita-citanya setinggi langit walaupun badai menerpa.

9. Benda kenangan
Sebut saja drama korea Princess Hours 2 dimana Young-sun selalu membawa boneka pemberian Kang-hoo kemanapun dia pergi atau Hani di drama korea Playfull kiss yang selalu menyimpan surat cinta yang diberikannya kepada Baek Sung-jo namun ditolak karena Ha ni salah menulis.


10. Mellow dan Menghibur
Drama Korea pasti selalu dibumbui dengan adegan-adegan yang lucu dan menghibur tidak perduli dramanya sad ending atau happy ending. Itulah yang membuat para penonton tidak bosan untuk menontonnya.

[Sinopsis] Hotelier episode 10



Episode 10 : Dia Yang ada di hatimu

Dong-Hyuk perlahan-lahan mulai mendekat ke arah Jin-Young. Jin-young reflex menunduk “mianhae, aku tidak bisa menerima semua ini”ucap Jin-young. Sementara itu Jenny terus melihat ke arah Tae-jun dan mulai khawatir. “kau hanya dibayang-bayangi oleh cinta” ucap Dong-hyuk “aku tidak tahu…. Tapi” ucap Jin-young ragu-ragu “aku akan menunggumu, selamat malam, selamat ulang tahun” jawab Dong-hyuk dan berlalu pergi

Jin-young bersandar di dinding, Koki Noh memerintahkan menyalakan lampu. Jin-young terkejut, serba salah dan malu apalagi dengan tatapan semua orang. “selamat ulang tahun Manager Suh” ucap semuanya bergantian.Tae-jun berdiri dan hendak mengeluarkan kado yang sudah dibelikannya untuk Jin-young. Tae-jun mengurungkan niatnya begitu melihat sebuah kalung sudah melingkar di leher Jin-young yang diyakininya adalah kado dari Dong-Hyuk, apalagi hadiah yang sudah disiapkannya tidak sebagus yang diberikan Dong-hyuk. “Saengil chukkayo, Manager Suh” ucap Tae-jun.

Jin-young mengejar Tae-jun hingga ke bawah “Tae-jun tolong jangan pergi seperti ini, aku merasa tidak enak” ucap Jin-young berusaha menghentikan Tae-jun “aku baik-baik saja” ucap Tae-jun “apa kau marah?”tanya Jin-young lagi “tidak, aku tidak marah” jawab Tae-jun “benarkah?” tanya Jin-young berusaha meyakinkan “benar” jawab Tae-jun “jika itu masalahnya…..” ucap Jin-young namun ucapannya dipotong Tae-jun “kalungnya cocok denganmu, itu pasti sangat mahal” ucap Tae-jun memuji tetapi sebenarnya maksud dari ucapannya adalah menyindir Jin-young “oh, ini…. Aku tidak tahu berapa harganya” ucap Jin-young dan memegang kalungnya “itu hadiah?” tanya Tae-jun lagi.

Jin-young mengangguk “kau sungguh tidak marah kan?” “aku sama sekali tidak marah, aku baik, apa kau tidak merasa baik?” tanya Tae-jun “ah, tidak,tentu aku juga baik, apa ada masalah?” tanya Jin-young “tidak, sama sekali tidak ada masalah, aku senang melihat bahwa…kau terlihat baik-baik saja” ucap Tae-jun “Tae-jun aku senang memilki teman yang baik sepertimu, aku harap kita bisa berteman selamanya”ucap Jin-young, Tae-jun terdiam dan mengangguk “ayo berjabat tangan” ucap Jin-young dan mengulurkan tangannya “hentikan” ucap Tae-jun tegas dan berjalan pergi meningglakan Jin-young yang terpaku menatap kepergian Tae-jun.

“Jenny ini sudah larut, pergilah tidur” ucap Jin-young begitu masuk kembali ke rumah. Jenny tidak memperdulikan perkataan Jin-Young dan melanjutkan membersihkan rumah. “aku bilang tidurlah, tetangga nanti akan terganggu” teriak Jin-young. Jenny yang kesal membanting vacuum cleaner yang dipegangnya “ini hadiah dari paman Tae-jun” ucap Jenny memberikan sebuah kotak kepada Jin-young dan masuk ke kamar. Jin-young merasa bersalah dan menggenggam erat kado pemberian Tae-jun.
Yun-hee sedang sibuk melipat serbet dan tiba-tiba berhenti begitu mendengar alunan lagu yang berasal dari Restoran hotel. Yun-hee bergegas ke restoran dan melihat Tae-jun yang sedang memutar lagu dalam kegelapan. Yun-hee mendekati Tae-jun. Tae-jun heran karena sudah selarut ini Yun-hee belum pulang. Yun-hee menjelaskan kalau dia harus melipat serbet sebagai hukuman karena sudah memecahkan piring tadi pagi.

“apa kau bisa membuat cocktail?” tanya Tae-jun “cocktail, tidak bisa.apa kau bisa membuatnya?” tanya Yun-hee “iya, apa mau kuajari,”. Tae-jun mulai mengajari Yun-hee cara membuat cocktail dan menjelaskan kalau dia bisa membuatnya sewaktu bekerja paruh waktu di Las vegas. Tae-jun mulai menjelaskan nama-nama Cocktail yang sudah dibuatnya dan salah satu cerita asal muasal nama cocktail.
“saat Meksiko dan America memutuskan mengakhiri perang mereka, jenderal Amerika mengunjungi Raja Meksiko untuk menandatangani perjanjian perdamaian. Puteri sang raja yang adalah putri Meksiko mentraktir Jenderal untuk minum semacam anggur campuran, Jendral sangat terkejut karena rasanya sangat enak. Nama puteri itu adalah coctel” ucap Tae-jun “karena itu campuran anggur disebut cocktail, apa yang terjadi pada mereka kemudian?apa putri cocktail jatuh cinta pada Jendral?” tanya Yun-hee penasaran “aku tidak tahu kelanjutan ceritanya” jawab Tae-jun “bagaimana jika GM adalah Jenderal tersebut?” tanya Yun-hee lagi “ayahmu tidak akan berikan restunya” jawab Tae-jun “kau tidak punya kepercayaan diri?” ucap Yun-hee dan memandang Tae-jun, Tae-jun pun melakukan hal yang sama menatap Yun-hee “tidak akan ada yang memaafkan cinta seperti ini” jawab Tae-jun

“kau perlu seseorang untuk berikan restu untuk cintamu. Aku sudah dengar kau pergi ke ulang tahun Manager Suh Jin-young malam ini, aku juga dengar tentang hubungan masa lalu kalian, semuanya itu tidak penting bagiku” ucap Yun-hee “ayo kuantar kau pulang” ajak Tae-jun “tidak perlu, jika kau ingin sendirian aku akan pergi, maaf aku sudah mengganggumu, aku datang sendiri ke hotel di hari hujan begini, aku juga datang sendiri ke kantormu dan malam ini juga aku datang mencarimu, aku harap suatu hari nanti kau yang datang mencariku, apa aku terlalu serakah?” tanya Yun-hee dan tersenyum, Tae-jun mengangguk “nikmati musiknya dan istirahatlah” ucap Yun-hee dan pergi. Tae-jun memandangi minuman cocktail yang dibuatnya.

Manager Lee yang masih marah pada Tae-jun melampiaskan kekesalannya kepada bagian cleaning servis. Manager lee mengumpulkan mereka dan mulai mengomel tentang kerja mereka yang tidak beres dan keluhan para tamu. Manager lee juga marah-marah kepada Juniornya yang asyik mengobrol di saat jam kerja.

“Hey, apa ini” ucap Manager Lee melihat seikat bunga terletak di meja kerjanya “siapa pengirimnya?ah….. pasti GM, ya ampun dia pasti minta maaf karena melupakan kencan kami, dia kalahkan alergi serbuk sarinya demi mengirimi aku seikat bunga” gumam Manager Lee senang. Manager lee mulai memencet nomor telepon “Halo, GM, ini seon-jeong, aku sudah menerimanya, terima kasih banyak. Ah…. Berhenti berpura-pura tidak perduli aku tahu apa yang kau lakukan, bagaimana aku menggambarkan perasaanku sekarang, seperti dipukul oleh tongkat di kepala, ah tidak, terasa sedikit grogi” “Manajer Lee, aku minta maaf atas kejadian semalam, akan tetapi aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, ah tunggu sebentar……” ucap Tae-jun dan mengangkat telepon yang satu “apa semua orang sudah siap untuk rapat?ayo bertemu di ruang pertemuan. Apa?” Tae-jun kembali berbicara dengan manager lee “maaf, manager Lee, aku harus pergi” ucap Tae-jun dan menutup teleponnya.

Manager Lee sangat senang dan tidak menyadari kehadiran Manager Oh dibelakangnya. “Nn Lee kau suka bungaku?” tanya Manager Oh. Sontak Manager lee kaget dan melempar bunga pemberian Manager Oh ke arahnya. Wkwkwkwk.
Leo bertanya kepada Dong-Hyuk kenapa sampai sekarang mereka belum bertindak sama sekali merebut hotel Seoul padahal mereka sudah susah payah mendapatkan saham hotel Seoul dan dana dari Tuan Park sudah disiapkan. Dong-hyuk menyuruh leo untuk bersabar karena mereka pasti akan bertindak kalau waktunya sudah tiba. Leo berusaha mencari tahu kenapa Dong-hyuk bersikap seperti ini “Bos, aku tahu kau sudah jatuh cinta pada gadis itu , tetapi kita sudah bersama lama sekali, bagaimana kau bisa bilang aku tidak perlu tahu dan terus menunggu, apa yang sudah dia lakukan padamu?” tanya Leo “pekerjaan adalah pekerjaan, cinta adalah cinta, kau tidak perlu berspekulasi” jawab Dong-hyuk dan meneruskan membaca berkas-berkas “cinta, ada apa denganmu Bos, apa kau kembali ke masa remajamu, cinta apa itu?hanya untuk seorang wanita pekerja hotel” ucap leo .

Dong-hyuk marah dan menyuruh Leo untuk tidak menjelek-jelekkan Jin-young dan melemparkan berkas-berkas yang dipegangnya ke arah leo. “Bos, kau tidak pernah begitu marah, tak perduli apapun yang aku katakan tentang wanita lain, kau benar-benar sudah jatuh cinta padanya. Jika kau tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan sekarang, sudah waktunya untuk kau berhenti” ucap Leo.
Bel berbunyi dan Dong-hyuk menyuruh leo membuka pintu. Petugas hotel datang membawakan sarapan pagi untuk mereka. Begitu pelayan pergi, bel kembali berbunyi dan leo mengira kalau petugas hotel datang untuk meminta tips. Leo dengan malas-malasan membuka pintu dan terkejut melihat Jin-young yang datang.

Jin-young datang untuk memberikan hadiah balasan atas semua kebaikan Dong-hyuk. “apa ini?” tanya Dong-hyuk dan menerima sebuah kotak dari Jin-young “ini sebuah pena, kau bisa menggunakannya untuk menandatangani dokumen” jawab Jin-young dan tertawa.
Tae-jun sedang berbincang-bincang dengan Manager Yu mengenai masalah meja snoker yang sudah disiapkan atas saran Manager Oh. Jin-young datang dan berusaha berbicara kepada Tae-jun kalau dia sudah mengenakan kalung pemberian Tae-jun. Tae-jun tidak memperdulikan Jin-young dan terus berjalan ditemani Manager Yu dan para karyawan lainnya melihat lokasi rekonstruksi hotel.

Jin-young terus mengejar Tae-jun hingga ke taman “kenapa kau mengikutiku, kembali bekerja?” tanya Tae-jun “aku ingin katakan kalau aku sudah menerima kalung pemberianmu, ini sangat indah , lihat….” Ucap Jin-young dan terus memperlihatkan kalung pemberian Tae-jun yang sedang dipakainya. Tae-jun terdiam dan kembali berjalan, dan Jin-young tetap mengikutinya “kau punya banyak uang, kau harusnya tidak membuang uangmu untuk membelikanku hadiah ini “jangan cemas itu hanya barang murah, aku tidak ingin melihat staff bermalas-malasan pada saat jam kerja” ucap tae-jun. Raut wajah Jin-young yang semula ceria berubah menjadi ketus mendengar ucapan Tae-jun. “kau pikir aku punya hal lain untuk dikerjakan, aku merasa tidak enak sejak semalam, aku datang untuk menyemangatimu, kenapa kau begitu terhadapku, kau cemburu kan?”tanya Jin-young “cemburu, sama sekali tidak!kita sudah tidak berkencan lagi, lagipula aku tidak istimewa di hatimu sekarang dan teman tidak cemburu” ucap Tae-jun “tapi tatapanmu sangat aneh kepadaku” tambah Jin-young “kembalilah bekerja” ucap Tae-jun dan meninggalkan Jin-young yang masih kesal.

Jin-young melepaskan kalung pemberian Tae-jun dan melemparkannya ke tanah. Jin-young berpikir dan mulai mencari kalung pemberian Tae-jun di rerumputan dengan malas-malasan.
Tuan Park datang ke Hotel Seoul dan melihat tempat tinggal Yun-hee. Tuan Park menyuruh anak buahnya untuk membawa Yun-hee kembali apapun yang terjadi dan dengan cara apapun.
Anak Buah Tuan Park datang ke restoran dan mulai memesan makanan. Mereka juga menyuruh pelayan untuk memanggil Yun-hee kesini.

“Nona Kim, saya Jung, asisten khusus direktur Kim. Direktur ingin anda kembali” ucap anak buah Tuan Park begitu Yun-hee datang ke meja mereka “kau membuang-buang waktumu, katakan pada ayah aku tidak akan kembali” jawab Yun-hee tegas “tolong pergilah denganku sebelum saya menggunakan kekerasan” “lupakan” ucap Yun-hee dan pergi.
Yun-hee berpapasan dengan manager Yu yang melihat Yun-hee berbicara dengan tamu. “Nona Kim Yun-hee, ada apa?apa anda bersitegang dengan tamu?” tanya manager Yu “tidak, bukan apa-apa” jawab Yun-hee dan kembali bekerja.
Teman-teman Yun-hee mulai bertanya ada apa dengan Yun-hee dan tamu tersebut. Yun-hee berusaha meyakinkan temannya kalau semuanya baik-baik saja dan dia memang memiliki hutang yang banyak dengan mereka makanya mereka mencarinya sampai ke Hotel.
Anak Buah Tuan Park mulai mencari masalah dan mengatakan kalau di dalam makanan terdapat rambut. Manager Yu meminta maaf dan berusaha menjelaskan kalau itu tidak mungkin terjadi karena Hotel Seoul sangat menjaga kebersihan dan menyuruh pelayan restoran mengambilkan makanan yang baru lagi di dapur.

Salah satu pelayan hotel bertanya pada Koki Lee tentang masalah rambut yang terdapat pada makanan. Koki Lee bersikeras tidak mungkin ada rambut di makanan karena mereka semua memakai topi khusus. Koki Noh yang mendengar perdebatan Koki lee dan pelayan restoran menyuruh menyiapkan makanan yang baru dan mengantarkannya kembali kepada tamu.
Anak Buah Tuan Park tidak berhenti sampai disitu dan terus mencari masalah. Kali ini mereka mengeluh tentang makanan yang terlalu keras dan lebih cocok sebagai sampah. Manager Yu lagi-lagi menyuruh dapur menyiapkan makanan baru. Koki Lee kembali menolak namun karena perintah dari Koki Noh, Koki Lee akhirnya menurut juga.

Koki Noh membawa sendiri makanannya keluar dan mengantarkannya kepada tamu ditemani Koki Lee. Anak buah Tuan Park kembali bertingkah dan memuntahkan makanannya ke piring, tidak cukup sampai disitu dia juga menyiramkan air ke muka Koki Noh.

Yun-hee yang tidak terima Koki Noh diperlakukan seperti itu menyiramkan air juga ke wajah anak buah Tuan Park. Anak buah Tuan Park tidak terima dan memanggil temannya yang lain dan mereka mulai mengobrak abrik restoran. Koki Lee yang daritadi berusaha bersabar akhirnya turun tangan dan perkelahian tidak bisa dihindarkan.
Jin-young mendapat laporan kalau di restoran terjadi masalah dan bergegas ke restoran ditemani Yong-jae.

Yong-Jae melihat Yun-hee dalam bahaya akhirnya ikut berkelahi juga. Jin-young bingung ingin berbuat apa-apa.

Tae-Jun yang sedang tertidur terbangun mendengar laporan jika di restoran terjadi perkelahian. Nyonya Choi juga mendapat laporan yang sama dari Jin-young dan Soon-jung. Tae-jun masuk dalam ruangan Nyonya Choi “bagaimana?” tanya Nyonya Choi “saya baru saja menerima berita, saya tidak yakin, saya akan ke kantor polisi dan mengecek” jawab Tae-jun “ya, usahakan mencari solusi dan mengeluarkan mereka secepat mungkin” ucap Nyonya Choi khawatir apalagi Yong-jae dan Koki Noh ikut ditahan juga.

Koki Lee sangat kesal apalagi melihat keakraban antara polisi dan tamu yang menyebabkan keributan di hotel. Koki Lee mendekat ke Koki Noh dan meminta tolong untuk merahasiakan kalau dia dulu juga pernah ditahan karena kasus pemukulan sebelum dia menjadi Koki. Koki Noh mengerti dan memerintahkan kepada yang lain untuk diam jika ditanya hal yang berkaitan dengan Koki Lee.

Manager Yu dan Manager Oh tidak berhenti memarahi dan menasehati Yun-hee karena sikapnya yang kelewatan terhadap tamu. Apalagi Yun-hee diterima kerja di restoran hotel karena bantuan Han Tae-jun yang notabene seorang GM di hotel Seoul. Tae-jun datang dan berusaha membela Yun-hee. Manager Oh mengerti dengan apa yang terjadi dan terus menyudutkan Tae-jun dengan menyinggung Yun-hee yang sudah direkomendasikannya.
Yun-hee berlari dan tidak ingin melihat adu mulut antara Tae-jun dan Manager Oh. Tae-jun yang melihat Yun-hee pergi akhirnya lebih memilih mengakhiri adu mulut dengan Manager Oh dan pergi meninggalkan Manager Oh daripada memperkeruh suasana.
Jin-young yang melihat Yun-hee di kamar ganti mendekatinya dan mulai bertanya tentang pria tadi yang sudah menyebabkan masalah di restoran hotel. “siapa orang-orang tadi?” tanya Jin-young “maaf, ini masalah pribadi jadi saya tidak bisa menjelaskannya” jawab Yun-hee “pribadi?Polisi baru saja menelepon dan mereka menolak bernegosiasi, Yong-jae, staf koki dan yang lainnya akan ditahan semalaman, apa anda masih menganggap ini masalah pribadi anda” ucap Jin-young tegas “maaf, saya akan menyelesaikan masalah ini” ucap Yun-hee “bagaimana kau bisa menyelesaikannya” teriak Jin-young . Mi-hee yang berada di dekat Yun-hee berusaha membela Yun-hee dan mengatakan kalau Yun-hee sudah dimarahi oleh Manager Oh dan Manager Yu, dan sekarang Manager Suh juga ikut memarahinya. Jin-young yang kesal dengan sikap Yun-hee ditambah dengan celotehan Mi-hee menyuruh Mi-hee pergi dan tidak ikut campur.

“Yun-hee siapa lagi yang tahu anda tinggal di hotel?” tanya Jin-young lebih tenang. Yun-hee yang daritadi menunduk mengangkat kepalanya “jadi ini yang membuat anda marah, apa yang ingin anda tahu?GM yang mempekerjakan saya atas permintaan Yong Jae” ucap Yun-hee tegas “apa maksudmu?” tanya Jin-young tidak mengerti “Manager Suh bisa bekerja di Hotel Seoul kenapa saya tidak, anda mengenal Tae-jun kenapa saya tidak?” ucap Yun-hee “Tae-jun?” tanya Jin-young heran “ya, dia selalu membantu saya bila saya kesulitan jadi saya tidak akan membiarkannya mendapat kesulitan jadi saya akan mencari solusinya” jawab Yun-hee berusaha memancing emosi Jin-young. Jin-young hanya bisa terkejut mendengar ucapan Yun-hee.
Tae-jun bertemu dengan Mi-hee di depan kamar ganti dan menanyakan keadaan Yun-hee. Mi-hee menjawab kalau Yun-hee sekarang sedang dimarahi oleh Manager Suh. Pada saat yang bersamaan Jin-young keluar dan emosinya bertambah melihat Tae-jun dan terus mengomel.

Tae-jun yang tidak tahan dengan omelan Jin-young menyuruh Jin-young diam “aku sudah sangat lelah, mungkin kita tidak akan menggaji para Staf, Bank tidak meminjamkan uang pada kita, ditambah dengan masalah ini sekarang. Jika kau seperti ini siapa lagi yang akan membantuku?” ucap Tae-jun . Jin-young terdiam mendengar ucapan Tae-jun dan menatap wajah Tae-jun yang semakin terlihat tua, dalam pikiran Jin-young tidak mudah bagi Tae-jun menghadapi semuanya sendirian “aku mengerti, pergilah ke kantor polisi sekarang”.
Jin-young mengantar Tae-jun mendapatkan taxi. Di Lobby secara tidak sengaja mereka bertemu dengan Dong-hyuk. Dong-hyuk meminta izin menggunakan telepon dan mesin foto kopy karena ada hal penting yang harus dilakukannya. Tae-jun yang mengerti menyuruh Jin-young mengantar Dong-hyuk meskipun di dalam hatinya cemburu melihat kedekatan mereka.

Dong-hyuk mulai menelepon temannya di amerika dan keget mendengar jika Eric sudah berada di Korea. Dong-hyuk kembali menelepon Leo dan memarahinya karena tidak memberitahu kedatangan Eric ke korea dan menyuruh Leo menyiapkan data sebelum jam 7 pagi. Jin-young yang berada tepat disamping Dong-hyuk terkejut mendengar Dong-hyuk yang biasanya sopan dan ramah berubah menjadi pemarah. Dong-hyuk meminta maaf dan meminta tolong menyiapkan ruang rapat sebelum jam 8 pagi. Jin-young mengiyakan “akan saya usahakan, saya takut jika anda juga marah kepada saya”. Dong-hyuk tertawa mendengar ucapan Jin-young.
Tae-jun akhirnya sampai di kantor polisi dan memberikan makanan kepada Koki Noh dan yang lainnya. Koki Noh memberi saran agar tae-jun hati-hati karena mereka dari awal memang sengaja melakukannya. “jangan pernah menyetujui syarat dari mereka” tambah Yong-jae.
Tae-jun berusaha berbicara dengan polisi agar bisa bernegosiasi dan membayar ganti rugi atas apa yang terjadi. Namun anak buah Tuan Park tidak mau melakukan negosiasi dan berniat membawanya hingga ke pengadilan.

Anak buah Tuan Park akan membebaskan mereka dengan syarat Yun-hee harus dikeluarkan dari pekerjaannya. “apa anda tahu, Yun-hee adalah anak dari Tuan Kim Man Bok, pemilih Han gang Trading, Tuan Park menyuruh saya membawanya pulang karena tidak ingin melihat Yun-hee menjadi pelayan” “saya tidak bisa menyutujui permintaan anda, Nona Kim Yun-hee sekarang adalah pegawai kami, jadi kami tidak bisa memecatnya kecuali dia sendiri yang mengundurkan diri” jawab tae-jun tegas. “bukankah anda GM?atau anda lebih memilih mereka dikurung di penjara selama 6 bulan” ucap anak buah Tuan Park dengan nada sedikit mengancam dan pergi.
Yun-hee datang ke kantor polisi dan melihat Tae-jun berbicara dengan anak buah ayahnya. Tae-jun dan Yun-hee saling bertatapan.

“ini semua salahku, semua menderita karena aku” ucap Yun-hee sedih “kita sering menjumpai banyak orang di hotel, tidak ada seorang pun yang akan menyalahkanmu, jangan menyalahkan diri anda” ucap Tae-jun berusaha menenangkan Yun-hee “kata-kata anda semakin membuat saya merasa bersalah” ucap Yun-hee “mengapa anda menyembunyikan kebanaran, anda takut tidak akan mendapatkan pekerjaan, presiden dapat memecat anda jika tahu semua ini” ucap Tae-jun “aku, apakah saya harus benar-benar pulang, tapi saya belum menghapal semua menu, syaa hanya menghapal nama anggur santa marie saja, ahhhh. Kenapa udaranya begitu dingin” ucap Yun-hee dan mulai meneteskan air mata. Tae-jun terdiam dan melihat ke arah Yun-hee yang mulai menangis.

Jin-young yang sedang tertidur di meja resepsionist mendapat telepon dari Tae-jun kalau para staff sudah dibebaskan. Jin-young sangat senang dan melaporkannya kepada Nyonya Choi.

Jenny sangat senang karena Yong-jae akhirnya terbebas, walaupun mereka sering bertengkar.Nyonya Choi datang ke dapur dan melihat keadaan Yong-jae, Koki Noh dan yang lainnya yang baru saja dibebaskan dari penjara. “apa anda baik-baik saja?Jin-young tolong panggil bagian klinik kemari”ucap Nyonya Choi “aku sudah memanggil mereka” jawab Jin-young. Nyonya Choi meminta maaf kepada semuanya karena tidak bisa menjadi atasan yang baik dan membiarkan hal ini samapi terjadi.

Yun-hee mulai membereskan barang-barangnya. Yun-hee menatap pakaian kerjanya dan hadiah sumpit yang diberikan Tae-jun kepadanya. Sementara itu, Tae-jun berdiri di depan pintu menunggu Yun-hee keluar dan tidak memperdulikan dirinya yang basah terkena air hujan.

Yun-hee berlari dan memeluk tae-jun “kelak di masa mendatang, boleh aku kembali? Tolong katakan aku bisa kembali” ucap Yun-hee terisak-isak “ya, kau bisa kembali….. kau harus kembali” jawab Tae-jun “Saranghae” ucap Yun-hee dan perlahan-lahan mulai melepaskan pelukannya.

Yun-hee tersenyum dan berjalan mundur menjauhi Tae-jun. Tae-jun hanya bisa menatap mobil Yun-hee yang mulai menjauh. Tae-jun merasa bersalah dan tidak rela jika Yun-hee pergi.
“GM ada apa ini, kenapa Yun-hee harus pergi?kenapa kau biarkan dia pergi? Bukan dia yang salah” ucap Yong-jae “kita tidak bisa berbuat apa-apa, maafkan aku Yong-jae” ucap Tae-jun masih sedih dan pergi “kau bahkan tidak bisa melindungi staffmu, GM macam apa kau, aku sudah bilang jangan pernah setujui syarat mereka, kau memecatnya hanya untuk membebaskan kami. Aku membencimu” teriak Yong-jae namun Tae-jun terus saja berjalan.